Jelang Galungan, Bahan dan Asesoris Penjor 'Diburu'
Lima hari jelang hari raya Galungan Rabu (1/11) para pedagang bahan penjor mulai mengadu untung.
DENPASAR, NusaBali
Di beberapa lokasi penjualan sudah ada yang membeli bahan- bahan penjor, bambu, janur, padi, dan asesories lainnya. Sedang di tempat lain, malah warga sudah berjubel membeli bahan- bahan perlengkan penjor. “Astungkara sudah mulai ramai,” ujar Komang Karmiani, penjual bahan penjor di kawasan Tembawu, Penatih Denpasar Utara, Jumat (27/10).
Karmiani menunjuk barang dagangannya yang didominasi hiasan penjor. Mulai dari gebogan, sampian, bakang-bakang, ambu (pucuk enau) hingga rangkaian lilitan padi.
Harganya bervariasi, tergantung besar dan tingkat kerumitan masing-masing bahan atau asesorisnya. Makin besar dan makin rumit dan detil, tentu harganya lebih tinggi. “Sebagian besar kami buat sendiri,” ujar Karmiani. Karmiani rutin menjual bahan- bahan upakara, salah satu penjor. “Begitu Galungan selesai, kami buat lagi untuk Galungan berikutnya,” kata Karmiani.
Pemandangan serupa juga terjadi di Jalan Ratna di kawasan Desa Sumerta Kaja. “Sudah sejak kemarin (Kamis, 26/10) warga beli bahan penjor,” ungkap Ni Ketut Muriati, salah seorang karyawan usaha penjualan bahan penjor tersebut. Dikatakan Muriati, keramaian biasanya terjadi pada H-3 atau H-1 Galungan. “Pada saat Hari Penampahan sangat ramai,” ujar Muriati, merujuk pengalamannya Galungan sebelumnya.
I Komang Prapta, seorang pembeli menuturkan, dirinya merogoh kocek Rp 150.000 untuk membeli bahan dan perlengkapan penjor."Itu penjor yang sederhana," ujar Prapta. Kalau ingin lebih meriah tentu lebih mahal lagi harganya. "Yang penting memenjor dan bisa difungsikan sebagaimana mestinya," ujar Prapta.
Untuk diketahui harga bambu penjor berkisar antara Rp 30.000 sampai Rp 40.000 per batang. Sedang rangkaian padi atau padi lilit rata- rata Rp 5000 per meter. Yang variatif adalah harga gebogan. Harganya mulai dari Rp 50.000 ribu sampai Rp 700 ribu. Itu karena gebogan merupakan hiasan pokok, yang pembuatannya rumit. Bahannya dari lontar khusus.
Menurut pedagang, lontar khusus tersebut didatangkan dari Sumba (NTT). Sedang bambu, pucuk enau maupun janur, serta padi merupakan bahan lokal. Diantaranya dari Tabanan, Kerobokan, Kapal dan lain tempat di Bali. *K17
Di beberapa lokasi penjualan sudah ada yang membeli bahan- bahan penjor, bambu, janur, padi, dan asesories lainnya. Sedang di tempat lain, malah warga sudah berjubel membeli bahan- bahan perlengkan penjor. “Astungkara sudah mulai ramai,” ujar Komang Karmiani, penjual bahan penjor di kawasan Tembawu, Penatih Denpasar Utara, Jumat (27/10).
Karmiani menunjuk barang dagangannya yang didominasi hiasan penjor. Mulai dari gebogan, sampian, bakang-bakang, ambu (pucuk enau) hingga rangkaian lilitan padi.
Harganya bervariasi, tergantung besar dan tingkat kerumitan masing-masing bahan atau asesorisnya. Makin besar dan makin rumit dan detil, tentu harganya lebih tinggi. “Sebagian besar kami buat sendiri,” ujar Karmiani. Karmiani rutin menjual bahan- bahan upakara, salah satu penjor. “Begitu Galungan selesai, kami buat lagi untuk Galungan berikutnya,” kata Karmiani.
Pemandangan serupa juga terjadi di Jalan Ratna di kawasan Desa Sumerta Kaja. “Sudah sejak kemarin (Kamis, 26/10) warga beli bahan penjor,” ungkap Ni Ketut Muriati, salah seorang karyawan usaha penjualan bahan penjor tersebut. Dikatakan Muriati, keramaian biasanya terjadi pada H-3 atau H-1 Galungan. “Pada saat Hari Penampahan sangat ramai,” ujar Muriati, merujuk pengalamannya Galungan sebelumnya.
I Komang Prapta, seorang pembeli menuturkan, dirinya merogoh kocek Rp 150.000 untuk membeli bahan dan perlengkapan penjor."Itu penjor yang sederhana," ujar Prapta. Kalau ingin lebih meriah tentu lebih mahal lagi harganya. "Yang penting memenjor dan bisa difungsikan sebagaimana mestinya," ujar Prapta.
Untuk diketahui harga bambu penjor berkisar antara Rp 30.000 sampai Rp 40.000 per batang. Sedang rangkaian padi atau padi lilit rata- rata Rp 5000 per meter. Yang variatif adalah harga gebogan. Harganya mulai dari Rp 50.000 ribu sampai Rp 700 ribu. Itu karena gebogan merupakan hiasan pokok, yang pembuatannya rumit. Bahannya dari lontar khusus.
Menurut pedagang, lontar khusus tersebut didatangkan dari Sumba (NTT). Sedang bambu, pucuk enau maupun janur, serta padi merupakan bahan lokal. Diantaranya dari Tabanan, Kerobokan, Kapal dan lain tempat di Bali. *K17
1
Komentar