Jumlah Sapi Pengungsi Gunung Agung Berkurang
Jumlah sapi pengungsi Gunung Agung yang ditampung di posko pengungsian sementara di Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem, berkurang karena dijual oleh pemiliknya untuk memenuhi kebutuhan hidup selama di pengungsian.
AMLAPURA, NusaBali
Staf Penanggungjawab Puskeswan Desa Nongan, Oka Suyasa di posko penampungan hewan sementara di Desa Nongan mengatakan, semula menerima titipan 297 ekor, sekarang hanya 215 ekor karena sebanyak 82 ekor terjual.
Oka Suyasa mengatakan, sapi pengungsi yang ditampung di posko penampungan sementara itu dijual sesuai harga pasar dan bukan berdasarkan desakan. Petugas peternakan dan relawan juga telah membantu pakan ternak bagi sapi pengungsi untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak pengungsi. Selain itu, pengungsi mencari pakan secara mandiri ke kampung halamannya yang di kawasan zona merah rawan bencana pada pagi dan kembali ke pengungsian pada siang hari.
Sementara itu, Mangku Sukra merasa beruntung ada posko penampungan hewan sementara sehingga petani tidak menjual ternak murah-murah. “Awalnya saya pasrah dan sempat meninggalkan ternak di rumah selama beberapa hari dan beruntung ada posko penampungan hewan sementara sehingga sapi saya tidak dijual murah,” ujar Mangku Sukra dilansir Antara, Rabu (25/10). Dia mengaku belum sempat menjual ternaknya selama di pengungsian. “Saya belum jual, mungkin nanti kalau sudah kekurangan uang pasti saya jual,” ujarnya. *
Oka Suyasa mengatakan, sapi pengungsi yang ditampung di posko penampungan sementara itu dijual sesuai harga pasar dan bukan berdasarkan desakan. Petugas peternakan dan relawan juga telah membantu pakan ternak bagi sapi pengungsi untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak pengungsi. Selain itu, pengungsi mencari pakan secara mandiri ke kampung halamannya yang di kawasan zona merah rawan bencana pada pagi dan kembali ke pengungsian pada siang hari.
Sementara itu, Mangku Sukra merasa beruntung ada posko penampungan hewan sementara sehingga petani tidak menjual ternak murah-murah. “Awalnya saya pasrah dan sempat meninggalkan ternak di rumah selama beberapa hari dan beruntung ada posko penampungan hewan sementara sehingga sapi saya tidak dijual murah,” ujar Mangku Sukra dilansir Antara, Rabu (25/10). Dia mengaku belum sempat menjual ternaknya selama di pengungsian. “Saya belum jual, mungkin nanti kalau sudah kekurangan uang pasti saya jual,” ujarnya. *
Komentar