Gerebek Narkoba, Polisi Dikeroyok Massa
Tragis, itulah nasib yang dialami oleh Bripka Taufik bersama dua anggota yang lain dari Unit Narkoba Polsek Senen.
Pakai sandi ‘basi’, seorang polisi tewas, dua luka berat
JAKARTA, NusaBali
Rencana mereka untuk menggerebek pelaku narkoba di Kelurahan Kebon Manggis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, malah membuat Taufik tewas dan seorang informan bernama Sibe belum ditemukan. Keduanya melompat ke Kali Ciliwung saat terjadi penyerangan. Dua rekannya lagi kena luka bacok.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, menjelaskan kejadian di Berlan berawal saat anggota narkoba Polres Jakarta Pusat melakukan pengembangan di rumah bandar narkoba. Teriakan 'basi' memancing warga untuk mengeroyok para polisi tersebut.
Krishna Murti mengatakan 'basi' merupakan sebuah sandi atau kode yang sudah tidak asing lagi bagi warga sekitar.
"Anggota diteriaki 'basi..basi' gitu kalau enggak salah dan memang begitu modusnya. Kalau digerebek di situ, mereka mengeroyok," kata Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/1).
Menurut Krishna, anggota diteriaki oleh salah satu perempuan, anak dari diduga pengedar narkoba. "Salah satu diduga pelaku pada saat dilakukan penangkapan, itu si pelaku dan anak pelaku, Anita teriak-teriak kemudian mengundang para bukan warga," ungkapnya.
Krishna menambahkan daerah tersebut memang dikenal rawan penyalahgunaan narkoba. "Itu tepatnya bukan di Berlan tetapi ada pagar yang berbatasan langsung gangnya dengan Berlan kalau dilihat lokasi pelaku narkoba yang ditangkap dan modus cara mereka berteriak itu patut diduga memang rawan sekali," jelas Krishna.
Orang-orang yang bukan warga sekitar diketahui sebagai pelindung bandar narkoba yang akan ditangkap. Mereka membawa senjata tajam dan melakukan penganiayaan. Akibatnya, Iptu Hariadi Prabowo dan Brigadir Patrik mengalami luka bacok.
"Orang-orang itu melindungi pelaku, anggota Polres dikeroyok dengan pukulan dan senjata tajam. Akhirnya mereka menyelamatkan diri. Ada yang melompat ke sungai, di belakang rumah ada sungai," ujar Krishna.
Krishna menambahkan, dari empat anggota yang melompat ke sungai tiga selamat. Hanya Taufik yang tidak mampu menyelamatkan diri.Taufik menceburkan diri ke sungai karena terdesak dengan serangan para pelaku yang berjumlah sekitar 15 orang itu.
"Korban Taufik ditemukan pada pukul 14.00 WIB siang tadi dalam kondisi meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (19/1) dilansir detik.
Enam orang telah ditangkap polisi kemarin malam. Satu orang perempuan berinisial A ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan Pasal 160 KUHP tentang penghasutan karena teriakannya itu.
"Dari tadi malam dicari dengan tim SAR dan lanjut kami lakukan penggeledahan besar-besaran dipimpin langsung bapak Kapolda," kata Krishna.
Krishna meminta kepada pelaku yang kabur untuk menyerahkan diri. Tindakan tegas di lapangan akan dilakukan untuk menangkap para pelaku. 7
Komentar