Penghuni Niskala Minta Tebusan 11 Nyawa, 5 Buruh Mati Tak Wajar
Saat digelar upacara pakelem di Bendungan Titab, sejumlah krama mendadak kerauhan. Saat itulah, penhuni gaib kawasan bicara melalui raga krama kerauhan bahwa banyak keluarganya hilang karena proyek bendungan, hingga mereka minta tebusan 11 nyawa.
Cerita mistik lainnya, lanjut Nariasih, adalah peristiwa kematian tidak wajar yang menimpa 5 buruh proyek. “Saya tidak hafal nama-nama buruh proyek yang meninggal dan tanggal kejadiannya. Tapi, saya masih ingat betul kronologis kejadiannya,” terang Niasih.
Menurut Niasih, salah seorang buruh proyek tewas mengenaskan akibat terlindas Truk di jalan tanjakan areal Bendungan Titab. Saat itu, korban bersama satu buruh lainnya bermaksud membawa bahan material bagunan ke bagian atas proyek bendungan. Namun, di tengah perjalanan menanjak, mesin Truk mendadak mati, sehingga korban harus turun mengganjal ban agar kendaraan tidak ngatret.
Sayangnya, kata Niasih, setelah memastikan ban Truk terganjal dengan sebongkah batu, korban bermaksud menyampaikan kepada sopir bahwa segalanya beres. Namun, baru saja buruh ini bangun dari jongkok usai pasang pengganjal ban, Truk justru bergerak mundur dan melindas korban hingga tewas.
Dalam waktu yang berbeda, seorang buruh proyek tiba-tiba ditemukan tewas di dalam Truk saat istirahat makan siang. Awalnya, buruh proyek asal Jawa ini sedang istirahat makan siang pukul 12.00 Wita. Setelah makan siang, korban memutuskan untuk beristirahat dan tidur di dalam Truk.
Namun, korban tidak kunjung keluar dari dalam Truk hingga petang pukul 18.00 Wita. “Setelah dicek oleh temannya, ternyata buruh ini didapati sudah meninggal tanpa sebab di dalam Truk. Padahal, sebelumnya korban sehat-sehat saja,” cerita Niasih.
SELANJUTNYA . . .
Menurut Niasih, salah seorang buruh proyek tewas mengenaskan akibat terlindas Truk di jalan tanjakan areal Bendungan Titab. Saat itu, korban bersama satu buruh lainnya bermaksud membawa bahan material bagunan ke bagian atas proyek bendungan. Namun, di tengah perjalanan menanjak, mesin Truk mendadak mati, sehingga korban harus turun mengganjal ban agar kendaraan tidak ngatret.
Sayangnya, kata Niasih, setelah memastikan ban Truk terganjal dengan sebongkah batu, korban bermaksud menyampaikan kepada sopir bahwa segalanya beres. Namun, baru saja buruh ini bangun dari jongkok usai pasang pengganjal ban, Truk justru bergerak mundur dan melindas korban hingga tewas.
Dalam waktu yang berbeda, seorang buruh proyek tiba-tiba ditemukan tewas di dalam Truk saat istirahat makan siang. Awalnya, buruh proyek asal Jawa ini sedang istirahat makan siang pukul 12.00 Wita. Setelah makan siang, korban memutuskan untuk beristirahat dan tidur di dalam Truk.
Namun, korban tidak kunjung keluar dari dalam Truk hingga petang pukul 18.00 Wita. “Setelah dicek oleh temannya, ternyata buruh ini didapati sudah meninggal tanpa sebab di dalam Truk. Padahal, sebelumnya korban sehat-sehat saja,” cerita Niasih.
SELANJUTNYA . . .
Komentar