Bali Tuan Rumah Pertemuan SAR Dunia
Bali menjadi tuan rumah International Search and Rescue Advisory Group (Insarag) pada 18–20 Oktober 2017, diikuti oleh 58 dari 80 negara anggota.
MANGUPURA, NusaBali
Insarag merupakan jaringan rescue global yang berada di bawah naungan PBB. Organisasi ini bertujuan menyediakan pedoman, standar, dan metodologi terhadap penanganan bencana dalam skala masif, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk dan dapat menimbulkan korban dalam jumlah besar.
Direktur Operasi SAR Basarnas Brigadir Jenderal TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus menyampaikan bahwa Basarnas memiliki peran penting dalam tanggap darurat saat terjadinya bencana.
“Dengan visi menyukseskan operasi SAR yang efisien dan kredibel serta misi menjalankan operasi SAR yang efektif dan aman, Basarnas berkomitmen menjadi yang terdepan dalam penanganan musibah dan bencana alam untuk menyelamatkan jiwa manusia dan meminimalkan risiko,” ujarnya.
Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan operasional tim urban SAR seluruh dunia dalam memberikan bantuan urban SAR internasional. Selain itu juga sebagai forum diskusi terhadap isu-isu teknis melalui praktik serta pelatihan terbaik berdasarkan pada materi pelatihan urban SAR sebelumnya, dengan harapan dapat menemukan solusi permasalahan terkait operasi dan diklat (pendidikan dan pelatihan) berdasarkan pengalaman di lapangan.
Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengemukakan, Pemprov Bali menyambut baik acara Insarag di Bali. Dikatakannya, pertemuan ini momentnya tepat, di mana kini Gunung Agung dalam kondisi darurat.
“Untuk menghadapinya memerlukan tenaga dan keahlian dalam bidang search and rescue. Kehadiran Basarmas sangat penting jika Gunung Agung benar-benar meletus. Saya mengapresiasi pelaksanaan Insarag di Bali,” tuturnya.
Pastika berharap agar kehadiran wakil dari 58 negara dalam Insarag ini bisa memberikam informasi ke negaranya bahwa Bali aman. Untuk membuktikannya dirinya mengajak agar peserta jalan keliling Bali.
“Sehingga mereka tahu bagaimana manajemen penanganan bencana yang dilakukan. Baik manajemen pemerintahan, logistik, para pengungsi, dan manajemen lainnya. Karena dengan manajemen yang baik, dapat meminimalkan korban. Baik korban jiwa manusia maupun harta benda. Itulah manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan Insarag ini,” ujar Pastika. *p
1
Komentar