Pemkot Ingatkan Rekanan Agar Selesaikan Proyek Tepat Waktu
Pemkot Denpasar mengingatkan rekanan, pengerjaan proyek yang batas waktunya hingga Desember 2017 mendatang harus sesuai dengan tenggat waktu yang sudah ditentukan.
DENPASAR, NusaBali
Sehingga seluruh proyek dengan anggaran tahun ini tidak ada yang molor. Seperti halnya pembangunan Pasar Badung tahap pertama, penataan Tukad Badung, dan proyek lainnya diharapkan penyelesaiannya tidak ada yang melebihi target Desember ini. Sekda Kota Denpasar AA Ngurah Rai Iswara saat dikonfirmasi, Jumat (10/11), mengatakan, menjelang akhir batas waktu pengerjaan proyel pihaknya telah melakukan pengawasan langsung.
Dikatakannya, lantaran waktu penyelesaian masih sebulan lagi, pihaknya terus menggenjot pengerjaan yang belum dirampungkan rekanan. Pihaknya akan melakukan pertemuan dengan rekanan untuk memastikan mereka mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai waktu yang ditentukan.
Karena progresnya sudah mencapai 69,69 persen dari target yang ditetapkan 78,05 persen. Artinya, kata Rai Iswara, ada kemunduran 9 persen. “Saya yakin rekanan bisa menyelesaikan sesuai dengan waktu yang masih tersisa,” katanya.
Menurut Rai Iswara tidak meratanya progres di masing-masing OPD karena tiap-tiap pekerjaan sangat berbeda keperluannya. “Misalnya saja, Dinas PUPR yang memerlukan banyak material, seperti pasir bisa saja lebih lambat dari OPD lain. Meski demikian, seluruh OPD yang memiliki proyek fisik tidak ada yang molor sangat jauh. Semua sudah bisa jalan dengan baik,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Denpasar Eko Supriadi menyatakan, pihaknya mengimbau semua OPD yang memiliki proyek agar selalu memantau progresnya. Pengawasan juga harus diperketat, karena diselingi hari raya.
Eko Supriadi mengungkapkan, pihaknya sudah sempat mengamati progres realisasi fisik pada tahun ini masih di bawah target. Padahal, banyak program yang sudah disampaikan oleh masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). Termasuk pembangunan gedung Pasar Badung tahap pertama yang harus rampung akhir tahun ini.
Data realisasi fisik hingga September 2017 lalu baru mencapai 69,69 persen dari target 78,05 persen. Sedangkan realisasi keuangan mencapai Rp 433.721.523.160 dari target seharusnya Rp 827.021.336.879,17 atau 49,57 persen dari target 79,03 persen. *m
Dikatakannya, lantaran waktu penyelesaian masih sebulan lagi, pihaknya terus menggenjot pengerjaan yang belum dirampungkan rekanan. Pihaknya akan melakukan pertemuan dengan rekanan untuk memastikan mereka mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai waktu yang ditentukan.
Karena progresnya sudah mencapai 69,69 persen dari target yang ditetapkan 78,05 persen. Artinya, kata Rai Iswara, ada kemunduran 9 persen. “Saya yakin rekanan bisa menyelesaikan sesuai dengan waktu yang masih tersisa,” katanya.
Menurut Rai Iswara tidak meratanya progres di masing-masing OPD karena tiap-tiap pekerjaan sangat berbeda keperluannya. “Misalnya saja, Dinas PUPR yang memerlukan banyak material, seperti pasir bisa saja lebih lambat dari OPD lain. Meski demikian, seluruh OPD yang memiliki proyek fisik tidak ada yang molor sangat jauh. Semua sudah bisa jalan dengan baik,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Denpasar Eko Supriadi menyatakan, pihaknya mengimbau semua OPD yang memiliki proyek agar selalu memantau progresnya. Pengawasan juga harus diperketat, karena diselingi hari raya.
Eko Supriadi mengungkapkan, pihaknya sudah sempat mengamati progres realisasi fisik pada tahun ini masih di bawah target. Padahal, banyak program yang sudah disampaikan oleh masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). Termasuk pembangunan gedung Pasar Badung tahap pertama yang harus rampung akhir tahun ini.
Data realisasi fisik hingga September 2017 lalu baru mencapai 69,69 persen dari target 78,05 persen. Sedangkan realisasi keuangan mencapai Rp 433.721.523.160 dari target seharusnya Rp 827.021.336.879,17 atau 49,57 persen dari target 79,03 persen. *m
1
Komentar