Malukat Saat Kuningan, Pantai Jasri Dipadati Warga
Bertepatan puncak perayaan Hari Raya Kuningan pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (11/11), pamedek ramai menggelar ritual malukat di Pantai Jasri, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Hal ini dilakukan sebab, perayaan Kuningan juga bertepatan dengan Kajeng Kliwon. Selama ini setiap Kajeng Kliwon, banyak umat sedharma menggelar ritual malukat di pantai Jasri, hanya saja tidak sepadat saat Kuningan. Ada yang menggelar upacara malukat setelah sembuh dari sakit, cuntaka, bahkan ada yang datang memang untuk malukat tanpa dilatarbelakangi kondisi apapun. Mereka meyakini air laut bisa melebur segala kotoran bathin.
Warga mulai ramai berdatangan sejak pukul 14.00 Wita, rata-rata yang datang sekeluarga. Mereka langsung mandi, kemudian menggelar persembahyangan menghadap ke laut, memohon keselamatan ke hadapan Ida Bhatara Baruna, yang merupakan dewa penguasa lautan.
Warga asal Banjar Abiansoan, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Ni Wayan Sumariani mengaku rutin menggelar upacara malukat setiap Kajeng Kliwon atau setiap 15 hari sekali, karena menderita sakit asam urat. Sebelum mandi, terlebih dahulu sebagian tubuhnya dikubur gunakan pasir, selanjutnya mandi dan terakhir malukat.
"Kebetulan saat ini perayaan Kuningan, juga jatuh pada Kajeng Kliwon, makanya ramai yang datang malukat. Kami datang sekeluarga," ujar Sumariani. Warga lainnya, I Made Saji asal Banjar Gunaksa, Desa Ababi, Kecamatan Abang mengaku datang untuk malukat sewaktu-waktu saja. "Kalau ada waktu biasanya kami datang sekeluarga bertepatan Kajeng Kliwon, termasuk saat Kuningan, kami sekeluarga malukat," katanya. Bendesa Pakraman Jasri, Kelurahan Subagan, I Nyoman Sutirtayasa, mengatakan kedatangan warga ke Pantai Jasri selama ini rutin setiap Kajeng Kliwon. "Puncaknya saat Kuningan, mereka datang memang untuk malukat," katanya. *k16
Warga mulai ramai berdatangan sejak pukul 14.00 Wita, rata-rata yang datang sekeluarga. Mereka langsung mandi, kemudian menggelar persembahyangan menghadap ke laut, memohon keselamatan ke hadapan Ida Bhatara Baruna, yang merupakan dewa penguasa lautan.
Warga asal Banjar Abiansoan, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Ni Wayan Sumariani mengaku rutin menggelar upacara malukat setiap Kajeng Kliwon atau setiap 15 hari sekali, karena menderita sakit asam urat. Sebelum mandi, terlebih dahulu sebagian tubuhnya dikubur gunakan pasir, selanjutnya mandi dan terakhir malukat.
"Kebetulan saat ini perayaan Kuningan, juga jatuh pada Kajeng Kliwon, makanya ramai yang datang malukat. Kami datang sekeluarga," ujar Sumariani. Warga lainnya, I Made Saji asal Banjar Gunaksa, Desa Ababi, Kecamatan Abang mengaku datang untuk malukat sewaktu-waktu saja. "Kalau ada waktu biasanya kami datang sekeluarga bertepatan Kajeng Kliwon, termasuk saat Kuningan, kami sekeluarga malukat," katanya. Bendesa Pakraman Jasri, Kelurahan Subagan, I Nyoman Sutirtayasa, mengatakan kedatangan warga ke Pantai Jasri selama ini rutin setiap Kajeng Kliwon. "Puncaknya saat Kuningan, mereka datang memang untuk malukat," katanya. *k16
1
Komentar