Bedcover Bali Tunggu Musim Ramai
Bedcover Bali yang pernah menjadi primadona, kini penjualannya mengalami kelesuan.
DENPASAR, NusaBali
Namun demikian para perajin maupun pengusaha bedcover tak patah arang. Alasannya, pasaran bedcover memang ada pasang surutnya. I Made Yudha, salah seorang pengusaha bed cover di kawasan Celuk Sukawati Gianyar, mengakui bulan Oktober, November sampai pertengahan Desember merupakan masa sepi. “Lepas itu biasanya bergairah kembali sampai dengan tahun baru,” ujar Yudha, Minggu (29/10). Karena itulah meskipun dalam suasana relatif sepi, para pengusaha tetap memproduksi untuk keperluan stok.
Selain mengantisipasi musim ramai kunjungan turis, juga persiapan pasar untuk ekspor. Meski pun dominan pangsa pasarnya domestik, menurut para pengusaha bedcover permintaan dari luar negeri juga ada. “Tidak rutin, namun ada saja,” lanjut Yudha.
Dia menyebut Australia dan Haiti, dua negara yang sempat menjadi tujuan ekspor prodok bedcover-nya. Ke Haiti menurut Yudha lumayan banyak, yakni 800 lembar pada tahun lalu.
Pembuatan bedcover sendiri merupakan salah satu bentuk usaha industri kerajinan di Bali. Umumnya bedcover berbahan kain katun untuk kantong atau kulitnya, sedangkan busanya menggunakan dakron. Motif yang biasa dipajang adalah nuansa cerah dengan gambar flora fauna atau tokoh kartun, juga gambar maupun motif lain. “Belakangan yang banyak disukai di luar negeri adalah motif klasik, model tenun Bali,” ungkap Yudha.
Harga per bedcover tergantung ukuran, ketebalan busanya. Harga terendah di kisaran Rp 150 ribu hingga Rp 600 ribu. *k17
Selain mengantisipasi musim ramai kunjungan turis, juga persiapan pasar untuk ekspor. Meski pun dominan pangsa pasarnya domestik, menurut para pengusaha bedcover permintaan dari luar negeri juga ada. “Tidak rutin, namun ada saja,” lanjut Yudha.
Dia menyebut Australia dan Haiti, dua negara yang sempat menjadi tujuan ekspor prodok bedcover-nya. Ke Haiti menurut Yudha lumayan banyak, yakni 800 lembar pada tahun lalu.
Pembuatan bedcover sendiri merupakan salah satu bentuk usaha industri kerajinan di Bali. Umumnya bedcover berbahan kain katun untuk kantong atau kulitnya, sedangkan busanya menggunakan dakron. Motif yang biasa dipajang adalah nuansa cerah dengan gambar flora fauna atau tokoh kartun, juga gambar maupun motif lain. “Belakangan yang banyak disukai di luar negeri adalah motif klasik, model tenun Bali,” ungkap Yudha.
Harga per bedcover tergantung ukuran, ketebalan busanya. Harga terendah di kisaran Rp 150 ribu hingga Rp 600 ribu. *k17
Komentar