Polisi Cari Celana Jessica yang Dibuang
Pihak kepolisian masih mendalami informasi mengenai celana Jessica yang dibuang.
JAKARTA, NusaBali
Celana itu dianggap substansial untuk mengungkap kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27) seusai menyeruput es kopi di kafe O, Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (6/1/).
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, keterangan saksi menunjukkan bahwa Jessica meminta agar celana itu dibuang.
"Sebenarnya, sejak seminggu lalu, kami sudah geledah. Ada keterangan dari saksi, yang bersangkutan (Jessica) minta buang celana. Kami cari ke tempat sampah, enggak ketemu. Sampai kami cari ke pul sampah, enggak ketemu," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Rabu (20/1).
Saksi yang merupakan pembantu rumah tangga Jessica itu, menurut Krishna, mengatakan bahwa celana tersebut sudah robek sehingga dibuang. Sebelumnya, kuasa hukum Jessica, Yudi Wibowo, mengatakan bahwa celana Jessica dibuang karena sudah rusak dan tidak bisa dijahit lagi. Menurut dia, celana itu robek saat Jessica membantu membawa Mirna ke Rumah Sakit Abdi Waluyo pada Rabu, 6 Januari lalu. Terkait kasus ini, polisi juga sudah memeriksa barang-barang lain milik Jessica.
Menurut Yudi, saat penggeledahan di perumahan Sunter Icon, Sunter, Jakarta Utara, yang dihuni kliennya, penyidik sempat membawa celana, baju yang terlihat di CCTV, beberapa obat sakit leher, obat sulit tidur, laptop, kartu kredit, dan buku tabungan.
Meskipun demikian, Krishna belum mengungkapkan hubungan celana tersebut dengan kasus kematian Mirna. "Kami enggak ngomong karena pengacaranya ngomong bahwa benar kami cari celana yang katanya dibuang," tutur Krishna.
Krishna mengakui kemungkinan ada tersangka potensial dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang sedang mempersiapkan “amunisi” berupa sejumlah keterangan baru untuk menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh penyidik.
"Mungkin potential suspects-nya sudah menonton tayangan dan berita sehingga menyiapkan strategi-strategi lagi," ujar Krishna Murti.
Saat ini, kata Krishna, sejumlah saksi masih akan diperiksa ulang untuk melengkapi berkas penyidikan. Polisi berencana menetapkan tersangka atas kasus Kematian Mirna. Penyelidikan pun kian gencar dilakukan, termasuk memeriksa saksi-saksi, yakni sahabat Mirna dan para pegawai Restoran Olivier tempat Mirna diracun.
Selain itu, rekonstruksi dan gelar perkara dilakukan. Polisi tak ingin gegabah menetapkan tersangka karena kasus kematian Mirna dianggap sebagai kasus yang harus ditangani khusus.
Sementara itu Sahabat Mirna, Jessica Kumala Wongso, kemarin kembali memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk diperiksa terkait kasus ini.
Jessica tiba sekitar pukul 13.00 WIB didampingi kuasa hukumnya. Ia langsung masuk ke ruang penyidik. Salah satu kuasa hukum Jessica menjelaskan pemeriksaan kliennya kemarin untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dinilai belum lengkap oleh penyidik.
Usai menjalani pemeriksaan, Jessica yang tampak kelelahan hanya meminta publik untuk bersabar dan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan atas kematian rekannya tersebut kepada polisi. "Saya tidak mau komentar soal pemeriksaan. Sabar saja tunggu keterangan polisi," ujar Jessica di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/1) malam. 7
Komentar