Pamedek Diimbau Tidak Fokus Nangkil saat Kuningan
Panitia Pujawali di Pura Sakenan mengimbau para pamedek yang akan tangkil menghaturkan puja bhakti agar tidak terfokus pada saat puncak upacara yang jatuh pada Hari Raya Kuningan, Saniscara Kliwon Wuku Kuningan, Sabtu (11/11) mendatang.
DENPASAR, NusaBali
Sebab seperti pelaksanaan sebelumnya, pamedek yang datang selalu membeludak dalam waktu 24 jam selama puncak pujawali. “Kami mengimbau untuk pamedek seluruh Bali yang akan nangkil agar tidak terfokus pada puncak pujawali. Biasanya numplek pas Kuningan. Masih ada waktu ngadeg (nyejer) selama tiga hari mulai Redite Umanis hingga Anggara Pon Langkir (12-14 November, red), sama seperti nyejer di Pura Dang Kahyangan lainnya” ujar Manggala Yadnya, Ida Bagus Gede Pidada, Kamis (9/11).
IB Pidada menambahkan, pelaksanaan pujawali kali ini masih seperti pujawali sebelumnya yang menggunakan banten pebangkit dan pakelem berupa ayam dan bebek berwarna hitam. “Pakelem ini, karena Pura Sakenan ada di tengah laut atau Segara Kertih. Pakelem dihaturkan saat pujawali,” tambahnya seraya menambahkan tahun 2019 akan ada upacara besar berupa Padudusan Agung.
Adapun yang akan muput saat pujawali adalah Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Griya Tegal Sari, Denpasar, dan Ida Pedanda Gede Putra Telaga dari Griya Telaga Gulingan Sanur. Sementara nyejer di hari Minggu dipuput oleh Ida Pedanda Buda Jelantik Giri dari Griya Gunung Sari Ubud, Senin dipuput Ida Pedanda Gede Oka Giri dari Griya Oka Sanur, dan Panyineb (Selasa) oleh Ida Pedanda Gede Oka Manuaba Griya Toko Sanur.
Dikatakan, untuk menyambut pujawali sejumlah persiapan telah dilakukan. Kamis pagi kemarin, telah dilakukan kegiatan menghias di semua palinggih yakni Pura Dalem Sakenan, Pura Pesamuhan Agung, dan Pura Susunan Wadon. Persiapan menghias dilakukan oleh para pemangku dibantu oleh mahasiswa IHDN Denpasar, IKIP PGRI Bali, UNHI, Universitas Warmadewa, Universitas Dwijendra, ISI Denpasar, serta Universitas Udayana. Termasuk para pengemong Pura Sakenan yakni Desa Adat Serangan, Desa Adat Suwung Kepaon, Desa Adat Pemogan, dan Desa Adat Kelan, Tuban.
Sementara pada Jumat sore ini para pamedek akan mulai berdatangan, karena sesuhunan dari 18 pura yang ada kaitannya dengan Pura Sakenan akan datang ke Pura Sakenan dan ngadeg selama pujawali. Diperkirakan, ribuan pamedek akan tangkil mulai sore ini. *in
IB Pidada menambahkan, pelaksanaan pujawali kali ini masih seperti pujawali sebelumnya yang menggunakan banten pebangkit dan pakelem berupa ayam dan bebek berwarna hitam. “Pakelem ini, karena Pura Sakenan ada di tengah laut atau Segara Kertih. Pakelem dihaturkan saat pujawali,” tambahnya seraya menambahkan tahun 2019 akan ada upacara besar berupa Padudusan Agung.
Adapun yang akan muput saat pujawali adalah Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Griya Tegal Sari, Denpasar, dan Ida Pedanda Gede Putra Telaga dari Griya Telaga Gulingan Sanur. Sementara nyejer di hari Minggu dipuput oleh Ida Pedanda Buda Jelantik Giri dari Griya Gunung Sari Ubud, Senin dipuput Ida Pedanda Gede Oka Giri dari Griya Oka Sanur, dan Panyineb (Selasa) oleh Ida Pedanda Gede Oka Manuaba Griya Toko Sanur.
Dikatakan, untuk menyambut pujawali sejumlah persiapan telah dilakukan. Kamis pagi kemarin, telah dilakukan kegiatan menghias di semua palinggih yakni Pura Dalem Sakenan, Pura Pesamuhan Agung, dan Pura Susunan Wadon. Persiapan menghias dilakukan oleh para pemangku dibantu oleh mahasiswa IHDN Denpasar, IKIP PGRI Bali, UNHI, Universitas Warmadewa, Universitas Dwijendra, ISI Denpasar, serta Universitas Udayana. Termasuk para pengemong Pura Sakenan yakni Desa Adat Serangan, Desa Adat Suwung Kepaon, Desa Adat Pemogan, dan Desa Adat Kelan, Tuban.
Sementara pada Jumat sore ini para pamedek akan mulai berdatangan, karena sesuhunan dari 18 pura yang ada kaitannya dengan Pura Sakenan akan datang ke Pura Sakenan dan ngadeg selama pujawali. Diperkirakan, ribuan pamedek akan tangkil mulai sore ini. *in
Komentar