Teruna Lingsir Tewas Nyemplung ke Jurang
Kasus Ketiga di Jurang Talaga Waja
AMLAPURA, NusaBali
Teruna lingsir I Nengah Dangin, 52, dari Banjar Mijil, Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, Karangasem, ditemukan tewas nyemplung ke jurang Sungai Telaga Waja, sedalam 13 meter, dari arah timur pada Senin (23/10) pukul 20.00 Wita. Diduga korban jatuh terpeleset karena jalan licin, saat memetik sayur paku di pinggiran tebing. Setelah dievakuasi, jasadnya dititipkan di RSUD Klungkung, rencananya dikubur setelah hari Kuningan.
Informasi yang dihimpun, korban seperti biasa setiap sore hari pergi mandi di pancuran Sungai Telaga Waja. Kali ini kepergiannya Senin (23/10) pukul 17.00 Wita ke arah barat. Biasanya pukul 18.00 Wita korban balik ke rumahnya, yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian. Ternyata korban tidak datang, maka pihak keluarga termasuk warga sekitarnya curiga.
Warga masyarakat mengenakan pakaian adat ringan sehabis menggelar upacara menguburkan jenazah, langsung melakukan pencarian di sekitar jalur yang biasa dilintasi korban. Berbekal lampu senter, warga I Wayan Tana yang melihat pertama, menemukan korban telungkup di tepi Sungai Telaga Waja.
Evakuasi dilakukan, dikoordinasikan saudara sepupu korban I Made Berati dan kemenakan korban I Ketut Sidemen kemudian menghubungi Puskesmas Sidemen, selanjutnya petugas membawakan mobil ambulans. Jasadnya malam itu langsung dititipkan ke RSUD Klungkung.
Berdasarkan informasi warga, di tempat kejadian itu sebelumnya telah duakali ada korban jatuh terpeleset dan korbannya meninggal, korban dari warga setempat. Kejadiannya sekitar tiga tahun lalu. Diakui, tempat itu angker, apalagi di tebing tersebut kondisinya rimbun, diyakini dihuni wong samar.
Keluarga korban, malam itu sekitar pukul 22.00 Wita, langsung menggelar upacara ngulapin, guna menghilangkan jejak-jejak korban secara niskala. Saudara sepupu korban I Made Berati mengatakan, selama Oktober dan November, tidak ada hari baik mengubur jenazah. Sebab, hari baik yang ada kebanyakan untuk upacara Dewa Yadnya. "Makanya, kami masih menitip jenazah saudara sepupu saya, di RSUD Klungkung, nantinya setelah Kuningan baru dicarikan hari baik mengubur," kata I Made Berati yang juga Sekretaris Desa Sangkan Gunung.
Perbekel Sangkan Gunung I Nyoman Suara mengaku, baru dapat laporan terkait kasus itu, Selasa (24/10) pagi. "Padahal kejadiannya malam, laporan dari warga baru kami dapatkan Selasa pagi," jelas I Nyoman Suara. Korban sendiri berstatus yatim piatu, bekerja sebagai petani menggarap lahannya sendiri di tepi Sungai Telaga Waja. *k16
Informasi yang dihimpun, korban seperti biasa setiap sore hari pergi mandi di pancuran Sungai Telaga Waja. Kali ini kepergiannya Senin (23/10) pukul 17.00 Wita ke arah barat. Biasanya pukul 18.00 Wita korban balik ke rumahnya, yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian. Ternyata korban tidak datang, maka pihak keluarga termasuk warga sekitarnya curiga.
Warga masyarakat mengenakan pakaian adat ringan sehabis menggelar upacara menguburkan jenazah, langsung melakukan pencarian di sekitar jalur yang biasa dilintasi korban. Berbekal lampu senter, warga I Wayan Tana yang melihat pertama, menemukan korban telungkup di tepi Sungai Telaga Waja.
Evakuasi dilakukan, dikoordinasikan saudara sepupu korban I Made Berati dan kemenakan korban I Ketut Sidemen kemudian menghubungi Puskesmas Sidemen, selanjutnya petugas membawakan mobil ambulans. Jasadnya malam itu langsung dititipkan ke RSUD Klungkung.
Berdasarkan informasi warga, di tempat kejadian itu sebelumnya telah duakali ada korban jatuh terpeleset dan korbannya meninggal, korban dari warga setempat. Kejadiannya sekitar tiga tahun lalu. Diakui, tempat itu angker, apalagi di tebing tersebut kondisinya rimbun, diyakini dihuni wong samar.
Keluarga korban, malam itu sekitar pukul 22.00 Wita, langsung menggelar upacara ngulapin, guna menghilangkan jejak-jejak korban secara niskala. Saudara sepupu korban I Made Berati mengatakan, selama Oktober dan November, tidak ada hari baik mengubur jenazah. Sebab, hari baik yang ada kebanyakan untuk upacara Dewa Yadnya. "Makanya, kami masih menitip jenazah saudara sepupu saya, di RSUD Klungkung, nantinya setelah Kuningan baru dicarikan hari baik mengubur," kata I Made Berati yang juga Sekretaris Desa Sangkan Gunung.
Perbekel Sangkan Gunung I Nyoman Suara mengaku, baru dapat laporan terkait kasus itu, Selasa (24/10) pagi. "Padahal kejadiannya malam, laporan dari warga baru kami dapatkan Selasa pagi," jelas I Nyoman Suara. Korban sendiri berstatus yatim piatu, bekerja sebagai petani menggarap lahannya sendiri di tepi Sungai Telaga Waja. *k16
1
Komentar