Posko Marga Dilengkapi Kamar Asmara
Agar mereka tidak keluar posko hanya untuk melampiaskan hasrat biologis.
TABANAN, NusaBali
Pembuatan kamar asmara atau bilik cinta untuk melampiaskan hasrat seksual pasangan pengungsi, sempat menuai pro-kontra. Namun Posko Pengungsian Marga, Tabanan, tepatnya Rumah Dinas Camat Marga, malah telah menyediakan kamar tersebut.
Kamar asmara itu berawal dari permintaan pasangan muda yang ingin memenuhi kebutuhan seksualnya. Sehingga petugas posko pun menyediakan satu kamar. Camat Marga I Gusti Agung Alit Adiatmika membenarkan hal tersebut. Jika di Pokso Marga telah disediakan kamar asmara sejak sepekan lalu. Kamar ini dulunya digunakan untuk tempat istirahat lengkap dengan kamar mandinya. Bahkan sebelumnya juga sebagai tempat penyimpanan logistik. "Kini logistik pengungsi dalam satu kamar itu kami pindahkan. Kamar itu kami gunakan untuk kamar asmara," ujarnya, Minggu (22/10).
Kata dia, penyediaan kamar asmara ini berawal dari ada pasangan muda di pengungsian kerap hilang saat sore hari. Hal itu diketahui saat diabsen petugas. Setelah dirembukkan bersama, para penghuni posko meminta untuk disediakan kamar asmara. "Kami pun menyediakan langsung kamar asmara ini, agar mereka tidak keluar posko hanya untuk melampiaskan hasrat biologis," imbuh Adiatmika.
Hanya saja apakah kamar asmara tersebut digunakan oleh para pengungsi, dirinya belum mengetahui. Karena setiap malam tidak mungkin mengecek ke dalam posko. Namun hanya melakukan penjagaan saja di luar posko untuk keamanan. "Intinya kami sediakan saja dulu, sebab pengungsi akan tinggal di posko dalam jangka waktu lama. Jika diperlukan silakan pakai," terangnya.
Kamar asmara tersebut berupa kamar tidur biasa lengkap dengan kasur dan kamar mandi malam. Biasanya, setiap pagi atau siang hari digunakan juga oleh anak-anak dan ibu-ibu untuk beristirahat. Pada bagian sisi kamar digunakan untuk tempat menaruh air mineral.
Pengungsi di Posko Marga 54 orang. Sedangkan, pengungsi tinggal di rumah warga sekitar 240 orang, sehingga total pengungsi di Kecamatan Marga 294 orang. *d
Kamar asmara itu berawal dari permintaan pasangan muda yang ingin memenuhi kebutuhan seksualnya. Sehingga petugas posko pun menyediakan satu kamar. Camat Marga I Gusti Agung Alit Adiatmika membenarkan hal tersebut. Jika di Pokso Marga telah disediakan kamar asmara sejak sepekan lalu. Kamar ini dulunya digunakan untuk tempat istirahat lengkap dengan kamar mandinya. Bahkan sebelumnya juga sebagai tempat penyimpanan logistik. "Kini logistik pengungsi dalam satu kamar itu kami pindahkan. Kamar itu kami gunakan untuk kamar asmara," ujarnya, Minggu (22/10).
Kata dia, penyediaan kamar asmara ini berawal dari ada pasangan muda di pengungsian kerap hilang saat sore hari. Hal itu diketahui saat diabsen petugas. Setelah dirembukkan bersama, para penghuni posko meminta untuk disediakan kamar asmara. "Kami pun menyediakan langsung kamar asmara ini, agar mereka tidak keluar posko hanya untuk melampiaskan hasrat biologis," imbuh Adiatmika.
Hanya saja apakah kamar asmara tersebut digunakan oleh para pengungsi, dirinya belum mengetahui. Karena setiap malam tidak mungkin mengecek ke dalam posko. Namun hanya melakukan penjagaan saja di luar posko untuk keamanan. "Intinya kami sediakan saja dulu, sebab pengungsi akan tinggal di posko dalam jangka waktu lama. Jika diperlukan silakan pakai," terangnya.
Kamar asmara tersebut berupa kamar tidur biasa lengkap dengan kasur dan kamar mandi malam. Biasanya, setiap pagi atau siang hari digunakan juga oleh anak-anak dan ibu-ibu untuk beristirahat. Pada bagian sisi kamar digunakan untuk tempat menaruh air mineral.
Pengungsi di Posko Marga 54 orang. Sedangkan, pengungsi tinggal di rumah warga sekitar 240 orang, sehingga total pengungsi di Kecamatan Marga 294 orang. *d
1
Komentar