Siswa Surati Bupati Gianyar
‘’Saya tidak setuju. Saya ingin Bapak Bupati Gianyar memindahkan tower itu’’.
GIANYAR, NusaBali
Puluhan siswa kelas V dan VI SDN 2 Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, juga menolak pembangunan tower seluler monopol di halaman SD setempat. Mereka menolak dengan cara bersurat ditujukan kepada Bupati Gianyar.
Penulisan surat itu dipandu oleh Komisioner KPPAD Bali Kadek Ariyasa, yang kembali mendatangi SDN 2 Ketewel, Rabu (15/11). Para siswa pun antusias mengingat pembangunan tower ini telah ditolak oleh krama Desa Pakraman Lembeng, komite sekolah dan dan jajaran DPRD Gianyar. Para siswa menyerukan pemindahan tower yang sudah ditutup Satpol PP Gianyar pekan lalu itu. Para siswa SD menuliskan surat keluhan untuk Bupati Gianyar mengenai keberadaan tiang tower yang masih berdiri tegak itu.
Kadek Ariyasa menjelaskan, pihaknya hanya memandu anak-anak untuk menulis dengan format yang benar. "Lalu kami ajak anak-anak ini untuk menuliskan unek-unek mereka di secarik kertas," ujar Ariyasa, Rabu kemarin.
Dalam kertas tersebut, diberi tujuan surat, pengantar dan penutup surat. Termasuk berisi tanda tangan dan nama siswa SD. “Anak-anak membuat surat ini, sebagai bentuk curahan hati sebagai pendapat, perasaan mereka. Ini untuk bupati Gianyar. Surat ini akan dikirim bersamaan dengan surat aspirasi dari Komite Sekolah," terang Ariyasa.
Setelah surat terkumpul, surat itu juga ditandatangani oleh Kepala SDN 2 Ketewel. "Setelah lengkap, langsung dikirim ke pak bupati. Saya sarankan agar langsung dibawa ke Kantor Bupati Gianyar oleh pengurus Komite SD ini," jelasnya. "Rencananya besok (Kamis ini, Red) dibawa," imbuhnya.
Rabu kemarin, siswa yang terlibat menorehkan isi hatinya lewat secarik surat ada 39 siswa kelas VI dan 30 siswa kelas V. Surat itu dibuat dari kertas buku belajar mereka. Surat itu ditulis tangan langsung.
Salah satu surat dibuat oleh Ni Nyoman Shindi Ardianti, siswa kelas V SDN 2 Ketewel dari Jalan Gadung, Lembeng. “Saya tidak setuju. Saya ingin Bapak Bupati Gianyar memindahkan tower itu. Karena saya takut kemungkinan ada gempa bumi dan bencana alam dan akan terjatuh dan menimpa sekolah kami. Dengan demikian saya sampaikan semoga bapak bupati memakluminya,” tulis Shindi Ardianti melalui secarik kertas.
Siswa lainnya, Ni Kadek Ayu Junita Putri, siswa kelas V dari Banjar Akta, juga menolak adanya tower. “Dengan perantaraan surat ini saya sampaikan kepada Bapak Bupati Gianyar. Bahwa saya sebagai siswa atau siswi SD Negeri 2 Ketewel bahwa tiang tower yang ada di SD Negeri 2 Ketewel tolong diturunkan, perasaan saya tidak nyaman karena jika nantik jatuh akan kelas akan kena nantik kelas bisa roboh,” ujar Junita Putri melalui surat itu.
Siswa lainnya, Komang Deva Pramana Yoga, dalam tulisannya menjelaskan jika tower di halaman sekolah mereka mengganggu. “Keberadaan tower bisa menganggu proses belajar-mengajar di kelas dan juga bisa membahayakan orang-orang bila sewaktu-waktu terjadi kerusakan kontruksinya. Saya sebagai siswa SDN 2 Ketewel tidak setuju bila tower itu dibangun di area sekolah,” tulis Deva Pramana disertai tanda-tangan. *nvi
Penulisan surat itu dipandu oleh Komisioner KPPAD Bali Kadek Ariyasa, yang kembali mendatangi SDN 2 Ketewel, Rabu (15/11). Para siswa pun antusias mengingat pembangunan tower ini telah ditolak oleh krama Desa Pakraman Lembeng, komite sekolah dan dan jajaran DPRD Gianyar. Para siswa menyerukan pemindahan tower yang sudah ditutup Satpol PP Gianyar pekan lalu itu. Para siswa SD menuliskan surat keluhan untuk Bupati Gianyar mengenai keberadaan tiang tower yang masih berdiri tegak itu.
Kadek Ariyasa menjelaskan, pihaknya hanya memandu anak-anak untuk menulis dengan format yang benar. "Lalu kami ajak anak-anak ini untuk menuliskan unek-unek mereka di secarik kertas," ujar Ariyasa, Rabu kemarin.
Dalam kertas tersebut, diberi tujuan surat, pengantar dan penutup surat. Termasuk berisi tanda tangan dan nama siswa SD. “Anak-anak membuat surat ini, sebagai bentuk curahan hati sebagai pendapat, perasaan mereka. Ini untuk bupati Gianyar. Surat ini akan dikirim bersamaan dengan surat aspirasi dari Komite Sekolah," terang Ariyasa.
Setelah surat terkumpul, surat itu juga ditandatangani oleh Kepala SDN 2 Ketewel. "Setelah lengkap, langsung dikirim ke pak bupati. Saya sarankan agar langsung dibawa ke Kantor Bupati Gianyar oleh pengurus Komite SD ini," jelasnya. "Rencananya besok (Kamis ini, Red) dibawa," imbuhnya.
Rabu kemarin, siswa yang terlibat menorehkan isi hatinya lewat secarik surat ada 39 siswa kelas VI dan 30 siswa kelas V. Surat itu dibuat dari kertas buku belajar mereka. Surat itu ditulis tangan langsung.
Salah satu surat dibuat oleh Ni Nyoman Shindi Ardianti, siswa kelas V SDN 2 Ketewel dari Jalan Gadung, Lembeng. “Saya tidak setuju. Saya ingin Bapak Bupati Gianyar memindahkan tower itu. Karena saya takut kemungkinan ada gempa bumi dan bencana alam dan akan terjatuh dan menimpa sekolah kami. Dengan demikian saya sampaikan semoga bapak bupati memakluminya,” tulis Shindi Ardianti melalui secarik kertas.
Siswa lainnya, Ni Kadek Ayu Junita Putri, siswa kelas V dari Banjar Akta, juga menolak adanya tower. “Dengan perantaraan surat ini saya sampaikan kepada Bapak Bupati Gianyar. Bahwa saya sebagai siswa atau siswi SD Negeri 2 Ketewel bahwa tiang tower yang ada di SD Negeri 2 Ketewel tolong diturunkan, perasaan saya tidak nyaman karena jika nantik jatuh akan kelas akan kena nantik kelas bisa roboh,” ujar Junita Putri melalui surat itu.
Siswa lainnya, Komang Deva Pramana Yoga, dalam tulisannya menjelaskan jika tower di halaman sekolah mereka mengganggu. “Keberadaan tower bisa menganggu proses belajar-mengajar di kelas dan juga bisa membahayakan orang-orang bila sewaktu-waktu terjadi kerusakan kontruksinya. Saya sebagai siswa SDN 2 Ketewel tidak setuju bila tower itu dibangun di area sekolah,” tulis Deva Pramana disertai tanda-tangan. *nvi
1
Komentar