DB di Bangli Capai 302 Kasus
Kasus deman berdarah (DB) di Kabupaten Bangli dari awal Januari hingga Oktober 2017 mencapai 302 kasus.
BANGLI, NusaBali
Kasus terbanyak di wilayah perkotaan. Dari 302 kasus DB, 125 kasus terjadi di Kecamatan Bangli. Sisanya 117 kasus tersebar di Kecamatan Susut, Kecamatan Tembuku, dan Kecamatan Kintamani.
Kepala Dinas Kesehatan Bangli I Nengah Nadi, mengaku telah mengambil langkah antisipasi penyebaran penyakit deman berdarah setiap ditemukan ada kasus demam bedarah di satu tempat. Caranya melakukan penyelidikan etimology (PE). Jika dalam PE itu ditemukan jentik- jentik nyamuk aides aigepty, maka petugas akan melakukan fogging di wilayah yang ada temuan kasus deman berdarah.
Menurutnya, pencegahan paling efektif yakni pemberatasan sarang nyamuk (PSM). Pencegahan dilakukan di lingkungan keluarga masing-masing. “Masyarakat bisa melakukan pecegahan melalui gerakan menguras tempat penyimpaman air, menutup tempat penampungan air, mengubur atau menutup barang bekas yang dapat menampung air, serta memantau semua lokasi air yang dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak,” terang Nadi, Minggu (5/11). Dikatakan, peran serta masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, akan menekan terjadinya kasus demam berdarah kecil.
Sementara Kasi Pencegahan Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Sudarma menambahkan, kasus demam berdarah terbaru yakni menyerang warga asal Puri Kanginan, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, yakni Anak Agung Suteja. Petugas telah melakukan fogging dibarengi pemberian serbuk abate kepada masyarakat di sekitar wilayah Puri Kanginan. Sudarma berharap, partisipasi masyarakat melakukan PSM untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebar demam berdarah. *e
Kepala Dinas Kesehatan Bangli I Nengah Nadi, mengaku telah mengambil langkah antisipasi penyebaran penyakit deman berdarah setiap ditemukan ada kasus demam bedarah di satu tempat. Caranya melakukan penyelidikan etimology (PE). Jika dalam PE itu ditemukan jentik- jentik nyamuk aides aigepty, maka petugas akan melakukan fogging di wilayah yang ada temuan kasus deman berdarah.
Menurutnya, pencegahan paling efektif yakni pemberatasan sarang nyamuk (PSM). Pencegahan dilakukan di lingkungan keluarga masing-masing. “Masyarakat bisa melakukan pecegahan melalui gerakan menguras tempat penyimpaman air, menutup tempat penampungan air, mengubur atau menutup barang bekas yang dapat menampung air, serta memantau semua lokasi air yang dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak,” terang Nadi, Minggu (5/11). Dikatakan, peran serta masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, akan menekan terjadinya kasus demam berdarah kecil.
Sementara Kasi Pencegahan Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Sudarma menambahkan, kasus demam berdarah terbaru yakni menyerang warga asal Puri Kanginan, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, yakni Anak Agung Suteja. Petugas telah melakukan fogging dibarengi pemberian serbuk abate kepada masyarakat di sekitar wilayah Puri Kanginan. Sudarma berharap, partisipasi masyarakat melakukan PSM untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebar demam berdarah. *e
1
Komentar