Pengungsi Rencana Ngelawar di Posko
Krama Karangasem yang tinggal sementara di sejumlah desa berencana ngelawar bersama di posko pengungsian Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bangli, Desa Tiga, kecamatan Susut, Bangli pada Penampahan Galungan, Anggara Wage Dungulan, Selasa (31/10).
BANGLI, NusaBali
Hanya saja mereka tidak mapatung babi, lawar yang dibuat berbahan daging ayam. Selain dijadikan bahan lawar, daging ayam juga diolah untuk sate.
Salah seorang pengungsi, I Nengah Pono mengatakan, daging babi cukup mahal sehingga beralih ke daging ayam untuk lawar dan sate. Jika situasi aman, Pono berencana pulang ke Dusun Pucan, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem saat hari Raya Galungan. “Bila cuaca tidak mendukung, kami sembahyang di posko. Kami ngayeng sesuhunan dari sini,” ungkap Pono, Jumat (27//10).
Pengungsi lainnya, Ni Made Ratih Dwiyana asal Dusun Alasngandang, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang memiliki kegiatan membuat tamiang berbahan ental di pengungsian. Sehari Ratih bisa membuat puluhan tamiang. Satu buah tamiang dijual Rp 5.000. Ratih mencari ental di Desa Menanga, Kecamatan Rendang. Diakui, sebelum mengungsi kegiatan di kampung membuat perlengkapan Hari Raya Galungan dan Kuningan. “Sekarang sulit cari ental dan harganya pun mahal,” ungkap Ratih. *e
Hanya saja mereka tidak mapatung babi, lawar yang dibuat berbahan daging ayam. Selain dijadikan bahan lawar, daging ayam juga diolah untuk sate.
Salah seorang pengungsi, I Nengah Pono mengatakan, daging babi cukup mahal sehingga beralih ke daging ayam untuk lawar dan sate. Jika situasi aman, Pono berencana pulang ke Dusun Pucan, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem saat hari Raya Galungan. “Bila cuaca tidak mendukung, kami sembahyang di posko. Kami ngayeng sesuhunan dari sini,” ungkap Pono, Jumat (27//10).
Pengungsi lainnya, Ni Made Ratih Dwiyana asal Dusun Alasngandang, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang memiliki kegiatan membuat tamiang berbahan ental di pengungsian. Sehari Ratih bisa membuat puluhan tamiang. Satu buah tamiang dijual Rp 5.000. Ratih mencari ental di Desa Menanga, Kecamatan Rendang. Diakui, sebelum mengungsi kegiatan di kampung membuat perlengkapan Hari Raya Galungan dan Kuningan. “Sekarang sulit cari ental dan harganya pun mahal,” ungkap Ratih. *e
1
Komentar