Potensi Tarung Segitiga Pilkada Klungkung
Hanura tidak mempermasalahkan jagoannya Dek Ulik ditempatkan di posisi manapun, baik Cabup maupun Cawabup.
Hanura-Golkar Ingin Koalisi Linear dengan Pilgub Bali
SEMARAPURA, NusaBali
Partai Hanura Klungkung diprediksi akan berkoalisi ke Partai Golkar di Pilkada Klungkung 2018 mendatang. Pilihan ini diambil supaya linear dengan koalisi di Pilgub Bali. Jika koalisi ini benar terbentuk, maka diprediksi akan muncul tiga pasangan calon di Pilkada Klungkung.
Tiga paket calon itu berasal dari PDIP Klungkung yang rekomendasinya akan turun pada pertengahan Desember 2017 nanti. Nama-nama yang sebelumnya berproses di PDIP, yakni Tjokorda Gede Agung, Wayan Sutena, I Ketut Mandia, Anak Agung Gde Anom, Sang Nyoman Putrayasa, Anak Agung Gde Bagus dan lainnya. Sementara itu dari Partai Gerindra diprediksi akan kembali mengusung figur incumbent I Nyoman Suwirta-I Made Kasta (Paket Suwasta).
Sedangkan dari koalisi yang akan dijalin oleh Partai Hanura dan Golkar berpeluang membuat skenario paket Klungkung Daratan-Nusa Penida, yakni dari Hanura menjagokan Ni Made Suastini penyanyi lagu Pop Bali yang beken disapa Dek Ulik. Sementara itu figur yang dijagokan oleh Golkar, yakni I Made Wijaya asal Nusa Penida. “Politik kan dinamis, jadi bisa berubah sewaktu-waktu,” ujar sumber di Klungkung.
Ketua DPC Hanura Klungkung, I Wayan Suyasa tidak menampik tentang arah koalisi dengan Partai Golkar.
Adapun dasar pertimbangannya, yakni melihat konstelasi di Pilgub Bali. Di mana Hanura dan Golkar bergabung sehingga koalisi itu biar linier sampai ke Klungkung. Kemudian sesuai hasil Rakerda Hanura di mana koalisi itu diminta agar linier dari atas ke bawah. “Dengan koalisi yang linier itu akan lebih mudah bekerja di lapangan,” ujar Suyasa, Kamis (16/11).
Sekarang ini prosesnya sedang menajamkan arah koalisi tersebut dengan Partai Golkar lewat komunikasi politik dan menyamakan persepsi lebih lanjut. Untuk kader Hanura yang akan dijagokan maju saat Pilkada di antaranya Dek Ulik. Pihaknya pun tidak mempermasalahkan soal jagoannya ditempatkan di posisi manapun, baik Cabup maupun Cawabup.
“Kami memiliki dua opsi sebenarnya, pertama Hanura bersama Golkar mengajak incumbent (Suwirta, red) untuk kita usung, opsi kedua kita akan mengusung sendiri dari kader masing-masing antara Hanura-Golkar,” kata Suyasa didampingi Sekretaris DPC Hanura Klungkung, I Nyoman Suastika.
Suastika menambahkan, dasar pertimbangan untuk mengajak incumbent Nyoman Suwirta yang saat ini masih menjabat Bupati Klungkung, sebab sampai saat ini incumbent bukan sebagai anggota partai, namun posisinya netral. Kebetulan saat Pilkada sebelumnya diusung oleh Gerindra. “Jadi siapa pun memiliki hak yang sama untuk mengusung beliau,” ujar Suastika.
Oleh karena itu pihaknya akan bersama Golkar dengan mengantongi 9 kursi di parlemen akan melakukan pendekatan dengan incumbent. “Mudah-mudahan beliau berkenan kami usung,” katanya. Sementara itu Ketua Harian DPD II Golkar Klungkung, Ayu Ningrum mengatakan, memang di Golkar juga sepakat agar koalisi antara di provinsi dan kabupaten linear. Namun semua itu masih proses, pihaknya juga menunggu keputusan di provinsi. Mengenai figur yang akan diusung, kata dia semua memiliki peluang, sekarang kembali lagi siapa pasangannya, siapa lawannya dan lainnya karena itu perlu dipetakan terlebih dahulu. *wa
SEMARAPURA, NusaBali
Partai Hanura Klungkung diprediksi akan berkoalisi ke Partai Golkar di Pilkada Klungkung 2018 mendatang. Pilihan ini diambil supaya linear dengan koalisi di Pilgub Bali. Jika koalisi ini benar terbentuk, maka diprediksi akan muncul tiga pasangan calon di Pilkada Klungkung.
Tiga paket calon itu berasal dari PDIP Klungkung yang rekomendasinya akan turun pada pertengahan Desember 2017 nanti. Nama-nama yang sebelumnya berproses di PDIP, yakni Tjokorda Gede Agung, Wayan Sutena, I Ketut Mandia, Anak Agung Gde Anom, Sang Nyoman Putrayasa, Anak Agung Gde Bagus dan lainnya. Sementara itu dari Partai Gerindra diprediksi akan kembali mengusung figur incumbent I Nyoman Suwirta-I Made Kasta (Paket Suwasta).
Sedangkan dari koalisi yang akan dijalin oleh Partai Hanura dan Golkar berpeluang membuat skenario paket Klungkung Daratan-Nusa Penida, yakni dari Hanura menjagokan Ni Made Suastini penyanyi lagu Pop Bali yang beken disapa Dek Ulik. Sementara itu figur yang dijagokan oleh Golkar, yakni I Made Wijaya asal Nusa Penida. “Politik kan dinamis, jadi bisa berubah sewaktu-waktu,” ujar sumber di Klungkung.
Ketua DPC Hanura Klungkung, I Wayan Suyasa tidak menampik tentang arah koalisi dengan Partai Golkar.
Adapun dasar pertimbangannya, yakni melihat konstelasi di Pilgub Bali. Di mana Hanura dan Golkar bergabung sehingga koalisi itu biar linier sampai ke Klungkung. Kemudian sesuai hasil Rakerda Hanura di mana koalisi itu diminta agar linier dari atas ke bawah. “Dengan koalisi yang linier itu akan lebih mudah bekerja di lapangan,” ujar Suyasa, Kamis (16/11).
Sekarang ini prosesnya sedang menajamkan arah koalisi tersebut dengan Partai Golkar lewat komunikasi politik dan menyamakan persepsi lebih lanjut. Untuk kader Hanura yang akan dijagokan maju saat Pilkada di antaranya Dek Ulik. Pihaknya pun tidak mempermasalahkan soal jagoannya ditempatkan di posisi manapun, baik Cabup maupun Cawabup.
“Kami memiliki dua opsi sebenarnya, pertama Hanura bersama Golkar mengajak incumbent (Suwirta, red) untuk kita usung, opsi kedua kita akan mengusung sendiri dari kader masing-masing antara Hanura-Golkar,” kata Suyasa didampingi Sekretaris DPC Hanura Klungkung, I Nyoman Suastika.
Suastika menambahkan, dasar pertimbangan untuk mengajak incumbent Nyoman Suwirta yang saat ini masih menjabat Bupati Klungkung, sebab sampai saat ini incumbent bukan sebagai anggota partai, namun posisinya netral. Kebetulan saat Pilkada sebelumnya diusung oleh Gerindra. “Jadi siapa pun memiliki hak yang sama untuk mengusung beliau,” ujar Suastika.
Oleh karena itu pihaknya akan bersama Golkar dengan mengantongi 9 kursi di parlemen akan melakukan pendekatan dengan incumbent. “Mudah-mudahan beliau berkenan kami usung,” katanya. Sementara itu Ketua Harian DPD II Golkar Klungkung, Ayu Ningrum mengatakan, memang di Golkar juga sepakat agar koalisi antara di provinsi dan kabupaten linear. Namun semua itu masih proses, pihaknya juga menunggu keputusan di provinsi. Mengenai figur yang akan diusung, kata dia semua memiliki peluang, sekarang kembali lagi siapa pasangannya, siapa lawannya dan lainnya karena itu perlu dipetakan terlebih dahulu. *wa
1
Komentar