nusabali

SGB dan Rai Mantra Sama-sama Ngotot Ingin Posisi Cagub

  • www.nusabali.com-sgb-dan-rai-mantra-sama-sama-ngotot-ingin-posisi-cagub

Rebutan posisi antara SGB dan Rai Mantra akan diselesaikan DPP lintas parpol pendukung KRB

Pilih Tunggu Figur, Gerindra Belum Putuskan Gabung KRB


DENPASAR, NusaBali
Koalisi Rakyat Bali (KRB) yang beranggotakan 9 parpol: Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PKS urung penuhi janjinya untuk melahirkan pasangan Calon Gubernur (Cagub)-Calon Wakil Gubernur (Cawagub) ke Pilgub 2018, Jumat (10/11). Pasalnya, Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta dan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra sama-sama ngotot inginkan posisi Cagub.

Bocoran yang diperoleh NusaBali dari sumber di lingkaran KRB, kubu Rai Mantra yang dimotori Partai NasDem masih negosiasi agar dapat posisi Cagub. Pertimbangannya, Rai Mantra punya basis massa lumayan di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Karangasem, sehingga potensial bisa meladeni kandidat yang akan diusung PDIP. "Rai Mantra masih negosiasi agar bisa menduduki posisi Cagub Bali 2018,” ujar sumber tadi.

Namun, kubu Ketut Sudikerta yang dimotori Golkar juga ngotot agar SGB (Sudikerta Gubernur Bali) menduduki posisi Cagub Bali 2018, sebagaimana dirancang sejak awal. Alasannya cukup logis. SGB punya gerbong Partai Golkar yang memiliki 11 kursi DPRD Bali atau 20 persen suara parlemen hasil Pileg 2014.

Golkar adalah pemilik kekuatan terbesar dalam KRB. Tanpa dukungan partai lain pun, Golkar sebetulnya bisa usung paket calon sendiri. Bandingkan dengan NasDem yang cuma punya 2 kursi DPRD Bali atau setara 3,64 persen suara parlemen. “Jadi, ngototnya SGB wajar dan itu harus dihargai," katanya.

Saat ini, lanjut sumber tersebut, KRB masih alot menyelesaikan urusan posisi Bali 1 (Cagub) dan Bali 2 (Cawagub). “Nantinya, hasil survei Sudikerta dan Rai Mantra yang akan dipakai dasar dan parameter terakhir untuk ketok palu soal posisi paket calon.”

Sementara, Ketua DPW NasDem Bali, IB Oka Gunastawa, mengaku se-dang berada di DPP NasDem untuk menyampaikan hasil keputusan politik jelang Pilgub Bali 2018 dengan terbentuknya KRB. "Kita sekarang bawa KRB ke DPP NasDem. Ketua Umum DPP NasDem Pak Surya Paloh sudah mengetahuinya. Nanti akan ada keputusan,” ujar Oka Gunastawa saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Jumat kemarin.

“Sejak awal, Pak Surya Paloh telah mendorong Rai Mantra maju sebagai Cagub Bali. Itu dibuktikan dengan rekomendasi DPP NasDem buat Rai Mantra," lanjut politisi NasDem asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang notabene mantan kader Golkar ini.

Oka Gunastawa menyebutkan, keputusan KRB soal paket Cagub-Cawagub nantinya akan diambil pusat alias kepengurusan partai tingkat DPP. "Saya sekarang bawa hasil KRB ke DPP NasDem. Nanti DPP NasDem berkomunikasi dengan lintas DPP partai lainnya," kata Oka Gunastawa.

Perihal alotnya pembentukan paket Cagub-Cawagub Bali di internal KRB ini juga diakui Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta. Menurut Mudarta, paket calon dari KRB untuk Pilgub Bali 2018 akan diselesaikan di Jakarta. KRB sendiri sejatinya bertugas membentuk koalisi untuk menjaring calon pemimpin Bali yang terbaik.

"Ketua partai politik dari KRB masih komunikasi dengan DPP masing-masing. Kalau sudah ada lampu hijau, baru jalan dan kami umumkan paket calon yang akan kita usung," ujar Mudarta yang bertindak sebagai Ketua Tim Penasihat KRB.

Mudarta menyatakan, ada banyak opsi untuk paket calon di internal KRB. Terganti nanti keputusan dan komunikasi lintas DPP partai. Tapi, mengingat waktunya cukup mendesak, dipastikan keputusan akan diambil dalam tempo cepat. "Kalau sudah ada keputusan, kami pasti umumkan kepada media. Saat ini, KRB masih menggodok paket calon,” tandas politisi Demokrat asal Desa Nusamara, Kecamatan Melaya, Jembrana ini.

Sementara itu, Gerindra ternyata belum memutuskan gabung ke KRB. Partai menengah yang memili 7 kursi DPRD Bali hasil Pileg 2014 ini masih melihat dan memotret figur-figur kandidat yang akan maju tarung ke Pilgub Bali, 27 Juni 2018 mendatang. Lagipula, Gerindra Bali tidak diundang dalam pertemuan lintas parpol untuk pembentukan KRB di sebuah rumah makan kjawasan Niti Mandala Denpasar, Kamis (9/11) lalu.

"Gerindra memang belum bergabung resmi di KRB. Kita tidak hadir dalam pertemuan pembentukan KRB. Mungkin ada pemberitahuan ke DPD Gerindra Bali, kita kebetulan baru pulang dari DPP Gerindra," ungkap Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta alias Gus Sukarta saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Jumat kemarin.

Menurut Gus Sukarta, Gerindra tidak akan terburu-buru memutuskan gabung ke KRB. Pihaknya masih melihat potensi figur calon yang muncul. Masih ada waktu sampai Desember 2017 depan untuk menentukan figur yang akan didukung. "Kita melihat dulu sampai Desember. Harus banyak figur dulu yang muncul, sehingga kita bisa memilih dari yang terbaik," tegas politisi asal Griya Buruan Sanur, Den-pasar Selatan yang juga anggota Fraksi Gerindra DPR RI Dapil Bali ini.

KRB itu sendiri dibentuk untuk tarung head to head melawan PDIP dalam Pilgub Bali 2018 mendatang. Utusan 8 parpol hadir sata pembentukan di Denpasar, Kamis lalu. Sedangkan Gerindra absen dalam pertemuan itu. Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra ditunjuk menjadi Ketua KRB. Sementara posisi Sekretaris KRB dipercayakan kepada Se-kretaris DPD Demokrat Bali, I Wayan Adnyana.

Siapa pun paket calon yang diusung KRB nanti, mereka akan tarung head to head dengan Cagub-Cawagub Bali dari PDIP di Pilgub 2018. PDIP sendiri akan umumkan rekomendasi Cagub-Cawagub di Kantor DPP PDIP, Jakarta pas Hari Raya Kuningan pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (11/1) siang ini pukul 11.00 WIB. Belum jelas, siapa yang akan direkomendasi PDIP. Namun, PDIP digadang-gadang akan usung pasangan Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu)-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace sebagai Cagub-Cawagub.

KBS merupakan politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang ki ni menjabat Ketua DPD PDIP Bali dan sekaligus anggota DPRE RI Dapil Bali tiga kali periode. Sedangkan Cok Ace merupakan tokoh non kader asal Puri Agung Ubud yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013 dan tini masih menjabat Ketua BPD PHRI Bali. *nat

Komentar