PNS Dilarang Berbelanja di Pasar Murah
Karena kebutuhan para pegawai kontrak dan PNS jelas sama, cuma penghasilannya beda. Maka dari itu kami prioritaskan subsidi pasar murah ini untuk mereka.
NEGARA, NusaBali
Menjelang Hari Raya Galungan, Rabu (1/11) dan Kuning, Sabtu (11/11), Pemkab Jembrana menggelar pasar murah di depan Kantor Bupati Jembrana, Jumat (27/10) pagi. PNS dilarang berbelanja di pasar murah tersebut.
Bupati Jembrana I Putu Artha, didampingi Kadis Koperindag Jembrana I Made Gede Budhiarta, memantau pasar murah tersebut. Bupati Arta mengatakan pasar murah yang rutin dilaksanakan jelang hari besar keagamaan ini, bertujuan membantu masyarakat, dan kalangan pegawai kontrak. Sedangkan PNS dilarang mengikuti pasar murah tersebut. Karena gajianya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan Galungan. Di samping itu, pasar muran bertujuan menstabilkan harga serta mengontrol harga-harga keperluan di pasaran. “Pasar murah ini kami khususkan pada segmen tertentu, seperti pegawai kontrak, termasuk beberapa masyarkat umum. Tetapi diutamakan pegawai kontrak, karena kebutuhan para pegawai kontrak dan PNS jelas sama, cuma penghasilannya beda. Maka dari itu kami prioritaskan subsidi pasar murah ini untuk mereka,” ujar Bupati Artha.
Sejumlah komoditas yang dijual, di antaranya 1 ton beras, 300 kg gula pasir, 7.000 butir telur, 600 liter minyak goreng, serta 30 bungkus paket kue upakara disediakan untuk kalangan pegawai kontrak Pemkab Jembrana. Barang-barang dalam pasar yang juga melayani warga umum ini pun ludes dalam waktu selama tiga jam.
Pantauan di lokasi, pasar murah tersebut dibuka mulai pukul 07.00 Wita. Saat mulai dibuka setelah sempat turun hujan pagi tersebut, ratusan pegawai kontrak Pemkab Jembrana langsung menyerbu stand pasar murah tersebut. Begitu juga warga umum yang diperbolehkan berbelanja ke pasar murah jelang Galungan dan Kuningan tersebut. Tidak hanya umat Hindu, beberapa warga non Hindu tampak ikut maramaikan pasar murah tersebut. “Ya memang pasar murah ini dikhususkan untuk pegawai kontrak dan masyarakat umum. Tadi warga sangat antusias, dan sekitar pukul 10.00 Wita, semunya sudah habis,” ujar salah satu pegawai Dinas Koperindag Jembrana, yang sempat mendapat tugas menjaga stand pasar murah tersebut.
Di pasar murah ini, beras dijual Rp 8.000 per kg atau lebih murah Rp 2.000 dibanding harga pasaran Rp 10.000 per kg. Gula pasir dijual Rp 10.000 per kg, atau lebih murah Rp 1.000 dibandingkan harga pasaran Rp 11.000 per kg. Sedangkan telur ayam lebih murah sekitar Rp 350, dengan dijual seharga Rp 900 per butir dibanding harga pasaran Rp 1.250 per butir. Sedangkan per bungkus paket kue upakara dijual Rp 6.000, dan telah disubsidi Rp 1.000 dibanding harga normal di pasaran. *ode
Bupati Jembrana I Putu Artha, didampingi Kadis Koperindag Jembrana I Made Gede Budhiarta, memantau pasar murah tersebut. Bupati Arta mengatakan pasar murah yang rutin dilaksanakan jelang hari besar keagamaan ini, bertujuan membantu masyarakat, dan kalangan pegawai kontrak. Sedangkan PNS dilarang mengikuti pasar murah tersebut. Karena gajianya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan Galungan. Di samping itu, pasar muran bertujuan menstabilkan harga serta mengontrol harga-harga keperluan di pasaran. “Pasar murah ini kami khususkan pada segmen tertentu, seperti pegawai kontrak, termasuk beberapa masyarkat umum. Tetapi diutamakan pegawai kontrak, karena kebutuhan para pegawai kontrak dan PNS jelas sama, cuma penghasilannya beda. Maka dari itu kami prioritaskan subsidi pasar murah ini untuk mereka,” ujar Bupati Artha.
Sejumlah komoditas yang dijual, di antaranya 1 ton beras, 300 kg gula pasir, 7.000 butir telur, 600 liter minyak goreng, serta 30 bungkus paket kue upakara disediakan untuk kalangan pegawai kontrak Pemkab Jembrana. Barang-barang dalam pasar yang juga melayani warga umum ini pun ludes dalam waktu selama tiga jam.
Pantauan di lokasi, pasar murah tersebut dibuka mulai pukul 07.00 Wita. Saat mulai dibuka setelah sempat turun hujan pagi tersebut, ratusan pegawai kontrak Pemkab Jembrana langsung menyerbu stand pasar murah tersebut. Begitu juga warga umum yang diperbolehkan berbelanja ke pasar murah jelang Galungan dan Kuningan tersebut. Tidak hanya umat Hindu, beberapa warga non Hindu tampak ikut maramaikan pasar murah tersebut. “Ya memang pasar murah ini dikhususkan untuk pegawai kontrak dan masyarakat umum. Tadi warga sangat antusias, dan sekitar pukul 10.00 Wita, semunya sudah habis,” ujar salah satu pegawai Dinas Koperindag Jembrana, yang sempat mendapat tugas menjaga stand pasar murah tersebut.
Di pasar murah ini, beras dijual Rp 8.000 per kg atau lebih murah Rp 2.000 dibanding harga pasaran Rp 10.000 per kg. Gula pasir dijual Rp 10.000 per kg, atau lebih murah Rp 1.000 dibandingkan harga pasaran Rp 11.000 per kg. Sedangkan telur ayam lebih murah sekitar Rp 350, dengan dijual seharga Rp 900 per butir dibanding harga pasaran Rp 1.250 per butir. Sedangkan per bungkus paket kue upakara dijual Rp 6.000, dan telah disubsidi Rp 1.000 dibanding harga normal di pasaran. *ode
Komentar