Air Meluap di Bypass Ngurah Rai karena Drainase Mampet
Hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Senin (13/11) sore, mengakibatkan Jalan Bypass Ngurah Rai, kawasan Nusa Dua, tergenang.
MANGUPURA, NusaBali
Kawasan ini tergenang karena drainase yang berada tepat di depan salah satu spa, mampet tersumbat sampah sehingga airnya meluap ke jalan. Wayan Suharyana, salah seorang warga setempat mengaku sesaat setelah hujan lebat terjadi, air meluap ke jalan raya. Kondisi ini terjadi karena daya tampung drainase tak sebanding dengan volume air hujan. Selain itu diperparah oleh banyaknya sampah yang tertimbun di dalam drainase.
Suharyana menuturkan akibat luapan air yang cukup tinggi itu menyebabkan banyak kendaraan yang berbalik arah. Bahkan satu unit mobil box yang nekat menerobos genangan air, mogok. “Genangannya seperti danau. Akibatnya jalan raya macet karena banyak kendaraan yang berbelok arah demi menghindari genangan air,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, mengatakan pihaknya kini telah menyiapkan sejumlah langkah untuk memerangi sampah. Permasalahan sampah pada musim penghujan tak hanya terjadi di darat tetapi juga di laut.
Menghadapi masalah sampah pihaknya memiliki 700 orang tenaga. Untuk kebersihan di laut sudah menyiapkan petugas reaksi cepat. Sedangkan untuk di darat pihaknya akan optimalkan petugas penyapuan jalan.
Sementara Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Badung Sang Nyoman Oka Permana mengaku luapan air hingga meluber ke jalan disebabkan saluran drainase yang mampet. Setelah pihaknya turun melakukan pengecekan ternyata drainase mampet akibat tumpukan sampah. Tapi pihaknya telah menerjunkan tim untuk langsung melakukan pengecekan dan mengambil langkah-langkah penanganan. “Tadi sudah ada yang ke sana,” tegasnya.
Suharyana menuturkan akibat luapan air yang cukup tinggi itu menyebabkan banyak kendaraan yang berbalik arah. Bahkan satu unit mobil box yang nekat menerobos genangan air, mogok. “Genangannya seperti danau. Akibatnya jalan raya macet karena banyak kendaraan yang berbelok arah demi menghindari genangan air,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, mengatakan pihaknya kini telah menyiapkan sejumlah langkah untuk memerangi sampah. Permasalahan sampah pada musim penghujan tak hanya terjadi di darat tetapi juga di laut.
Menghadapi masalah sampah pihaknya memiliki 700 orang tenaga. Untuk kebersihan di laut sudah menyiapkan petugas reaksi cepat. Sedangkan untuk di darat pihaknya akan optimalkan petugas penyapuan jalan.
Sementara Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Badung Sang Nyoman Oka Permana mengaku luapan air hingga meluber ke jalan disebabkan saluran drainase yang mampet. Setelah pihaknya turun melakukan pengecekan ternyata drainase mampet akibat tumpukan sampah. Tapi pihaknya telah menerjunkan tim untuk langsung melakukan pengecekan dan mengambil langkah-langkah penanganan. “Tadi sudah ada yang ke sana,” tegasnya.
Oka Permana tak memungkiri tantangan terberat dalam upaya mencegah terjadinya banjir adalah masalah sampah. Untuk itu pihaknya turut mengimbau masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. “Sampah sih seringnya (jadi penyebab saluran tersumbat, Red). Makanya selama memasuki musim penghujan kami kerahkan tim ke seluruh wilayah Badung untuk membersihkan saluran drainase. Tim ini ada delapan orang,” jelasnya.
“Kami berharap dengan pembersihan ini meminimalkan terjadinya genangan, sehingga tidak meluber ke jalan,” tandas Oka Permana. 7 p, asa
Komentar