Dewan Minta Damkar Standby di Kintamani
Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles meminta satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dan petugas standby di Kecamatan Kintamani.
BANGLI, NusaBali
Sebab selama ini penanganan bencana kebakaran di wilayah kecamatan Kintamani terkesan lamban karena harus menungggu petugas damkar dari Kota Bangli.
Carles mengungkapkan, sudah tiga kali terjadi kebakaran hutan dan perumahan di wilayah Kecamatan Kintamani. Jarak tempuh dari kota Bangli menuju Kintamani cukup jauh sehingga penanganan kebakaran terkesan terlambat. Baginya, kinerja petugas Damkar sudah baik namun akan lebih bagus jika petugas dan satu unit mobil Damkar disiagakan di Kintamani. “Kalau menunggu pemadam dari Bangli, apa tidak keburu habis barang-barang terbakar. Jarak dari kota ke Kintamani lumayan jauh,” ungkap Carles, Senin (23/10).
Carles menambahkan, Pemkab Bangli telah membangun basecamp Damkar bertempat di Kantor Camat Kintamani. Namun hingga kini armada Damkar belum juga ditempatkan di Kintamani. Carles berharap Pemkab Bangli segera menempatkan armada Damkar di Kintamani. “Paling tidak, dari empat armada yang ada, satu armada berikut petugas ditempatkan di Kintamani. Tempat telah dibangun tapi tidak dimanfaatkan dan kini justru digunakan tempat parkir kendaraan pegawai kantor kecamatan Kintamani,” ungkapnya.
Sekretaris Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Bangli, Dewa Agung Suryadarma saat dikonfirmasi menjelaskan, untuk sementara belum bisa menempatkan Damkar dan petugas di Kintamani. Lantaran keterbatasan personel, dari 28 personel yang ada telah terbagi habis dengan tiga shift. Setiap regu beranggotakan sekitar 6-7 anggota dari jumlah itu juga berbagi tugas piket, yakni tugas dari jam 19.00 Wita hingga 07.00 Wita. “Tentu tidak memungkian dipecah lagi untuk ditempatkan di Kintamani,” jelas Dewa Suryadarma. Dijelaskan, Pemkab Bangli memiliki 4 unit mobil Damkar. Hanya dua armada yang efektif, dua unit lagi kondisi tua sehingga hanya bisa diperbantukan di kawasan Kota Bangli saja. *e
Carles mengungkapkan, sudah tiga kali terjadi kebakaran hutan dan perumahan di wilayah Kecamatan Kintamani. Jarak tempuh dari kota Bangli menuju Kintamani cukup jauh sehingga penanganan kebakaran terkesan terlambat. Baginya, kinerja petugas Damkar sudah baik namun akan lebih bagus jika petugas dan satu unit mobil Damkar disiagakan di Kintamani. “Kalau menunggu pemadam dari Bangli, apa tidak keburu habis barang-barang terbakar. Jarak dari kota ke Kintamani lumayan jauh,” ungkap Carles, Senin (23/10).
Carles menambahkan, Pemkab Bangli telah membangun basecamp Damkar bertempat di Kantor Camat Kintamani. Namun hingga kini armada Damkar belum juga ditempatkan di Kintamani. Carles berharap Pemkab Bangli segera menempatkan armada Damkar di Kintamani. “Paling tidak, dari empat armada yang ada, satu armada berikut petugas ditempatkan di Kintamani. Tempat telah dibangun tapi tidak dimanfaatkan dan kini justru digunakan tempat parkir kendaraan pegawai kantor kecamatan Kintamani,” ungkapnya.
Sekretaris Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Bangli, Dewa Agung Suryadarma saat dikonfirmasi menjelaskan, untuk sementara belum bisa menempatkan Damkar dan petugas di Kintamani. Lantaran keterbatasan personel, dari 28 personel yang ada telah terbagi habis dengan tiga shift. Setiap regu beranggotakan sekitar 6-7 anggota dari jumlah itu juga berbagi tugas piket, yakni tugas dari jam 19.00 Wita hingga 07.00 Wita. “Tentu tidak memungkian dipecah lagi untuk ditempatkan di Kintamani,” jelas Dewa Suryadarma. Dijelaskan, Pemkab Bangli memiliki 4 unit mobil Damkar. Hanya dua armada yang efektif, dua unit lagi kondisi tua sehingga hanya bisa diperbantukan di kawasan Kota Bangli saja. *e
Komentar