Sambut Kuningan, Bandara Hadirkan Tradisi Ngelawang
Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, menghadirkan ngelawang menyambut Hari Raya Kuningan yang jatuh pada Sabtu (11/11).
MANGUPURA, NusaBali
Jumat (10/11) sekelompok anak-anak mengenakan pakaian adat Bali mengarak Barong Bangkung dengan iringan gamelan. Barong Bangkung ini diarak keliling terminal internasional dan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung.
General Manager Bandara Ngurah Rai Yanus Suprayogi, mengungkapkan ngelawang ini selain untuk memberikan hiburan juga untuk melestarikan budaya Bali. Tak hanya menghibur penumpang, tetapi juga sebagai edukasi dan promosi budaya Bali.
Dengan menyuguhkan tradisi lokal seperti ini, menurut Yanus akan menjadi nilai tambah bagi layanan di bandara. Dengan kegiatan ini, ada interaksi dengan penumpang. Dan yang terpenting para penumpang dapat merasakan pengalaman baru yang unik, berbeda, dan menyenangkan.
Yanus mengungkapkan AP I sebagai pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai memang tidak pernah berhenti berinovasi. Menghadirkan nuansa dan pengalaman berbeda kepada para penumpangnya.
Ngelawang dipercaya sebagai penolak bala yang sering ditampilkan saat merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Berdasarkan tradisi Bali, ngelawang dilakukan dari rumah ke rumah atau desa ke desa untuk mengusir roh–roh jahat dan melindungi penduduk dari wabah penyakit yang diakibatkan oleh roh jahat tersebut.
“Yang membuatnya berbeda, kali ini pementasan ngelawang dilakukan di dalam bandara. Sekelompok anak-anak menggunakan pakaian adat Bali mengarak Barong Bangkung dengan iringan gamelan. Barong Bangkung ini diarak keliling terminal internasional dan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai,” tutur Yanus. *p
General Manager Bandara Ngurah Rai Yanus Suprayogi, mengungkapkan ngelawang ini selain untuk memberikan hiburan juga untuk melestarikan budaya Bali. Tak hanya menghibur penumpang, tetapi juga sebagai edukasi dan promosi budaya Bali.
Dengan menyuguhkan tradisi lokal seperti ini, menurut Yanus akan menjadi nilai tambah bagi layanan di bandara. Dengan kegiatan ini, ada interaksi dengan penumpang. Dan yang terpenting para penumpang dapat merasakan pengalaman baru yang unik, berbeda, dan menyenangkan.
Yanus mengungkapkan AP I sebagai pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai memang tidak pernah berhenti berinovasi. Menghadirkan nuansa dan pengalaman berbeda kepada para penumpangnya.
Ngelawang dipercaya sebagai penolak bala yang sering ditampilkan saat merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Berdasarkan tradisi Bali, ngelawang dilakukan dari rumah ke rumah atau desa ke desa untuk mengusir roh–roh jahat dan melindungi penduduk dari wabah penyakit yang diakibatkan oleh roh jahat tersebut.
“Yang membuatnya berbeda, kali ini pementasan ngelawang dilakukan di dalam bandara. Sekelompok anak-anak menggunakan pakaian adat Bali mengarak Barong Bangkung dengan iringan gamelan. Barong Bangkung ini diarak keliling terminal internasional dan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai,” tutur Yanus. *p
1
Komentar