Kasus Perampasan Senjata Brimob Identifikasi Pelaku, Ratusan Tukang Plat Dikumpulkan
Pengumpulan puluhan tukang plat dilakukan untuk menggali sejumlah informasi prihal plat palsu yang digunakan oleh tiga orang terduga pelaku yang menggunakan dua sepeda motor.
DENPASAR, NusaBali
Empat bulan pasca perampasan senjata anggota Brimob di Hotel Ayana, Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Tim Gabungan yang dibentuk Polda Bali tak kunjung bisa mengungkap kasus ini. Sebagai tindak lanjut penyelidikan, petugas mengumpulkan ratusan jasa pembuatan plat nomor kendaraan yang ada di Denpasar dan Badung di Mapolresta Denpasar pada Selasa (14/11).
Informasi yang dihimpun, pengumpulan puluhan tukang plat dilakukan untuk menggali sejumlah informasi prihal plat palsu yang digunakan oleh tiga orang terduga pelaku yang menggunakan dua sepeda motor. Bahkan, untuk memudahkan identifikasi, anggota kepolisian yang masuk dalam tim pengungkapan kasus perampasan senjata jenis SS1 ini menujukan sejumlah rekaman kamera pengawas yang berhasil merekam tiga pengendara yang menggunakan dua kendaraan motor. “Itu dikumpulan untuk mengecek saja. Apakah mereka mengetahui atau apakah mereka pernah membuat plat tersebut. Jadi intinya, kita ingin menggali informasi dari mereka (tukang plat),” beber seorang anggota Polisi saat ditemui di Mapolresta Denpasar.
Menurut dia, pengungkapan kasus perampasan senjata ini menjadi perhatian Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose dengan membentuk tim khusus. Selama pencarian itu, tim berusaha melacak sejumlah informasi dan juga saksi-saksi yang berada diseputaran lokasi. Namun, saksi-saksi yang diperiksa selama ini tidak memberikan gambaran prihal ketiga terduga pelaku tersebut. Nah, sebagai langkah untuk mempercepat pengungkapan, segala upaya dilakukan termasuk dengan mengumpulkan para tukang plat itu, “Karena sudah dilakukan pemeriksaan terkait nomor polisi kendaraan yang digunakan oleh tiga terduga itu, tapi, tidak berhasil. Ya, dugaan awalnya karena mereka menggunakan plat palsu,” beber sumber tadi.
Dikonfirmasi prihal pengumpulan tersebut, Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto mengakui adanya pengumpulan itu. Hanya saja, ia tidak menjelaskan secara rinci terkait hasilnya, menurut dia, pihaknya tentu mencari berbagai langkah untuk proses pengungkapan pelaku perampasan senjata itu, “Hasilnya itu untuk penyelidikan kita. Kita tidak bisa mengungkapkan pertemuan ini, karena akan berdampak pada pengungkapan nantinya. Intinya memang kita panggil tukang plat, tapi hasilnya itu tidak bisa dipublis dulu,” kilahnya singkat.
Seperti diketahui, aksi penyerangan dan perampasan senjata milik anggota Brimob Polda Bali, Brigpol I Bagus Suwarna terjadi di Hotel Ayana Resort dan Spa Kuta Selatan, Selasa (8/8) sekitar pukul 11.20 wita. Kejadian terjadi usai korban istirahat makan bersama salah seorang security Karang Emas Residen bernama Alam, di Rimba Resort yang berjarak kurang lebih 500 meter dari Hotel Ayana.
Sempat masuk ke toilet, korban tiba-tiba ditemukan pingsan oleh seorang security setempat dalam kondisi tergeletak pingsan dengan mata kiri lebam merah serta muntah darah. Senjata api laras panjang jenis SS1 berisi 1 magasen berisi 3 peluru hampa dan 27 peluru karet, dinyatakan hilang. *rez
Informasi yang dihimpun, pengumpulan puluhan tukang plat dilakukan untuk menggali sejumlah informasi prihal plat palsu yang digunakan oleh tiga orang terduga pelaku yang menggunakan dua sepeda motor. Bahkan, untuk memudahkan identifikasi, anggota kepolisian yang masuk dalam tim pengungkapan kasus perampasan senjata jenis SS1 ini menujukan sejumlah rekaman kamera pengawas yang berhasil merekam tiga pengendara yang menggunakan dua kendaraan motor. “Itu dikumpulan untuk mengecek saja. Apakah mereka mengetahui atau apakah mereka pernah membuat plat tersebut. Jadi intinya, kita ingin menggali informasi dari mereka (tukang plat),” beber seorang anggota Polisi saat ditemui di Mapolresta Denpasar.
Menurut dia, pengungkapan kasus perampasan senjata ini menjadi perhatian Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose dengan membentuk tim khusus. Selama pencarian itu, tim berusaha melacak sejumlah informasi dan juga saksi-saksi yang berada diseputaran lokasi. Namun, saksi-saksi yang diperiksa selama ini tidak memberikan gambaran prihal ketiga terduga pelaku tersebut. Nah, sebagai langkah untuk mempercepat pengungkapan, segala upaya dilakukan termasuk dengan mengumpulkan para tukang plat itu, “Karena sudah dilakukan pemeriksaan terkait nomor polisi kendaraan yang digunakan oleh tiga terduga itu, tapi, tidak berhasil. Ya, dugaan awalnya karena mereka menggunakan plat palsu,” beber sumber tadi.
Dikonfirmasi prihal pengumpulan tersebut, Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto mengakui adanya pengumpulan itu. Hanya saja, ia tidak menjelaskan secara rinci terkait hasilnya, menurut dia, pihaknya tentu mencari berbagai langkah untuk proses pengungkapan pelaku perampasan senjata itu, “Hasilnya itu untuk penyelidikan kita. Kita tidak bisa mengungkapkan pertemuan ini, karena akan berdampak pada pengungkapan nantinya. Intinya memang kita panggil tukang plat, tapi hasilnya itu tidak bisa dipublis dulu,” kilahnya singkat.
Seperti diketahui, aksi penyerangan dan perampasan senjata milik anggota Brimob Polda Bali, Brigpol I Bagus Suwarna terjadi di Hotel Ayana Resort dan Spa Kuta Selatan, Selasa (8/8) sekitar pukul 11.20 wita. Kejadian terjadi usai korban istirahat makan bersama salah seorang security Karang Emas Residen bernama Alam, di Rimba Resort yang berjarak kurang lebih 500 meter dari Hotel Ayana.
Sempat masuk ke toilet, korban tiba-tiba ditemukan pingsan oleh seorang security setempat dalam kondisi tergeletak pingsan dengan mata kiri lebam merah serta muntah darah. Senjata api laras panjang jenis SS1 berisi 1 magasen berisi 3 peluru hampa dan 27 peluru karet, dinyatakan hilang. *rez
1
Komentar