Amankan 22 Orang, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
Terkait Dua Kelompok Pemuda Bentrok di Jalan Raya
MANGUPURA, NusaBali
Sampai Minggu (5/11) kemarin, penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan mereka. Sejauh ini, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam bentrok yang menyebabkan satu orang berinisial AGT, 22, menderita luka tusuk pada bagian leher. Meski demikian, polisi sudah mengerucutkan beberapa orang sebagai tersangka.
Kapolres Badung AKBP Yudith Satriya Hananta menerangkan, pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap 22 orang yang terlibat bentrok di Jalan Raya Abianbase itu. Menurut dia, 22 orang yang diamankan itu masing-masing dari dua kelompok yang terlibat yakni 12 dari kelompok Sumba dan 10 dari kelompok Bali. Meski sejauh ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, pihaknya sudah mengantongi beberapa orang dari dua kelompok itu sebagai pelaku utama. “Semuanya masih status saksi. Tapi, dari analisa keterangan saksi dan yang kita amankan, sudah ada yang mengarah pada pelaku utama. Tentunya ada dari masing-masing kedua pihak yang terlibat dalam bentrok ini,” katanya, Minggu (5/11) sore kemarin.
Dijelaskannya, insiden bentrok antara kedua kelompok pemotor ini berawal ketika seorang pria berinisial GRS, 38, tersingung dengan aksi seorang pria yang menggeber knalpot motor saat melintas di Jalan Raya Abianbase tepatnya di depan Pertamina, Kuta Utara, Badung. GRS ini terlibat saling tatap dengan pria tersebut yang diketahui berasal dari Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini. Selanjutnya, GRS memberhentikan pemuda tersebut dan terjadilah cekcok mulut. “Cekcok mulut itu meninggi dan saling jotos. Kemudian, pemuda asal Sumba ini mengeluarkan HP diduga untuk menghubungi temannya. Makanya si GRS memilih kabur ke Agung Vapor untuk meminta bantuan,” jelas AKBP Yudith.
Setelah itu, GRS bersama adiknya, DT dan sejumlah temannya, bergerak ke Supermarket Arta Dewata untuk menemui pria asal Sumba tersebut yang ternyata sudah bersama teman-temannya. Nah, saat itulah terjadi aksi saling tantang dan terlibat perkelahian. Perkelahian itu pun merembet dan kedua kelompok saling angkat batu dan botol serta saling lempar yang menyebabkan beberapa kendaraan yang sedang parkir rusak. Dalam perkelahian itu, seorang dari kelompok Sumba berinisial AGT, 22, mengalami luka pada bagian leher sepanjang 15 Cm, sehingga harus dilarikan ke RS Mangusada, Badung untuk mendapatkan penanganan medis, “Jadi ada banyak orang yang terlibat di sana, sehingga, berujung saling tusuk,” katanya.
Menurut perwira asal Jembrana ini, pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku penusuk. Pun identitas pelaku sebagai pemicu keributan juga sudah dikantongi. Meski demikian, pihaknya masih mendalami lagi keterangan dan bukti lain sebelum ditetapkan sebagai tersangka. “Secepatnya akan ditetapkan (tersangka). Kita masih mensinkronkan keterangan beberapa saksi,” tungkas AKBP Yudith yang engan merinci total yang masuk identifikasi sebagai pelaku utama atau tersangka. *dar
Kapolres Badung AKBP Yudith Satriya Hananta menerangkan, pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap 22 orang yang terlibat bentrok di Jalan Raya Abianbase itu. Menurut dia, 22 orang yang diamankan itu masing-masing dari dua kelompok yang terlibat yakni 12 dari kelompok Sumba dan 10 dari kelompok Bali. Meski sejauh ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, pihaknya sudah mengantongi beberapa orang dari dua kelompok itu sebagai pelaku utama. “Semuanya masih status saksi. Tapi, dari analisa keterangan saksi dan yang kita amankan, sudah ada yang mengarah pada pelaku utama. Tentunya ada dari masing-masing kedua pihak yang terlibat dalam bentrok ini,” katanya, Minggu (5/11) sore kemarin.
Dijelaskannya, insiden bentrok antara kedua kelompok pemotor ini berawal ketika seorang pria berinisial GRS, 38, tersingung dengan aksi seorang pria yang menggeber knalpot motor saat melintas di Jalan Raya Abianbase tepatnya di depan Pertamina, Kuta Utara, Badung. GRS ini terlibat saling tatap dengan pria tersebut yang diketahui berasal dari Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini. Selanjutnya, GRS memberhentikan pemuda tersebut dan terjadilah cekcok mulut. “Cekcok mulut itu meninggi dan saling jotos. Kemudian, pemuda asal Sumba ini mengeluarkan HP diduga untuk menghubungi temannya. Makanya si GRS memilih kabur ke Agung Vapor untuk meminta bantuan,” jelas AKBP Yudith.
Setelah itu, GRS bersama adiknya, DT dan sejumlah temannya, bergerak ke Supermarket Arta Dewata untuk menemui pria asal Sumba tersebut yang ternyata sudah bersama teman-temannya. Nah, saat itulah terjadi aksi saling tantang dan terlibat perkelahian. Perkelahian itu pun merembet dan kedua kelompok saling angkat batu dan botol serta saling lempar yang menyebabkan beberapa kendaraan yang sedang parkir rusak. Dalam perkelahian itu, seorang dari kelompok Sumba berinisial AGT, 22, mengalami luka pada bagian leher sepanjang 15 Cm, sehingga harus dilarikan ke RS Mangusada, Badung untuk mendapatkan penanganan medis, “Jadi ada banyak orang yang terlibat di sana, sehingga, berujung saling tusuk,” katanya.
Menurut perwira asal Jembrana ini, pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku penusuk. Pun identitas pelaku sebagai pemicu keributan juga sudah dikantongi. Meski demikian, pihaknya masih mendalami lagi keterangan dan bukti lain sebelum ditetapkan sebagai tersangka. “Secepatnya akan ditetapkan (tersangka). Kita masih mensinkronkan keterangan beberapa saksi,” tungkas AKBP Yudith yang engan merinci total yang masuk identifikasi sebagai pelaku utama atau tersangka. *dar
Komentar