Bupati Suwirta : Semua Pihak Kendalikan Pikiran
Sosialisasi Pencegahan Konflik Sosial
SEMARAPURA, NusaBali
Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial (PKS) Kabupaten Klungkung kembali menggelar sosialisasi pencegahan konflik sosial. Setelah Kecamatan Nusa Penida, sosialisasi dilaksanakan di Kecamatan Dawan, berlokasi di Balai Desa Pesinggahan, Minggu (5/11).
Sosialisasi dihadiri Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Ketua Pengadilan Negeri Semarapura Putu Gede Astawa, perwakilan Polres dan Kodim 1610/Klungkung, pejabat OPD (organisasi perangkat daerah) terkait, perangkat Desa Pesinggahan, pecalang, karang taruna, dan para tokoh masyarakat setempat.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan, konflik sosial bisa masuk dari segala pintu. Ada tiga unsur yang sangat berpengaruh terhadap muncul konflik sosial di masyarakat. Pertama, unsur adat, kedua, ekonomi, dan ketiga, politik. Menurut Bupati, konflik sosial tidak muncul begitu saja dan secara tiba-tiba, tetapi ada sebab yang memengaruhi. Untuk itu, pengendalian diri sangat diperlukan sebagai kunci untuk mencegah terjadinya konflik sosial ini. "Agar tidak terjadi konflik, kuncinya adalah pengendalian pikiran," sebutnya.
Di hadapan warga, bupati asal Ceningan, Nusa Penida ini juga memaparkan perkembangan pembangunan di Klungkung. Bupati mengajak masyarakat untuk dapat mengimplementasikan program aksi Pemkab Klungkung yakni Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif (Gema Santi).
Kepala Kesbangpol Linmas Klungkung Wayan Sujana mengatakan program sosialisasi pencegahan konflik sosial ini difasilitasi Bidang Konflik Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Klungkung. Tujuannya, mencegah konflik sosial menjelang perhelatan Pilkada 2018. Program ini diharapkan mampu menyadarkan masyarakat untuk lebih mempererat rasa manyama braya (persaudaraan) serta bersatu mendukung pemerintah untuk kelancaran pembangunan.*wa
Sosialisasi dihadiri Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Ketua Pengadilan Negeri Semarapura Putu Gede Astawa, perwakilan Polres dan Kodim 1610/Klungkung, pejabat OPD (organisasi perangkat daerah) terkait, perangkat Desa Pesinggahan, pecalang, karang taruna, dan para tokoh masyarakat setempat.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan, konflik sosial bisa masuk dari segala pintu. Ada tiga unsur yang sangat berpengaruh terhadap muncul konflik sosial di masyarakat. Pertama, unsur adat, kedua, ekonomi, dan ketiga, politik. Menurut Bupati, konflik sosial tidak muncul begitu saja dan secara tiba-tiba, tetapi ada sebab yang memengaruhi. Untuk itu, pengendalian diri sangat diperlukan sebagai kunci untuk mencegah terjadinya konflik sosial ini. "Agar tidak terjadi konflik, kuncinya adalah pengendalian pikiran," sebutnya.
Di hadapan warga, bupati asal Ceningan, Nusa Penida ini juga memaparkan perkembangan pembangunan di Klungkung. Bupati mengajak masyarakat untuk dapat mengimplementasikan program aksi Pemkab Klungkung yakni Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif (Gema Santi).
Kepala Kesbangpol Linmas Klungkung Wayan Sujana mengatakan program sosialisasi pencegahan konflik sosial ini difasilitasi Bidang Konflik Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Klungkung. Tujuannya, mencegah konflik sosial menjelang perhelatan Pilkada 2018. Program ini diharapkan mampu menyadarkan masyarakat untuk lebih mempererat rasa manyama braya (persaudaraan) serta bersatu mendukung pemerintah untuk kelancaran pembangunan.*wa
Komentar