Pos Retribusi Penelokan Tanpa Petugas
Setiap hari ada 10 petugas jaga, kecuali Pos Pungutan Retribusi Desa Sekardadi 15 orang per hari.
BANGLI, NusaBali
Pendapatan dari retribusi pariwisata di Objek Wisata Penelokan, Kecamatan Kintamani, Bangli terjadi kebocoran. Penyebabnya, dari tiga pos pungutan retribusi, satu pos tanpa petugas jaga. Pos pungutan retribusi yang tanpa petugas terpantau di depan Museum Gunung Api Batur, Minggu (22/10).
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli, I Wayan Adnyana saat dikonfirmasi menegaskan petugas pungut selalu siaga dan melakukan tugasnya setiap hari. Dijelaskan, ada tiga pos pungutan retribusi di Objek Wisata Penelokan berlokasi di Desa Sekardadi, depan Museum Gunung Api Batur, dan dekat Kintamani Restoran. “Masing-masing pos selalu ada petugasnya. Pungutan retribusi dilakukan setiap hari tanpa mengenal hari libur,” ungkap Adnyana, Senin (23/10).
Terkait pos pungutan retribusi depan Museum Gunung Api Batur, Adnyana menduga petugasnya sedang istirahat sehingga pos kosong. Hanya saja Adnyana tak tahu pasti berapa jumlah petugas di setiap pos. Sementara dari sumber terpercaya mengatakan, di setiap pos retribusi ada 10 petugas setiap harinya. Khusus di Pos Pungutan Retribusi di Desa Sekardadi ada 15 petugas setiap harinya. Sehingga tak masuk akal seluruh (10) petugas istirahat bersamaan yang menyebabkan pos retribusi kosong tanpa orang.
Adnyana menambahkan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli targetkan pendapatan retribusi pariwisata Rp 22 miliar. Ia optimis target terealisasi. “Per September sudah terealisasi 75 persen atau sekitar Rp 17 miliar,” jelasnya. Diterangkan ada 6 DTW yang dikenakan retribusi sesuai SK Bupati Bangli Nomor 556/202/2014 tentang penetapan daya tarik wisata (DTW) yang dikembangkan dan DTW yang dikenakan retribusi di Kabupaten Bangli. Keenam DTW itu yakni DTW Kintamani, DTW Terunyan, DTW Pura Penulisan, Desa Wisata Penglipuran, Pura Kehen, dan pendakian Gunung Batur. Objek wisata lainnya belum dilakukan pungutan. “Kalau ada pungutan tentu harus diimbangi dengan fasilitas penunjang,” tegasnya. *e
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli, I Wayan Adnyana saat dikonfirmasi menegaskan petugas pungut selalu siaga dan melakukan tugasnya setiap hari. Dijelaskan, ada tiga pos pungutan retribusi di Objek Wisata Penelokan berlokasi di Desa Sekardadi, depan Museum Gunung Api Batur, dan dekat Kintamani Restoran. “Masing-masing pos selalu ada petugasnya. Pungutan retribusi dilakukan setiap hari tanpa mengenal hari libur,” ungkap Adnyana, Senin (23/10).
Terkait pos pungutan retribusi depan Museum Gunung Api Batur, Adnyana menduga petugasnya sedang istirahat sehingga pos kosong. Hanya saja Adnyana tak tahu pasti berapa jumlah petugas di setiap pos. Sementara dari sumber terpercaya mengatakan, di setiap pos retribusi ada 10 petugas setiap harinya. Khusus di Pos Pungutan Retribusi di Desa Sekardadi ada 15 petugas setiap harinya. Sehingga tak masuk akal seluruh (10) petugas istirahat bersamaan yang menyebabkan pos retribusi kosong tanpa orang.
Adnyana menambahkan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli targetkan pendapatan retribusi pariwisata Rp 22 miliar. Ia optimis target terealisasi. “Per September sudah terealisasi 75 persen atau sekitar Rp 17 miliar,” jelasnya. Diterangkan ada 6 DTW yang dikenakan retribusi sesuai SK Bupati Bangli Nomor 556/202/2014 tentang penetapan daya tarik wisata (DTW) yang dikembangkan dan DTW yang dikenakan retribusi di Kabupaten Bangli. Keenam DTW itu yakni DTW Kintamani, DTW Terunyan, DTW Pura Penulisan, Desa Wisata Penglipuran, Pura Kehen, dan pendakian Gunung Batur. Objek wisata lainnya belum dilakukan pungutan. “Kalau ada pungutan tentu harus diimbangi dengan fasilitas penunjang,” tegasnya. *e
1
Komentar