Gung Putri Siap Gantikan Koster di Senayan
Setelah direkomendasi PDD PDIP sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub 2018, Dr Ir Wayan Koster MM alias KBS (Koster Bali Satu) siap mundur dari kursi DPR RI Dapil Bali 2014-2019.
Berharap Bisa Masuk Komisi VI atau Komisi X
DENPASAR, NusaBali
Nantinya, I Gusti Agung Putri Astrid Kartika, 50, akan menggantikan KBS di Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali dengan status PAW (pengganti antar waktu). Sesuai Pasal 4 huruf f , Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pencalonan Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati-Wakil Bupati, dan Walikota-Wakil Walikota, kandidat secara tertulis harus mengajukan pengunduran diri sebagai anggota DPR RI, DPD RI, DPRD sejak ditetapkan sebagai calon untuk Pilkada.
Ketua KPU Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, mengatakan untuk urusan PAW keanggotaan DPR RI tidak jauh berbeda dengan pengisian kursi DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. “Cuma, untuk kewenangan PAW anggota DPR RI, itu ranahnya ada di KPU RI. Jadi, pusat yang akan memprosesnya,” ujar Raka Sandi saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Minggu (12/11).
Sementara, KBS menyatakan dirinya akan mengajukan pengunduran diri dari kea-nggotaan DPR, Januari 2018 mendatang. "Ya, Januari 2018 nanti saya akan mengajukan pengunduran diri. Pengganti saya nanti Gung Putri Astrid," ujar KBS kepada NusaBali seusai pengumuman rekomendasi Cagub-Cawagub Bali ke Pilgub 2018 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (11/11).
Gung Putri Astrid sendiri ikut hadir di Kantor DPP PDIP saat pengumuman rekomendasi KBS-Ace (Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace) sebagai Cagub-Cawagub Bali hari itu. Usai pengumuman rekomendasi, Gung Putri juga ikut mendampingi KBS, Cok Ace, dan rombongan PDIP dari Bali melakukan persembahyangan bersama di Pura Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat tepat rahina Kuningan pada Saniscara Kliwon Kuningan, hari itu.
Berdasarkan hasil Pileg 2014, PDIP berhasil merebut 4 dari 9 kursi DPR RI Dapil Bali. Keempat kursi tersebut semuanya direngkuh para caleg incumbent, yakni Wayan Koster alias KBS (politisi PDIP asal Buleleng yang lolos ke Senayan dengan 248.666 suara), I Made Urip (asal Buleleng yang lolos ke Senayan dengan 167.146 suara), IGA Rai Wirajaya (asal Denpasar yang lolos ke Senayan dengan 73.737 suara), dan Nyoman Dhamantra (asal Denpasar yang lolos ke Senayan dengan 70.305 suara).
Seharusnya, jika ada PAW di antara 4 anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2014 ini, yang berhak menggantikannya di Senayan adalah Wayan Candra. Sebab, mantan Bupati Klungkung 2003-2008 dan 2008-2013 tersebut merupakan caleg DPR RI dari PDIP Dapil Bali yang menempati posisi kelima suara terbanyak, yakni dengan 45.798 suara. Namun, karena Wayan Candra tersangkut kasus hukum dan kini berada di sel tahanan, maka Gusng Putri Astrid yang akan menggantikan KBS di DPR RI Dapil Bali.
Dalam Pileg 2014 lalu, Gung Putri menempati peringkat enam perolehan suara caleg DPR RI dari PDIP Dapil Bali. Ketika itu, Gung Putri meraih 35.380 suara, mengatasi dua caleg dari PDIP lainnya yakni I Wayan Bagiarta (yang meraih 23.237 suara) dan Desak Kutha Agustini (kebagian 9.785 suara).
Nantinya, Gung Putri akan menyusul jejak Ni Putu Tutik Kusuma Wardani (Demokrat) dan Putu Supadma Rudana (Demokrat), yang telah lebih dulu maju ke Senayan sebagai anggota Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali dengan status berbeda. Putu Titik mengisi kursi Jero Wacik yang tak pernah diduduki, lantaran sang mantan Menbudpar dan Menteri ESDM tersangkut kasus korupsi. Sedangkan Supadma Rudana menggantikan Putu Sudiartana dengan statyus PAW, menggantikan Putu Sudiartana yang ditangkap KPK karena kasus suap.
Sementara itu, Gung Putri Astrid Kartika menyatakan siap siap menggantikan posisi KBS di DPR RI Dapil Bali dengan status PAW. "Kalau beliau (KBS) mundur, berarti ada posisi kosong. Ya, saya siap menggantikan beliau," ujar Gung Putri kepada NusaBali saat mendampingi KBS seusai pengumuman rekomendasi KBS-Ace di Kantor DPP PDIP, Sabtu siang.
Terkait di Komisi mana nantinya ditempatkan di Senayan, Gung Putri ingin sesuai dengan bidangnya, yakni bidang yang berkaitan dengan konstituennya seperti budaya dan UMKM. Kalau bidang budaya, berarti di Komisi X DPR RI, bergabung sengan IB Putu Sukarta dari Gerindra dan Putu Supadma dari Demokrat. Kalau bidang UMKM, berarti di Komisi VI DPR RI.
Menurut Gung Putri, bidang UMKM saat ini sangat bagus di Bali, sehingga tepat bila dirinya berada di Komisi VI DPR RI. Apalagi, Menteri Koperasi dan UMKM dipegang putra Bali, AA Gede Ngurah Puspayoga yang dianggap sukses juga mengangkat UMKM Bali ke pentas nasional.
Ketika disinggung apakah tidak tertarik masuk Komisi III DPR RI, yang salah satunya, membidangi masalah Hak Azasi Manusia (HAM), menurut Gung Putri, hal ini juga mungkin saja, tergantung penugasan partai. “Namun, yang terdekat dengan konstituen saya adalah bidang UMKM dan budaya,” jelas Gung Putri yang kini menjabat Wakil Sekretaris Pusat Analisa dan Pengendali Situasi DPP PDIP.
Gung Putri merupakan Srikandi PDIP asal Puri Kapal Kekeran, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung kelahiran Malang, Jawa Timur, 15 Oktober 1967. Setelah meraih gelar sarjana di Fisip Unair tahun 1991, dia masuk ke dunia lembaga swadaya (LSM) melalui ELSAM (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat) di Jakarta. Gung Putri bergabung ke PDIP menjelang Pileg 2009, karena komitmennya untuk menperjuangkan wong cilik. *nat,k22
1
Komentar