Komisi I Dukung Pembangunan Taman Baca Representatif
Komisi I DPRD Kabupaten Badung meninjau depo arsip dan gedung perpustakaan, Kamis (9/11).
MANGUPURA, NusaBali
Kunjungan kerja yang dipimpin Ketua Komisi I Wayan Suyasa didampingi Wakil Ketua Gusti Anom Gumanti, Made Ponda Wirawan, dan Wayan Regep, ini untuk menindaklanjuti hasil rapat kerja sebelumnya.
Pada raker sehari sebelumnya, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Wayan Kristiani memaparkan kondisi ruang baca perpustakaan dan depo arsip saat ini tidak representatif. Ruang baca sangat tidak layak karena ada di dalam gedung yang terkesan kaku. Terkadang orang mau masuk saja berpikir. Sementara depo arsip belum dilengkapi dengan ruang staf yang bertugas mengelola arsip-arsip yang masuk.
Seusai kunjungan, Wayan Suyasa menyatakan sangat mendukung pembangunan taman baca yang representatif. “Saat ini memang ruang baca terkesan sangat kaku karena ada di dalam gedung,” kata politisi Partai Golkar asal Penarungan, itu.
Pertimbangan lainnya, jumlah kunjungan warga atau pelajar ke perpustakaan sudah banyak, namun kondisi gedung sangat tidak mendukung sebagai tempat baca. Karena itu, Suyasa sepakat adanya restorasi terhadap gedung tersebut dan dilengkapi dengan ornamen pendukung seperti gambar-gambar perjuangan para pahlawan dan sebagainya. “Dengan begitu, minat baca masyarakat bisa lebih meningkat,” katanya.
Selain restorasi gedung, tambah Anom Gumanti, Pemkab Badung layak membangun taman baca di tempat terbuka. Tempat baca dibuat di sebuah taman yang dilengkapi dengan kafetaria dan pendukung lainnya. “Taman ini akan bersentuhan dengan alam sehingga minat baca menjadi lebih meningkat,” katanya. Untuk itu, dia minta Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Badung merancang desain yang cocok untuk taman baca. “Kami minta mulai dirancang taman baca yang representatif,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan riil, Komisi I akan mengajukan pembangunan taman baca ini pada 2018 mendatang. “Walau belum bisa dibangun pada 2018, minimal detail engineering design (DED)-nya bisa dilakukan pada 2018,” katanya.
Terhadap kondisi depo arsip, ujar Anom Gumanti, Komisi I juga siap memberikan dukungan, baik restorasi gedung maupun pembangunan gedung baru.
Temuan saat ini banyak dokumen arsip maupun benda-benda yang berhubungan dengan kearsipan seperti piala ditempatkan di luar dan terkena matahari maupun hujan. Jika ini dibiarkan tentu saja banrang-barang tersebut cepat rusak. Dengan tempat yang layak, politisi PDI Perjuangan itu berharap pengelolaan arsip bisa dilakukan lebih profesional. “Pencarian arsip harus bisa dilakukan dalam waktu kurang dari 10 detik,” ucapnya. *asa
Pada raker sehari sebelumnya, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Wayan Kristiani memaparkan kondisi ruang baca perpustakaan dan depo arsip saat ini tidak representatif. Ruang baca sangat tidak layak karena ada di dalam gedung yang terkesan kaku. Terkadang orang mau masuk saja berpikir. Sementara depo arsip belum dilengkapi dengan ruang staf yang bertugas mengelola arsip-arsip yang masuk.
Seusai kunjungan, Wayan Suyasa menyatakan sangat mendukung pembangunan taman baca yang representatif. “Saat ini memang ruang baca terkesan sangat kaku karena ada di dalam gedung,” kata politisi Partai Golkar asal Penarungan, itu.
Pertimbangan lainnya, jumlah kunjungan warga atau pelajar ke perpustakaan sudah banyak, namun kondisi gedung sangat tidak mendukung sebagai tempat baca. Karena itu, Suyasa sepakat adanya restorasi terhadap gedung tersebut dan dilengkapi dengan ornamen pendukung seperti gambar-gambar perjuangan para pahlawan dan sebagainya. “Dengan begitu, minat baca masyarakat bisa lebih meningkat,” katanya.
Selain restorasi gedung, tambah Anom Gumanti, Pemkab Badung layak membangun taman baca di tempat terbuka. Tempat baca dibuat di sebuah taman yang dilengkapi dengan kafetaria dan pendukung lainnya. “Taman ini akan bersentuhan dengan alam sehingga minat baca menjadi lebih meningkat,” katanya. Untuk itu, dia minta Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Badung merancang desain yang cocok untuk taman baca. “Kami minta mulai dirancang taman baca yang representatif,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan riil, Komisi I akan mengajukan pembangunan taman baca ini pada 2018 mendatang. “Walau belum bisa dibangun pada 2018, minimal detail engineering design (DED)-nya bisa dilakukan pada 2018,” katanya.
Terhadap kondisi depo arsip, ujar Anom Gumanti, Komisi I juga siap memberikan dukungan, baik restorasi gedung maupun pembangunan gedung baru.
Temuan saat ini banyak dokumen arsip maupun benda-benda yang berhubungan dengan kearsipan seperti piala ditempatkan di luar dan terkena matahari maupun hujan. Jika ini dibiarkan tentu saja banrang-barang tersebut cepat rusak. Dengan tempat yang layak, politisi PDI Perjuangan itu berharap pengelolaan arsip bisa dilakukan lebih profesional. “Pencarian arsip harus bisa dilakukan dalam waktu kurang dari 10 detik,” ucapnya. *asa
1
Komentar