457 Siswa SMKN 1 Klungkung Ikuti Simulasi UNBK
457 siswa kelas XII di SMKN 1 Klungkung mengikuti simulasi hari kedua Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Selasa (7/11) pagi, dengan mata pelajaran Bahasa Inggris.
SEMARAPURA, NusaBali
Simulasi untuk mematangkan persiapan siswa saat menghadapi UNBK awal April 2018. Pantauan NusaBali, pelaksanaan UNBK pada hari pertama dengan dua mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia dan Matematika, Senin (6/11), berjalan lancar. Namun pelaksanaan UNBK pada hari kedua, Selasa kemarin, mengalami ganguan pada server pusat. Akibatnya, soal dan pilihan jawaban pada sesi jam pertama tidak bisa diakses. Pada layar monitor ketika siswa melakukan log in, muncul tulisan “Maaf username anda tidak terdaftar. Silahkan hubungi proktor”.
Kondisi ini membuat siswa yang mendapat giliran pada sesi pertama nampak jenuh menunggu perbaikan server tersebut. Hingga sesi pertama berakhir, belum bisa log in. Untuk mengisi kejenuhan mereka mencoba mengobrol dengan teman di sebelahnya. Ada juga yang bengong menatap layar monitor. “Saya hanya bisa duduk-duduk saja dari pagi,” ujar seorang peserta simulasi UNBK, Ade Yuwanda.
Waka Kurikulum SMKN 1 Klungkung Ketut Mutra tidak menampik kondisi tersebut. Kata dia, gangguan server ini tidak hanya terjadi di SMKN 1 Klungkung, namun juga serentak pada sekolah yang melaksanakan UN online. ‘’Karena servernya terhubung menjadi satu. Kami sudah koordinasikan hal ini ke pihak provinsi. Disebutkan, ini ganguan di pusat dan sedang dalam proses perbaikan,” ujarnya. Dari segi sarana dan prasana menyongsong UNBK ini, SMKN 1 Klungkung memang siap. Tahun sebelumnya sudah pernah melaksanakan UNBK.
Disebutkan, simulasi akan kembali dilakukan beberapa kali hingga memasuki UNBK. Supaya siswa benar-benar matang dan siap mental saat menjawab soal nanti. Kata Mutra, meskipun nilai UNBK tidak menjadi penentu kelulusan siswa, pihak sekolah tetap meminta kepada siswa agar serius mengerjakan soal alias tidak asal-asalan.
Di satu sisi, diakui, masih ada beberapa siswa yang menganggap nilai UNBK itu tidak penting, sehingga mereka menjawab soal sekadarnya. Fenomena ini terungkap saat simulasi UNBK pada hari pertama di SMKN 1 Klungkung. Enam siswa keluar ruangan dalam hitungan 30 menit setelah mengerjakan soal. Pihaknya pun curiga kemudian setelah pelajaran UNBK selesai, pihaknya mengecek jawaban tersebut. Ternyata ada yang menjawab dari awal sampai akhir dengan huruf sama, yakni “A”. Mereka pun akan segera dipanggil untuk diberikan pembinaan agar hal itu tidak dibiasakan, karena bisa diikuti oleh teman-teman yang lain. “Kami sudah tekankan dari awal, namun karena saking banyaknya siswa tentu ada beberapa yang mengabaikan. Mereka akan kami berikan pengarahan khusus agar tidak seperti itu lagi,” katanya. *wa
Kondisi ini membuat siswa yang mendapat giliran pada sesi pertama nampak jenuh menunggu perbaikan server tersebut. Hingga sesi pertama berakhir, belum bisa log in. Untuk mengisi kejenuhan mereka mencoba mengobrol dengan teman di sebelahnya. Ada juga yang bengong menatap layar monitor. “Saya hanya bisa duduk-duduk saja dari pagi,” ujar seorang peserta simulasi UNBK, Ade Yuwanda.
Waka Kurikulum SMKN 1 Klungkung Ketut Mutra tidak menampik kondisi tersebut. Kata dia, gangguan server ini tidak hanya terjadi di SMKN 1 Klungkung, namun juga serentak pada sekolah yang melaksanakan UN online. ‘’Karena servernya terhubung menjadi satu. Kami sudah koordinasikan hal ini ke pihak provinsi. Disebutkan, ini ganguan di pusat dan sedang dalam proses perbaikan,” ujarnya. Dari segi sarana dan prasana menyongsong UNBK ini, SMKN 1 Klungkung memang siap. Tahun sebelumnya sudah pernah melaksanakan UNBK.
Disebutkan, simulasi akan kembali dilakukan beberapa kali hingga memasuki UNBK. Supaya siswa benar-benar matang dan siap mental saat menjawab soal nanti. Kata Mutra, meskipun nilai UNBK tidak menjadi penentu kelulusan siswa, pihak sekolah tetap meminta kepada siswa agar serius mengerjakan soal alias tidak asal-asalan.
Di satu sisi, diakui, masih ada beberapa siswa yang menganggap nilai UNBK itu tidak penting, sehingga mereka menjawab soal sekadarnya. Fenomena ini terungkap saat simulasi UNBK pada hari pertama di SMKN 1 Klungkung. Enam siswa keluar ruangan dalam hitungan 30 menit setelah mengerjakan soal. Pihaknya pun curiga kemudian setelah pelajaran UNBK selesai, pihaknya mengecek jawaban tersebut. Ternyata ada yang menjawab dari awal sampai akhir dengan huruf sama, yakni “A”. Mereka pun akan segera dipanggil untuk diberikan pembinaan agar hal itu tidak dibiasakan, karena bisa diikuti oleh teman-teman yang lain. “Kami sudah tekankan dari awal, namun karena saking banyaknya siswa tentu ada beberapa yang mengabaikan. Mereka akan kami berikan pengarahan khusus agar tidak seperti itu lagi,” katanya. *wa
1
Komentar