Dimeriahkan Abimanyu Gugur Berperang
Ketika Prajurit Abimanyu gugur dimedan perang seiring ia gugur diserang pasukan Korawa, Jumat (10/11).
TABANAN, NusaBali
Peringatan Hari Pahlawan ke-72 di Tabanan, dimeriahkan tari kolosal berjudul ‘Satya Prawira Abimanyu’. Tarian tersebut dipentaskan oleh siswa SMAN 2 Tabanan di Lapangan Alit Saputra, Banjar Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan pada Jumat (10/11).
‘Satya Prawira Abimanyu’ dipentaskan di Hari Pahlawan itu agar generasi muda bias memaknai nilai-nilai perjuangan membela bangsa. Hanya saja berjuangnya bukan harus perang, tetapi berjuang di dalam mengenyam pendidikan.
Kepala SMAN 2 Tabanan I Gede Wayan Samba mengungkapkan, ide cerita itu diambil dari epos Mahabrata. Tarian berdurasi sekirar 20 menit dipentaskan sebelum apel selesai. "Pentas ini agar dapat memberikan rasa khusyuk dan merenungi jasa pahlawan, dan menghormatinya lebih tinggi," ujarnya.
Pementasam tarian kolosal ini merupakan giliran SMAN 2 Tabanan pada peringatan 10 November 2017. Latihan digelar sekitar dua minggu. "Pementasan ini memberi pesan agar generasi muda sama-sama berjuang membela bangsa," tegas Samba.
Samba menilai pementasan anak-anaknya itu tergolong sukses. Karena sesuai dengan latihan sehari-harinya. "Pementasan tarian kolosal jika tidak dijiwai oleh pemeran masing-masing, maka pementasannya akan hampa," bebernya.
Penata tari I Gusti Nengah Hari Mahardika menjelaksan, tarian digarap sekitar dua minggu, melibatkan 321 siswa SMAN 2 Tabanan. "Kami punya kendala saat latihan karena bertepatan dengan hari raya. Sehingga siswa yang sedang pulang kampung harus bolak-balik, tetapi anak-anak antusias," jelasnya.
Mahardika menceritakan, Satya Prawira Abimanyu, berkisah tentang Abimanyu, putra dari Arjuna adalah tokoh muda yang gugur di medan perang karena diserang pasukan korawa. Karena ketika perang di Kuruksetra, Abimanyu dengan gagah beraninya menembus cakra bhuya (labirin) dari Maha Guru Drona.
Akan tetapi dia direbut oleh pasukan korawa sehingga gugur. Meskipun gugur, Abimanyu dijadikan ketokohan yang pemberani sampai terkenal di penjuru dunia. "Dari hal itulah kami ambil tema tentang Abimanyu agar para generasi muda berani ikut membela bangsa. Caranya, belajar dengan giat supaya menjadi siswa yang berkarakter baik," tandas Mahardika.
Apel berlangsung pukul 08.00 Wita tersebut dihadiri Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa serta seluruh kepala dinas OPD Tabanan. Komandan upacara Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Herwin Gunawan. Hadir pula perwakilan dari beberapa SMP, SMA/SMK dan sejumlah instansi terkait. *d
‘Satya Prawira Abimanyu’ dipentaskan di Hari Pahlawan itu agar generasi muda bias memaknai nilai-nilai perjuangan membela bangsa. Hanya saja berjuangnya bukan harus perang, tetapi berjuang di dalam mengenyam pendidikan.
Kepala SMAN 2 Tabanan I Gede Wayan Samba mengungkapkan, ide cerita itu diambil dari epos Mahabrata. Tarian berdurasi sekirar 20 menit dipentaskan sebelum apel selesai. "Pentas ini agar dapat memberikan rasa khusyuk dan merenungi jasa pahlawan, dan menghormatinya lebih tinggi," ujarnya.
Pementasam tarian kolosal ini merupakan giliran SMAN 2 Tabanan pada peringatan 10 November 2017. Latihan digelar sekitar dua minggu. "Pementasan ini memberi pesan agar generasi muda sama-sama berjuang membela bangsa," tegas Samba.
Samba menilai pementasan anak-anaknya itu tergolong sukses. Karena sesuai dengan latihan sehari-harinya. "Pementasan tarian kolosal jika tidak dijiwai oleh pemeran masing-masing, maka pementasannya akan hampa," bebernya.
Penata tari I Gusti Nengah Hari Mahardika menjelaksan, tarian digarap sekitar dua minggu, melibatkan 321 siswa SMAN 2 Tabanan. "Kami punya kendala saat latihan karena bertepatan dengan hari raya. Sehingga siswa yang sedang pulang kampung harus bolak-balik, tetapi anak-anak antusias," jelasnya.
Mahardika menceritakan, Satya Prawira Abimanyu, berkisah tentang Abimanyu, putra dari Arjuna adalah tokoh muda yang gugur di medan perang karena diserang pasukan korawa. Karena ketika perang di Kuruksetra, Abimanyu dengan gagah beraninya menembus cakra bhuya (labirin) dari Maha Guru Drona.
Akan tetapi dia direbut oleh pasukan korawa sehingga gugur. Meskipun gugur, Abimanyu dijadikan ketokohan yang pemberani sampai terkenal di penjuru dunia. "Dari hal itulah kami ambil tema tentang Abimanyu agar para generasi muda berani ikut membela bangsa. Caranya, belajar dengan giat supaya menjadi siswa yang berkarakter baik," tandas Mahardika.
Apel berlangsung pukul 08.00 Wita tersebut dihadiri Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa serta seluruh kepala dinas OPD Tabanan. Komandan upacara Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Herwin Gunawan. Hadir pula perwakilan dari beberapa SMP, SMA/SMK dan sejumlah instansi terkait. *d
1
Komentar