DPRD Kota Madiun Puji Tingginya PAD Badung
DPRD Kabupaten Badung menerima kunjungan DPRD Kota Madiun, Senin (13/11).
MANGUPURA, NusaBali
Rombongan DPRD Kota Madiun yang dipimpin Ketua Dewan Istono diterima oleh Ketua Komisi I DPRD Badung I Wayan Suyasa, Ketua Komisi II Wayan Luwir Wiana beserta anggota I Gede Suraharja.
Istono mengaku sangat tertarik berkunjung ke Kabupaten Badung. Dia memuji Pendapatan Asli Daerah (PAD) Badung di tahun 2017 mencapai Rp 4 triliun lebih. “Ini daerah yang luar biasa. Makanya kami tertarik berkunjung ke sini,” katanya.
Istono mengatakan, kunjungannya ke DPRD Badung adalah ingin sharing terkait beberapa program Pemkab Badung, sehingga dapat menjadi masukan dan nilai tambah terhadap kota yang terdiri dari tiga kecamatan dengan 27 kelurahan itu. “Secara komisioner, yang ingin kami ketahui di Badung ini terkait beberapa program baik di pendidikan, infrastruktur, hiburan, dan pariwisata termasuk pemerintahan desa,” ungkapnya.
Ketua Komisi I DPRD Badung Wayan Suyasa memaparkan beberapa program unggulan Pemkab Badung. Salah satunya di bidang pendidikan. Pemkab Badung memberikan seragam gratis untuk siswa SD negeri kelas I dan SMP negeri kelas VII. Sedangkan kelas V dan VI diberikan laptop gratis untuk menunjang sistem pembelajaran. “Mungkin ini kebijakan satu-satunya di Indonesia. Karena PAD kami tinggi, jadi wajar kami kembalikan ke masyarakat,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, berbeda dengan Kota Madiun, kelurahan di Kabupaten Badung justru akan dikembalikan menjadi desa. Alasannya, agar dana PAD dapat dinikmati seluruh masyarakat Badung. “Karena PAD itu kan bisa dilimpahkan ke desa, bukan kelurahan. Rata-rata, minimal desa mendapatkan Rp 10 milliar,” ungkapnya. *asa
Rombongan DPRD Kota Madiun yang dipimpin Ketua Dewan Istono diterima oleh Ketua Komisi I DPRD Badung I Wayan Suyasa, Ketua Komisi II Wayan Luwir Wiana beserta anggota I Gede Suraharja.
Istono mengaku sangat tertarik berkunjung ke Kabupaten Badung. Dia memuji Pendapatan Asli Daerah (PAD) Badung di tahun 2017 mencapai Rp 4 triliun lebih. “Ini daerah yang luar biasa. Makanya kami tertarik berkunjung ke sini,” katanya.
Istono mengatakan, kunjungannya ke DPRD Badung adalah ingin sharing terkait beberapa program Pemkab Badung, sehingga dapat menjadi masukan dan nilai tambah terhadap kota yang terdiri dari tiga kecamatan dengan 27 kelurahan itu. “Secara komisioner, yang ingin kami ketahui di Badung ini terkait beberapa program baik di pendidikan, infrastruktur, hiburan, dan pariwisata termasuk pemerintahan desa,” ungkapnya.
Ketua Komisi I DPRD Badung Wayan Suyasa memaparkan beberapa program unggulan Pemkab Badung. Salah satunya di bidang pendidikan. Pemkab Badung memberikan seragam gratis untuk siswa SD negeri kelas I dan SMP negeri kelas VII. Sedangkan kelas V dan VI diberikan laptop gratis untuk menunjang sistem pembelajaran. “Mungkin ini kebijakan satu-satunya di Indonesia. Karena PAD kami tinggi, jadi wajar kami kembalikan ke masyarakat,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, berbeda dengan Kota Madiun, kelurahan di Kabupaten Badung justru akan dikembalikan menjadi desa. Alasannya, agar dana PAD dapat dinikmati seluruh masyarakat Badung. “Karena PAD itu kan bisa dilimpahkan ke desa, bukan kelurahan. Rata-rata, minimal desa mendapatkan Rp 10 milliar,” ungkapnya. *asa
1
Komentar