Saling Salip, Dua Kelompok Pengendara Bentrok di Jalan Raya
Dua kelompok pengendara sepeda motor terlibat bentrok di Jalan Raya Abianbase, Desa Dalung, Kuta Utara, Badung, Sabtu (4/11) sore.
MANGUPURA, NusaBali
Belum diketahui penyebab pasti bentrokan yang melibatkan belasan orang tersebut. Namun, dugaan awal lantaran dipicu aksi saling tatap dan salip saat melintas menggunakan motor. Akibatnya, seorang menderita luka tusuk di leher dan dilarikan ke RSUD Mangusada di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi.
Informasi yang berhasil dihimpun, bentrok antara dua kubu pengendara sepeda motor yakni pemuda asal Sumba Barat Daya (Nusa Tenggara Timur) dengan kelompok tak dikenali ini saat melintas di Jalan Raya Abianbase, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung sekitar pukul 17.30 Wita. Kedua kelompok yang masing-masing berjumlah lebih dari tiga motor ini melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tersebut. Bahkan, terjadi aksi kejar-kejaran dan saling salip. Kelompok pengendara yang belum diketahui identitasnya itu tidak terima dengan aksi tersebut, memberhentikan kelompok pemotor asal Sumba Barat Daya ini. Apesnya lagi, saat salah seorang turun dan menanyai maksud diberhentikan, seorang pelaku dari kelompok tidak dikenal itu turun dari motor dan melakukan penusukan terhadap korban. Seketika, korban tumbang karena mendapatkan luka tusuk pada bagian leher. Rekan-rekan korban yang melihat aksi itu melakukan perlawanan dan mengejar kelompok pelaku. Setelah itu, aksi saling lempar batu pun tak terhindarkan.
Warga yang sedang melintas di seputaran lokasi terpaksa berbalik arah lantaran aksi saling lempar dan serang itu terjadi di tengah jalan. Beruntung, petugas kepolisian tiba di lokasi dan memisahkan kedua kelompok ini. Melihat hal itu, kelompok pemotor yang belum teridentifikasi ini memilih kabur. Sementara, kelompok pemuda Sumba Barat Daya ini diamankan ke Mapolres Badung untuk diperiksa lebih lanjut. Salah seorang korban dari kelompok Sumba Barat Daya dilarikan ke RSUD Mangusada untuk mendapatkan penanganan medis. Sisanya tujuh orang diamankan ke Mapolres Badung. “Ada tujuh orang yang sudah diamankan untuk dimintai keterangan di Mapolres. Saat ini masih didalami semua keterangan mereka terkait insiden itu,” beber sumber di kepolisian, Sabtu sore kemarin.
Tekait pelaku dari kelompok yang kabur, pihak kepolisian masih memburu para pelaku yang berjumlah lebih dari lima orang itu. Menurut sumber di lapangan, untuk memastikan pemicu aksi itu, kelompok kabur harus diamankan terlebih dahulu. Karenanya pihaknya sampai saat ini masih mendalami keterangan sejumlah saksi untuk menggali ciri-ciri pelaku, “Masih diburu, kami sudah mengidentifikasi kelompok itu,” ujarnya.
Kapolres Badung AKBP Yudith Satria Hananta yang dikonfirmasi terpisah, membenarkan adanya bentrok antara kedua kelompok tersebut. Dia tidak menampik sudah ada tujuh orang yang saat ini dimintai keterangan di Mapolres Badung. Tetapi dia masih irit bicara terkait kronologis kejadian dan pemicunya. “Memang benar ada kejadian itu dan sudah kami tangani. Kami masih lakukan penyelidikan dan memeriksa keterangan dari mereka yang kami amankan ini,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Perbekel Dalung I Gede Putu Arif Wiratya membenarkan peristiwa tersebut. Namun dia tak memberikan komentar, sebab masalah tersebut sudah ditangani polisi. “Bisa hubungi Polres Badung, karena sudah ditangani Polres,” ujarnya.
Lurah Abianbase I Dewa Gede Rai Wijaya saat dikonfirmasi terpisah juga membenarkan adanya keributan antar-pemuda. “Memang betul ada keributan tadi (kemarin). Tapi itu bukan masuk wilayah kami (Abianbase), melainkan masuk wilayah Dalung, Kecamatan Mengwi. Tadi kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk aparat kepolisian mengenai hal ini,” tuturnya saat dikonfirmasi NusaBali, Sabtu malam kemarin.
Lantaran TKP merupakan wilayah perbatasan antara Abianbase di sebelah Utara dan Dalung di Selatan, Rai Wijaya mengimbau kepada warganya untuk tetap tenang. “Kami sampaikan tadi kepada masyarakat agar tenang. Jaga keamanan wilayah masing-masing, ada apa-apa segera lapor,” imbaunya. *dar, asa
Informasi yang berhasil dihimpun, bentrok antara dua kubu pengendara sepeda motor yakni pemuda asal Sumba Barat Daya (Nusa Tenggara Timur) dengan kelompok tak dikenali ini saat melintas di Jalan Raya Abianbase, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung sekitar pukul 17.30 Wita. Kedua kelompok yang masing-masing berjumlah lebih dari tiga motor ini melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tersebut. Bahkan, terjadi aksi kejar-kejaran dan saling salip. Kelompok pengendara yang belum diketahui identitasnya itu tidak terima dengan aksi tersebut, memberhentikan kelompok pemotor asal Sumba Barat Daya ini. Apesnya lagi, saat salah seorang turun dan menanyai maksud diberhentikan, seorang pelaku dari kelompok tidak dikenal itu turun dari motor dan melakukan penusukan terhadap korban. Seketika, korban tumbang karena mendapatkan luka tusuk pada bagian leher. Rekan-rekan korban yang melihat aksi itu melakukan perlawanan dan mengejar kelompok pelaku. Setelah itu, aksi saling lempar batu pun tak terhindarkan.
Warga yang sedang melintas di seputaran lokasi terpaksa berbalik arah lantaran aksi saling lempar dan serang itu terjadi di tengah jalan. Beruntung, petugas kepolisian tiba di lokasi dan memisahkan kedua kelompok ini. Melihat hal itu, kelompok pemotor yang belum teridentifikasi ini memilih kabur. Sementara, kelompok pemuda Sumba Barat Daya ini diamankan ke Mapolres Badung untuk diperiksa lebih lanjut. Salah seorang korban dari kelompok Sumba Barat Daya dilarikan ke RSUD Mangusada untuk mendapatkan penanganan medis. Sisanya tujuh orang diamankan ke Mapolres Badung. “Ada tujuh orang yang sudah diamankan untuk dimintai keterangan di Mapolres. Saat ini masih didalami semua keterangan mereka terkait insiden itu,” beber sumber di kepolisian, Sabtu sore kemarin.
Tekait pelaku dari kelompok yang kabur, pihak kepolisian masih memburu para pelaku yang berjumlah lebih dari lima orang itu. Menurut sumber di lapangan, untuk memastikan pemicu aksi itu, kelompok kabur harus diamankan terlebih dahulu. Karenanya pihaknya sampai saat ini masih mendalami keterangan sejumlah saksi untuk menggali ciri-ciri pelaku, “Masih diburu, kami sudah mengidentifikasi kelompok itu,” ujarnya.
Kapolres Badung AKBP Yudith Satria Hananta yang dikonfirmasi terpisah, membenarkan adanya bentrok antara kedua kelompok tersebut. Dia tidak menampik sudah ada tujuh orang yang saat ini dimintai keterangan di Mapolres Badung. Tetapi dia masih irit bicara terkait kronologis kejadian dan pemicunya. “Memang benar ada kejadian itu dan sudah kami tangani. Kami masih lakukan penyelidikan dan memeriksa keterangan dari mereka yang kami amankan ini,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Perbekel Dalung I Gede Putu Arif Wiratya membenarkan peristiwa tersebut. Namun dia tak memberikan komentar, sebab masalah tersebut sudah ditangani polisi. “Bisa hubungi Polres Badung, karena sudah ditangani Polres,” ujarnya.
Lurah Abianbase I Dewa Gede Rai Wijaya saat dikonfirmasi terpisah juga membenarkan adanya keributan antar-pemuda. “Memang betul ada keributan tadi (kemarin). Tapi itu bukan masuk wilayah kami (Abianbase), melainkan masuk wilayah Dalung, Kecamatan Mengwi. Tadi kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk aparat kepolisian mengenai hal ini,” tuturnya saat dikonfirmasi NusaBali, Sabtu malam kemarin.
Lantaran TKP merupakan wilayah perbatasan antara Abianbase di sebelah Utara dan Dalung di Selatan, Rai Wijaya mengimbau kepada warganya untuk tetap tenang. “Kami sampaikan tadi kepada masyarakat agar tenang. Jaga keamanan wilayah masing-masing, ada apa-apa segera lapor,” imbaunya. *dar, asa
1
Komentar