Jelang Galungan, Pengawasan Komoditas Pertanian Diperketat
Menjelang Hari Raya Galungan, Buda Kliwon Dungulan, Rabu (1/11), petugas Balai Karantina Pertanian (BKP) Klas I Denpasar meningkatkan pengawasan lalu lintas komoditi karantina masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Selain penambahan personel, BKP turut mengantisipasi pengiriman komoditi karantina ilegal, dengan meningkatkan sosialiasi kepada setiap orang yang mengurus dokumen karantina. Penanggung Jawab BKP Klas I Denpasar Wilker (wilayah kerja) Gilimanuk, Ida Bagus Eka Ludra, Minggu (22/10), mengatakan, menjelang Galungan dan Kuningan ini, selain memaksimalkan keberadaan para petugas di Gilimanuk, juga pengawasan dibackup dengan delapan personel dari Balai Karantina Pertanian Klas I Denpasar.
Dalam upaya peningkatan pengawasan pada Sabtu (21/10), pihaknya sempat menggagalkan dua kali upaya penyelundupan komoditi karantina karena tanpa dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Karantina (SKKH).
Pertama, berupa tiga ekor kucing jenis Anggora serta 20 ekor kelinci yang kedapatan diangkut sebuah bus AKAP nopol P 7948 UZ, dari Jember, Jawa Timur, tujuan Denpasar. Kedua, lima ekor anakan kucing jenis campuran yang kedapatan diangkut sebuah mobil Kijang Innova nopol B 8997 QA, dari Jakarta ke Denpasar. “Kalau menjelang Galungan dan Kuningan, biasanya memang terjadi lonjakan pengiriman daging, terutama daging ayam. Tetapi sementara ini, yang kami temukan pengiriman kucing dan kelinci tanpa SKKH. Sedangkan daging ayam belum ada ditemukan tanpa SKKH,” ujar Eka Ludra.
Selain meningkatkan pengawasan, kata dia, pihaknya juga melangsungkan sosialisasi UU RI Nomor 16 Tahun1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. Caranya, membagi-bagikan map berisi seputaran karantina tersebut, kepada para sopir dan pengusaha ketika mengurus SKKH. Begitu juga diberikan kepada sopir maupun pengusah yang ditemukan melanggar. Dengan diberikan brosur tersebut, disamping langsung dijelaskan secara lisan, diharapkan para sopir maupun pengusaha dapat memberikan informasi kepada rekannya, sehingga tidak sampai melanggar. “Kalau sudah melanggar, ya pasti kami tindak sesuai aturan. Sosialisasi tentang karantina ini, juga sudah sering kami lakukan,” pungkasnya. *ode
Selain penambahan personel, BKP turut mengantisipasi pengiriman komoditi karantina ilegal, dengan meningkatkan sosialiasi kepada setiap orang yang mengurus dokumen karantina. Penanggung Jawab BKP Klas I Denpasar Wilker (wilayah kerja) Gilimanuk, Ida Bagus Eka Ludra, Minggu (22/10), mengatakan, menjelang Galungan dan Kuningan ini, selain memaksimalkan keberadaan para petugas di Gilimanuk, juga pengawasan dibackup dengan delapan personel dari Balai Karantina Pertanian Klas I Denpasar.
Dalam upaya peningkatan pengawasan pada Sabtu (21/10), pihaknya sempat menggagalkan dua kali upaya penyelundupan komoditi karantina karena tanpa dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Karantina (SKKH).
Pertama, berupa tiga ekor kucing jenis Anggora serta 20 ekor kelinci yang kedapatan diangkut sebuah bus AKAP nopol P 7948 UZ, dari Jember, Jawa Timur, tujuan Denpasar. Kedua, lima ekor anakan kucing jenis campuran yang kedapatan diangkut sebuah mobil Kijang Innova nopol B 8997 QA, dari Jakarta ke Denpasar. “Kalau menjelang Galungan dan Kuningan, biasanya memang terjadi lonjakan pengiriman daging, terutama daging ayam. Tetapi sementara ini, yang kami temukan pengiriman kucing dan kelinci tanpa SKKH. Sedangkan daging ayam belum ada ditemukan tanpa SKKH,” ujar Eka Ludra.
Selain meningkatkan pengawasan, kata dia, pihaknya juga melangsungkan sosialisasi UU RI Nomor 16 Tahun1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. Caranya, membagi-bagikan map berisi seputaran karantina tersebut, kepada para sopir dan pengusaha ketika mengurus SKKH. Begitu juga diberikan kepada sopir maupun pengusah yang ditemukan melanggar. Dengan diberikan brosur tersebut, disamping langsung dijelaskan secara lisan, diharapkan para sopir maupun pengusaha dapat memberikan informasi kepada rekannya, sehingga tidak sampai melanggar. “Kalau sudah melanggar, ya pasti kami tindak sesuai aturan. Sosialisasi tentang karantina ini, juga sudah sering kami lakukan,” pungkasnya. *ode
Komentar