Diduga Keracunan, Bangkai Penyu Lekang Terdampar
Bobot bangkai penyu Lekang yang terdampar di Pantai Perancak sekitar 70 kilogram. Penyu tersebut mati diduga keracunan sampah plastik di tengah laut.
NEGARA, NusaBali
Bangkai penyu Lekang yang diperkirakan telah berumur sekitar 25-30 tahun, ditemukan terdampar di Pantai Perancak, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Jumat (20/10). Belum dapat dipastikan penyebab kematian satwa di lindungan tersebut. Namun melihat tanda-tanda fisiknya, penyu berbobot sekitar 70 kilogram ini diduga mati akibat keracunan di tengah laut.
Berdasar informasi, bangkai penyu berkelamin jantan yang terdampar di Pantai Perancak ini ditemukan warga Banjar Mekarsari, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, I Wayan Dendra, 65, pada sekitar 06.00 Wita. Saat itu, Dendra sedang berjalan-jalan di pantai setempat, dan tidak sengaja melihat bangkai penyu yang sudah mengeluarkan bau busuk tersebut. Temuan bangkai penyu itu kemudian dilaporkan ke Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih di Desa Perancak, yang kemudian mengevakuasi sekaligus mengubur bangkai penyu tersebut di pantai setempat.
Koordinator KPP Kurma Asih Perancak I Wayan Anom Astika Jaya, mengatakan, bangkai penyu tersebut merupakan jenis penyu Lekang. Dia yang sempat melakukan observasi, memperkirakan penyu yang memiliki ukuran kerapas 67 centimeter x 65 centimeter tersebut telah mati sekitar 3-5 hari lalu, dengan kondisi badan telah membengkak dan membusuk. Sewaktu pertama ditemukan, bangkai penyu tersebut dalam keadaan terbalik dekat sejumlah tumpukan sampah yang biasa terbawa arus pasang. “Umurnya sekitar 25-30 tahun. Beratnya ada sekitar 70 kilogram,” ucapnya.
Menurutnya, temuan bangkai penyu Jumat kemarin itu, merupakan bangkai penyu kelima yang sempat ditangani kelompoknya sejak Januari hingga pertengahan Oktober 2017 ini. Bangkai penyu teranyar itu, juga menjadi penyu terbesar selama melakukan penjajakan setiap menerima laporan mengenai keberadaan bangkai penyu terdampar di pantai wilayah Kabupaten Jembrana.
“Penyebab kematiannya, melihat tidak ada semacam luka bekas-bekas perburuan, kemungkinan keracunan. Kemungkinan, ya bisa keracunan sampah plastik. Tetapi untuk lebih memastikan, sebenarnya harus dilakukan otopsi oleh dokter ahli. Dan tadi temuan ini, juga sudah kami laporkan ke petugas BKSDA. Sesuai petunjuk, kami diminta langsung menangani, dan tadi sudah kami kubur,” ujarnya. 7 ode
1
Komentar