Gubernur Siap Bangun Asrama SMKN di Nusa Penida
Gubernur Bali Made Mangku Pastika berencana membangun asrama di areal SMKN 1 Nusa Penida, Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
Dengan asrama itu, siswa kurang mampu dan jarak rumahnya jauh dari sekolah, bisa ditampung.
Hal itu disampaikan Gubernur Mangku Pastika, didampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, saat kunjungan kerja di Kantor Pemkab Klungkung, Rabu (20/1). Rombongan Pemprov disambut langsung Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Wakil Bupati Klungkung Made Kasta dan jajaran. Dalam kunjungan kerja yang berlangsung selama hampir 3 jam itu, berbagai persoalan mulai dibedah. Salah satunya mengenai pendidikan, khususnya di Kecamatan Nusa Penida.
Gubernur Pastika mengakui cakupan wilayah SMKN Nusa Penida cukup luas. Sehingga perlu dibangun semacam rumah singgah atau asrama. Tempat tersebut bakal diperuntukkan bagi siswa kurang mampu dan jarak rumah dengan sekolah cukup jauh dari sekolah. “Setidaknya asrama itu bisa menampung 50 - 100 siswa. Syukur-syukur pengelolaannya bisa mirip seperti sekolah Bali Mandara,” ujarnya.
Dengan cara tersebut, bisa membantu mengentaskan kemiskinan di daerah Nusa Penida. Karena jika siswa bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi, otomatis dapat meningkatkan SDM. Maka, mereka akan membuka lapangan pekerjaan maupun diserap oleh dunia kerja. “Apa yang dilakukan provinsi, adalah untuk kesejahteraan masyarakat Bali,” katanya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Disdikpora Klungkung Ketut Suadnyana saat dikonfirmasi, mengatakan jumlah siswa di SMKN 1 Nusa Penida 750 siswa. Pihaknya memang dari dulu ingin membangun hotel mini untuk praktik dan akomodasi. “Namun selama ini masih terkendala anggaran Rp 1,2 miliar,” katanya.
Gubernur menambahkan, membangun Klungkung harus mulai dari Nusa Penida. Sebab titik pusat kemiskinan di Klungkung ada di Nusa Penida. Pastika memberikan analogi, untuk mengentaskan kemiskinan seperti konsep makan bubur. Biasanya orang makan dari pinggir baru ke dalam karena di dalamnya masih panas. Namun jika ingin hasil yang luar biasa harus dimulai dari dalam (pusat kemiskinan). Hanya saja risiko yang dihadapi jauh lebih berat. “Makanya harus benar-benar sakti (bisa menghadapi persolan tersebut-red),” ujarnya.
Untuk di Bali ada empat daerah yang menurut Gubernur perlu perhatian khusus. Yakni Karangasem, Buleleng, Bangli dan Klungkung. “Klungkung belakangan ini sudah bangkit. Meskipun demikian juga masih perlu dilakukan berbagai upaya agar bisa lebih maju,” katanya. 7 w
1
Komentar