Bahaya AIDS dan Narkoba jadi Materi Pasraman Remaja
Para Yowana (remaja Hindu) di Desa Pakraman Buleleng kembali mendapat materi bahaya AIDS dan narkoba dalam mengikuti pasraman Hindu.
SINGARAJA, NusaBali
Munculnya bahaya itu akibat pergaulan seks bebas. Pasraman remaja Hindu kali ini diikuti oleh 45 orang peserta, dari perwakilan Pangempon Pura Dalem, Desa Pakraman Buleleng. Secara resmi pasraman itu dibuka Minggu (5/11), namun pelaksanaannya telah berlangsung sejak 22 Oktober hingga 17 Desember 2017 mendatang.
Ketua panitia Jro Bawati Gede Suanda mengatakan, pasraman remaja Hindu dilaksanakan setiap hari Minggu. Seluruh peserta berasal dari Pengempon Pura Dalem di antaranya Banjar Adat Penataran, Delod Peken, Petak, Peguyangan, dan Banja Tengah. Materi yang diberikan mulai dari Wiracarita, keterampilan meulat ulatan, matuwesan, dan bahaya narkoba. “Untuk Narkoba kita libatkan pihak BNK Buleleng sebagai narasumber. Sedangkan materi lainnya dari Prajuru Adat,” katanya.
Sementara Ketua LSM Citra Usada Made Riko Wibawa yang ikut memberi materi mengatakan, AIDS disebabkan karena adanya pergaulan seks bebas. Sedangkan narkoba kini banyak menyasar remaja karena adanya paket murah. Di era medsos yang berkembang bebas siapapun dapat melihat adegan seks bebas. Dibutuhkan proteksi untuk bisa menangkal pengaruh peegaulan atersebut.
Dipaparkan bahwa AIDSmerupakan virus mematikan yang hingga kini belum ditemukan obatnya. Dan hingga kini di Buleleng tidak sedikit usia produktif yang terjangkit virus mematikan tersebut. Disebutkan pula, jumlah korban AIDS di Buleleng hingga tahun ini mencapai 2.500 orang. Dan itu merupakan fenomena gunung es. Oleh karenanya diharapkan remaja Hindu di desa pakraman Buleleng tidak mencoba-coba pergaulan seks bebas. Demikian halnya dengan bahaya narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
Sebab jika terjadi ketergantungan maka bahaya mengancam hingga terjadi bunuh diri. “Adik- adik jangan mencoba coba pergaulan seks bebas. Sebab sekali terjangkit virus HIV akan berujung kematian,” katanya.
Sementara Majelis Alit Kecamatan Buleleng diwakili oleh Nyoman Westha, memuji upaya yang dilakukan Desa Pakraman Buleleng dengan menghadirkan tutor penggiat bahaya HIV/AIDS dan Narkoba. Melalui materi tersebut para remaja akan bisa menggetuktularkan kepada remaja lainnya akan bahwa HIV dan Narkoba. *k19
Munculnya bahaya itu akibat pergaulan seks bebas. Pasraman remaja Hindu kali ini diikuti oleh 45 orang peserta, dari perwakilan Pangempon Pura Dalem, Desa Pakraman Buleleng. Secara resmi pasraman itu dibuka Minggu (5/11), namun pelaksanaannya telah berlangsung sejak 22 Oktober hingga 17 Desember 2017 mendatang.
Ketua panitia Jro Bawati Gede Suanda mengatakan, pasraman remaja Hindu dilaksanakan setiap hari Minggu. Seluruh peserta berasal dari Pengempon Pura Dalem di antaranya Banjar Adat Penataran, Delod Peken, Petak, Peguyangan, dan Banja Tengah. Materi yang diberikan mulai dari Wiracarita, keterampilan meulat ulatan, matuwesan, dan bahaya narkoba. “Untuk Narkoba kita libatkan pihak BNK Buleleng sebagai narasumber. Sedangkan materi lainnya dari Prajuru Adat,” katanya.
Sementara Ketua LSM Citra Usada Made Riko Wibawa yang ikut memberi materi mengatakan, AIDS disebabkan karena adanya pergaulan seks bebas. Sedangkan narkoba kini banyak menyasar remaja karena adanya paket murah. Di era medsos yang berkembang bebas siapapun dapat melihat adegan seks bebas. Dibutuhkan proteksi untuk bisa menangkal pengaruh peegaulan atersebut.
Dipaparkan bahwa AIDSmerupakan virus mematikan yang hingga kini belum ditemukan obatnya. Dan hingga kini di Buleleng tidak sedikit usia produktif yang terjangkit virus mematikan tersebut. Disebutkan pula, jumlah korban AIDS di Buleleng hingga tahun ini mencapai 2.500 orang. Dan itu merupakan fenomena gunung es. Oleh karenanya diharapkan remaja Hindu di desa pakraman Buleleng tidak mencoba-coba pergaulan seks bebas. Demikian halnya dengan bahaya narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
Sebab jika terjadi ketergantungan maka bahaya mengancam hingga terjadi bunuh diri. “Adik- adik jangan mencoba coba pergaulan seks bebas. Sebab sekali terjangkit virus HIV akan berujung kematian,” katanya.
Sementara Majelis Alit Kecamatan Buleleng diwakili oleh Nyoman Westha, memuji upaya yang dilakukan Desa Pakraman Buleleng dengan menghadirkan tutor penggiat bahaya HIV/AIDS dan Narkoba. Melalui materi tersebut para remaja akan bisa menggetuktularkan kepada remaja lainnya akan bahwa HIV dan Narkoba. *k19
1
Komentar