Biaya Pengobatan Pengungsi Tembus Rp 1 M
Jumlah pasien pengungsi asal Karangasem yang dirawat di RSUD Klungkung terus meningkat.
SEMARAPURA, NusaBali
Sejak Gunung Agung berstatus awas, 22 September, hingga Sabtu (21/10) malam, pasien yang ditangani mencapai ribuan orang dengan biaya perawatan Rp 1 miliar lebih. Sebagian besar pasien pengungsi belum mengantongi jaminan kesehatan baik KIS maupun BPJS Mandiri, maka untuk sementara masih ditalangi oleh RSUD Klungkung. Sumber dananya dari pendapatan surplus, meski kian menipis.
Direktur RSUD Klungkung dr Nyoman Kesuma menjelaskan, pasien pengungsi yang sudah mendapat perawatan medis yakni di UGD 780 orang, rawat jalan 588 orang, rawat inap 273 orang dan 23 orang meninggal. Total biaya pengobatan Rp 1.024.000.000. “Saat ini dibayarkan oleh pihak RSUD,” ujarnya kepada NusaBali, Minggu (22/10).
Dijelaskan, sumber dana yang digunakan dari surplus pendatapan 2016. Awalnya ditarget Rp 41,5 miliar dan pencapaiannya Rp 43,8 miliar. Sehingga ada surplus lagi Rp 2,3 miliar, tentu dana ini kian menipis. Kendati demikian pihak RSUD tetap memberikan pelayanan maksimal kepada pasien, baik umum maupun pengungsi. “Semua pasien yang masuk ke RSUD sudah dilayani oleh petugas medis,” katanya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak provinsi terkait biaya ini. Pihak provinsi mengarahkan semua RS yang menangani penungsi agar memberikan pelayanan. “Kami setiap Minggu mengirim rekap laporan pasien dari pengungsi, namun siapa nanti yang akan membayar sejauh ini memang belum ada kepastian,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada mengatakan, sesuai up date data Sabtu sekitar pukul 18.30 Wita, pengungsi di Kecamatan Klungkung 11.915 jiwa terjadi penurunan 101 jiwa. Kecamatan Dawan 1.673 Jiwa, Kecamatan Banjarangkan 2.903 jiwa. “Total pengungsi di Kabupaten Klungkung 18.032 jiwa, zona KRB 16.860 jiwa dan non KRB 1.172 jiwa,” ujar Widiada.
Data ternak pengungsi di Klungkung 313 ekor, untuk persediaan logistik gula 1.251 kg, air mineral 83.866 liter, mie instan 6.360 bungkus, beras 11.025 kg. Saldo rekening Klungkung Peduli Bencana Gunung Agung sebesar Rp 333.209.859. Dana sumbangan dari donatur melalui rekening BPD Bali Rp. 520.136.359, total pengeluaran untuk keperluan logistik dapur umum tercatat sebesar Rp 186.926.500. *wa
Direktur RSUD Klungkung dr Nyoman Kesuma menjelaskan, pasien pengungsi yang sudah mendapat perawatan medis yakni di UGD 780 orang, rawat jalan 588 orang, rawat inap 273 orang dan 23 orang meninggal. Total biaya pengobatan Rp 1.024.000.000. “Saat ini dibayarkan oleh pihak RSUD,” ujarnya kepada NusaBali, Minggu (22/10).
Dijelaskan, sumber dana yang digunakan dari surplus pendatapan 2016. Awalnya ditarget Rp 41,5 miliar dan pencapaiannya Rp 43,8 miliar. Sehingga ada surplus lagi Rp 2,3 miliar, tentu dana ini kian menipis. Kendati demikian pihak RSUD tetap memberikan pelayanan maksimal kepada pasien, baik umum maupun pengungsi. “Semua pasien yang masuk ke RSUD sudah dilayani oleh petugas medis,” katanya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak provinsi terkait biaya ini. Pihak provinsi mengarahkan semua RS yang menangani penungsi agar memberikan pelayanan. “Kami setiap Minggu mengirim rekap laporan pasien dari pengungsi, namun siapa nanti yang akan membayar sejauh ini memang belum ada kepastian,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada mengatakan, sesuai up date data Sabtu sekitar pukul 18.30 Wita, pengungsi di Kecamatan Klungkung 11.915 jiwa terjadi penurunan 101 jiwa. Kecamatan Dawan 1.673 Jiwa, Kecamatan Banjarangkan 2.903 jiwa. “Total pengungsi di Kabupaten Klungkung 18.032 jiwa, zona KRB 16.860 jiwa dan non KRB 1.172 jiwa,” ujar Widiada.
Data ternak pengungsi di Klungkung 313 ekor, untuk persediaan logistik gula 1.251 kg, air mineral 83.866 liter, mie instan 6.360 bungkus, beras 11.025 kg. Saldo rekening Klungkung Peduli Bencana Gunung Agung sebesar Rp 333.209.859. Dana sumbangan dari donatur melalui rekening BPD Bali Rp. 520.136.359, total pengeluaran untuk keperluan logistik dapur umum tercatat sebesar Rp 186.926.500. *wa
1
Komentar