Lumpur Sebab Utama Pendangkalan Danau Batur
Danau Batur terjadi pendangkalan sekitar 40 meter sejak 1993 hingga sekarang. Dari semula berkedalaman 120 meter, kini tinggal 80 meter.
BANGLI, NusaBali
Lumpur dan banjir dominan menjadi penyebab pendangkalan Danau Batur di Kintamani. Untuk penanggulangan, dilakukan pemasangan bronjong pada bagian-bagian pinggiran danau. Bronjong tersebut berfungsi menyaring lumpur dan air. Material lumpur seperti tanah dan pasir mengendap di pinggir danau tertahan bronjong, sedang air rembesannya bisa masuk ke danau.
Data dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangli, Danau Batur cenderung terus mengalami pendangkalan. Data terakhir bagian terdalam dari Danau Batur hanya 80 meter, yang awalnya 120 meter. Dengan demikian telah terjadi pendangkalan 40 meter.
“Sempat ada wacana penyedotan dan pengerukan,” ujar Kepala BLH Bangli I Made Alit Parwata saat dikonfirmasi, Rabu (20/1). Proses pendangkalan tersebut diperkirakan terjadi sejak sekitar tahun 1993 hingga sekarang.
Namun rencana itu mengundang kekhawatiran, yakni rusaknya lingkungan kehidupan (biota) dalam danau. Karena itulah, pemasangan bronjong yang berfungsi sebagai sabuk pengaman Danau Batur dijadikan solusi alternatif. Usulan untuk pemasangan bronjong tersebut mencuat terkait program minapolitan sehubungan dengan pemanfaatan dan fungsi Danau Batur.
Di tempat terpisah I Gede Tindih salah seorang warga Desa Songan, menyatakan, penyelesaian persoalan atau masalah Danau Batur, tidak bisa dilakukan sepotong-sepotong. “Itu karena persoalannya kompleks,” ujar Gede Tindih, yang mantan anggota DPRD Bangli.
Kata Tindih, pemerintah baik Pemprov Bali dan Pemkab Bangli, perlu melakukan langkah sekala niskala. Secara sekala atau nyata di lapangan perlu turun melakukan kajian ke lapangan, apa yang menjadi penyebab pendangkalan. “Karena selain banjir dan longsoran, kan katanya ada letusan juga di dalam danau,” ucap Tindih.
Sedang secara niskala, tidak lepas dari kepercayaan krama Bali, yakni nunas ica kepada Ida Bethara Sesuhunan, agar kondisi lingkungan normal sebagai mana fungsinya masing-masing. “Salah satunya dengan upacara Danu Kertih,” kata Tindih. 7 k17
Komentar