Job Fair ke-3, Disnaker Harapkan 30 Persen Pelamar Diterima Perusahaan
Pelaksanaan Job Fair ke-3 yang telah berlangsung pada 19-21 Oktober 2017 di areal parkir utara Taman Kota Lumintang, Denpasar, diharapkan mampu menyerap 30 persen tenaga kerja dari pelamar yang sudah masuk ke setiap perusahaan yang mengikuti kegiatan tersebut.
DENPASAR, NusaBali
Job Fair yang dilaksanakan oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Denpasar diikuti oleh 25 perusahaan dengan 1.596 Lowongan Kerja Kompetensi untuk menjaring para pekerja. Kadis Tenaga Kerja dan Sertifikasi Kompetensi Kota Denpasar, I Gusti Agung Rai Anom Suradi, didampingi Kabid Penempatan Tenaga Kerja, I Wayan Suwena, mengatakan, 30 persen itu merupakan ketentuan nasional, sehingga dari jumlah lamaran pencari kerja yang diterima perusahaan, diharapkan pencapaian yang diterima bisa melebihi 30 persen.
Dengan demikian, Anom Suradi mengharapkan Job Fair ini betul-betul bermanfaat dan dibutuhkan kedepannya bagi masyarakat. “Untuk kunjungan para pencari kerja selama tiga hari pelaksanaan Job Fair, yaitu sebanyak 829 pengunjung dengan jumlah lamaran yang diajukan sebanyak 1.978. Kalau dirata-ratakan satu orang yang melamar pekerjaan ini bisa mengajukan dua sampai tiga lamaran ke perusahaan berbeda,” kata Anom Suradi.
Selain itu, Anom Suradi juga mengingatkan kepada setiap perusahaan supaya satu bulan setelah pelaksanaan Job Fair untuk melaporkan hasil seleksi. “Berapapun itu tenaga kerja yang diterima, kami bisa mendapatkan data dari tingkat kunjungan maupun lamaran pekerjaan dalam Job Fair ini, sehingga kami memiliki gambaran berapa prosentasi lamaran para pencari kerja yang diterima perusahaan,’’ ujarnya.
Sedangkan dari 1.978 pengajuan lamaran itu, sebanyak 1.335 merupakan tamatan S1. Sementara untuk perusahaan yang paling banyak diminati pencari kerja dalam Job Fair kali ini, yakni Krisna Holding Company dengan 172 lamaran yang masuk, kedua yakni PT Borwita Citra Prima (167), dan PT Mandiri Utama Finance (146 ), PT Sentral Retailindo Dewata (143), dan PT BPR Sri Artha Lestari (143 lamaran).
Dari perusahaan itu kata Anom Suradi, dua di antaranya yakni Krisna Holding Company dan PT Borwita Citra Prima merupakan perusahaan yang pertamakali ikut dalam Job Fair. “Kami juga melihat kepercayaan publik terhadap perusahaan itu. Kami harapkan kepada semua perusahaan ini memberikan dukungan kepada kami sesuai dengan persyaratan yang disepakati secara bersama supaya bisa kami laporkan kepada walikota dan kementerian,’’ ujarnya.
Selain 25 perusahaan yang dilibatkan, Disnaker juga menggandeng Bagian Perekonomian Setda Kota Denpasar untuk dipadukan dengan interpreneur fair. Dimana badan perekonomian itu juga membuka lowongan untuk belajar tentang wirausaha, yang nantinya dapat menumbuhkan kreatifitas ekonomi kerakyatan bagi pelamar.
Anom Suradi, menambahkan Job Fair yang dilaksanakan sekarang ini, dipadukan dengan stand wirausaha muda. Dari 45 stan yang ada, 20 stan merupakan stan wirausaha muda. Melalui stan wirausaha muda diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk menjadi wirausaha melalui informasi bagaimana menjadi wirausaha. Dengan menjadi wirausaha, diharapkan dapat menyerap tenaga kerja yang ada di Kota Denpasar.
Sementara, Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, mengatakan, Job Fair yang dilaksanakan saat ini dipadukan dengan interpreneur fair. Dimana dalam Job Fair tidak hanya untuk mencari kerja tetapi juga mendapatkan informasi untuk menjadi interpreneur. “Mencari mata pencaharian tidak hanya melalui melamar pekerjaan tetapi bisa menjadi interprenuer (wirausaha),” ujar Rai Mantra,
Rai Mantra menambahkan, sejak pelaksanaan Job Fair 13 tahun lalu, banyak perubahan-perubahan bagi pencari kerja. Terlebih lagi sekarang ini era digitalisasi, di mana masyarakat dapat mengakses langsung lowongan yang ada melalui IT. Ini juga berpengaruh terhadap jumlah pekerja yang datang pada Job Fair. *m
Dengan demikian, Anom Suradi mengharapkan Job Fair ini betul-betul bermanfaat dan dibutuhkan kedepannya bagi masyarakat. “Untuk kunjungan para pencari kerja selama tiga hari pelaksanaan Job Fair, yaitu sebanyak 829 pengunjung dengan jumlah lamaran yang diajukan sebanyak 1.978. Kalau dirata-ratakan satu orang yang melamar pekerjaan ini bisa mengajukan dua sampai tiga lamaran ke perusahaan berbeda,” kata Anom Suradi.
Selain itu, Anom Suradi juga mengingatkan kepada setiap perusahaan supaya satu bulan setelah pelaksanaan Job Fair untuk melaporkan hasil seleksi. “Berapapun itu tenaga kerja yang diterima, kami bisa mendapatkan data dari tingkat kunjungan maupun lamaran pekerjaan dalam Job Fair ini, sehingga kami memiliki gambaran berapa prosentasi lamaran para pencari kerja yang diterima perusahaan,’’ ujarnya.
Sedangkan dari 1.978 pengajuan lamaran itu, sebanyak 1.335 merupakan tamatan S1. Sementara untuk perusahaan yang paling banyak diminati pencari kerja dalam Job Fair kali ini, yakni Krisna Holding Company dengan 172 lamaran yang masuk, kedua yakni PT Borwita Citra Prima (167), dan PT Mandiri Utama Finance (146 ), PT Sentral Retailindo Dewata (143), dan PT BPR Sri Artha Lestari (143 lamaran).
Dari perusahaan itu kata Anom Suradi, dua di antaranya yakni Krisna Holding Company dan PT Borwita Citra Prima merupakan perusahaan yang pertamakali ikut dalam Job Fair. “Kami juga melihat kepercayaan publik terhadap perusahaan itu. Kami harapkan kepada semua perusahaan ini memberikan dukungan kepada kami sesuai dengan persyaratan yang disepakati secara bersama supaya bisa kami laporkan kepada walikota dan kementerian,’’ ujarnya.
Selain 25 perusahaan yang dilibatkan, Disnaker juga menggandeng Bagian Perekonomian Setda Kota Denpasar untuk dipadukan dengan interpreneur fair. Dimana badan perekonomian itu juga membuka lowongan untuk belajar tentang wirausaha, yang nantinya dapat menumbuhkan kreatifitas ekonomi kerakyatan bagi pelamar.
Anom Suradi, menambahkan Job Fair yang dilaksanakan sekarang ini, dipadukan dengan stand wirausaha muda. Dari 45 stan yang ada, 20 stan merupakan stan wirausaha muda. Melalui stan wirausaha muda diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk menjadi wirausaha melalui informasi bagaimana menjadi wirausaha. Dengan menjadi wirausaha, diharapkan dapat menyerap tenaga kerja yang ada di Kota Denpasar.
Sementara, Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, mengatakan, Job Fair yang dilaksanakan saat ini dipadukan dengan interpreneur fair. Dimana dalam Job Fair tidak hanya untuk mencari kerja tetapi juga mendapatkan informasi untuk menjadi interpreneur. “Mencari mata pencaharian tidak hanya melalui melamar pekerjaan tetapi bisa menjadi interprenuer (wirausaha),” ujar Rai Mantra,
Rai Mantra menambahkan, sejak pelaksanaan Job Fair 13 tahun lalu, banyak perubahan-perubahan bagi pencari kerja. Terlebih lagi sekarang ini era digitalisasi, di mana masyarakat dapat mengakses langsung lowongan yang ada melalui IT. Ini juga berpengaruh terhadap jumlah pekerja yang datang pada Job Fair. *m
1
Komentar