9.000 Pengungsi Masih Bertahan di Buleleng
Sekitar 9.000 lebih warga pengungsi Gunung Agung, masih bertahan di wilayah Buleleng.
Stok Logistik Masih Aman
SINGARAJA, NusaBali
Mereka pun tetap mendapat jatah bantuan logistik selama di pengungsian. Sejak status Gunung Agung diturunkan ke level Siaga, ribuan pengungsi yang sebagian besar berasal dari KRB I wilayah Kecamatan Kubu, Karangasem sudah kembali ke tempat asalnya.
Eksodus pengungsi dari wilayah Buleleng terjadi pasca Hari Raya Galungan hingga Minggu (5/11) lalu. Diperkirakan jumlah pengungsi yang sudah kembali ke desa asal mencapai 12.351 jiwa. Kendati demikian, penyisiran terhadap pengungsi dari wilayah aman KRB 1 tetap dilakukan. “Sebagian besar sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Kalau masih ada bertahan di pengunsian terutama dari KRB I, akan kami sisir lagi. Selama mereka berasal dari KRB II dan KRB III, tetap kami layani. Karena mereka masih masuk dalam zona sektoral bahaya,” kata Koordinator Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung Pemkab Buleleng, Made Arya Sukerta, Rabu (8/11).
Menurut Arya Sukerta, hingga kini masih ada 9.086 pengungsi yang masih bertahan di Kabupaten Buleleng. Mereka merupakan warga dari daerah KRB II dan III. Mereka tersebar di sembilan kecamatan. Yakni di Kecamatan Tejakula 4.339 jiwa, Kubutambahan 2.522 jiwa, Sawan 367 jiwa, Sukasada 520 jiwa, Gerokgak 281 jiwa, Seririt 167 jiwa, Buleleng 375 jiwa, Banjar 372 jiwa dan Busungbiu 143 jiwa. “Kami tetap memberikan pelayanan bantuan logistik bagi mereka yang berasal dari KRB II dan III,” kata Arya Sukerta.
Sementara Koordinator Logistik Satgas, Gede Komang menyatakan, kondisi logistik di Gudang Logistik kini dalam status aman. Menyusul gelombang eksodus pengungsi. Sehingga tim logistik tak lagi kelabakan memenuhi kebutuhan para pengungsi, terutama yang terkait dengan permakanan.
Gede Komang menyatakan saat ini sisa beras di gudang logistik mencapai 19,5 ton, belum termasuk jumlah cadangan. Dengan estimasi jumlah pengungsi mencapai 9.000 orang, logistik akan aman sampai tiga pekan mendatang.
“Logistik masih aman, baik itu yang ada di gudang Tejakula maupun yang ada di Dinsos Buleleng. Itu belum termasuk cadangan beras kami, dan juga kiriman reguler dari Pemprov,” tegasnya.
Khusus untuk kondisi permakanan, pria asal Desa Tejakula itu menyatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial. Sehingga kebutuhan permakanan para pengungsi, bisa dipenuhi. *k19
Komentar