Pasar Gianyar Rawan Rabies
Anjing yang menggigit pedagang dan pengunjung pasar, diambil sampel otaknya dan ternyata positif rabies.
GIANYAR, NusaBali
Kasus gigitan anjing positif rabies kembali terjadi di Gianyar, tepatnya di Pasar Umum Gianyar sejak Rabu (15/11). Seekor anjing liar berperawakan besar warna coklat menjadi penebar virus mematikan ini. Beruntung anjing tersebut berhasil dieliminasi. Selama dua hari hingga Kamis (16/11), 12 pedagang dan pengunjung Pasar Umum Gianyar melapor digigit anjing.
Belasan korban gigitan ini pun terpantau sudah mendapatkan suntikan VAR dari layanan kesehatan. Namun diperkirakan masih ada sejumlah warga yang digigit anjing ini. Mengingat anjing positif rabies ini berada di tempat umum.
Salah seorang korban gigitan anjing, Jero Wayan Siki,55, warga Banjar Lekok, Lingkungan Banjar Teges, Kelurahan Gianyar, Gianyar, luka karena gigitan pada kaki kanan belakang lutut. Jero Wayan Siki yang kesehariannya menjual tipat tahu keliling ini, digigit pada Rabu lalu sskitar pukul 09.00 Wita di kawasan pertokoan Harum Fajar. Ketika itu, Jero Wayan Siki yang nyuwun (menyunggi) sebuah keranjang berisi tahu, tiba-tiba dikagetkan dengan lompatan seekor anjing ke arah kaki kanannya. Padahal, saat melintas tak sedikit pun Jero Wayan Siki mengganggu si anjing. "Awalnya saya kira gak parah gigitanya. Tapi setelah sampai di rumah, kaget lihat darah segar mengalir. Langsung saya cuci di keran pakai sabun," jelasnya saat ditemui, Jumat (17/11).
Kejadian gigitan anjing itupun lantas diceritakan kepada suami dan keluarganya, hingga disarankan untuk mencari VAR ke Puskesmas terdekat. Ada dua lubang luka seukuran gigi anjing. Namun tak sampai dijarit. Jero Wayan Siki pun berharap, anjing-anjing liar di Pasar Gianyar supaya diamankan. Sebab, dirinya hampir setiap hari beraktifitas di pasar. Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Gianyar Drh Ketut Ariyasa membenarkan kasus gigitan anjing liar di Pasar Gianyar tersebut positif rabies. "Anjing yang menggigit pedagang dan pengunjung pasar sudah dieliminasi, diambil sampel otaknya dan ternyata positif rabies," ungkapnya.
Pihaknya telah bekerja sesuai SOP. 143 ekor anjing liar maupun peliharaan di area gigitan, telah divaksinasi ulang. Selanjutnya, Senin (20/11) nanti dijadwalkan untuk dieliminasi anjing liar di Pasar Gianyar. Eliminasi dilakukan secara selektif. "Hanya akan dieliminasi anjing liar yang sering terpapar atau kontak dengan anjing positif rabies ini. Jika yang sudah dipelihara dengan baik, kami imbau supaya anjingnya diikat dan rutin divaksin," jelasnya.
Dijelaskan Ariyasa, sejak Januari 2017 hingga kemarin, tercatat enam anjing positif rabies. Lokasinya tersebar se Kabupaten Gianyar, mulai dari temuan anjing positif rabies di Banjar Bedil, Desa Sukawati, Banjar Tegaljaya, Desa Batubulan, Banjar Kembengan, Desa Tulikup, Banjar/Desa Keliki, Banjar Kulu, Desa Tampaksiring dan terbaru di areal Pasar Gianyar. *nvi
Kasus gigitan anjing positif rabies kembali terjadi di Gianyar, tepatnya di Pasar Umum Gianyar sejak Rabu (15/11). Seekor anjing liar berperawakan besar warna coklat menjadi penebar virus mematikan ini. Beruntung anjing tersebut berhasil dieliminasi. Selama dua hari hingga Kamis (16/11), 12 pedagang dan pengunjung Pasar Umum Gianyar melapor digigit anjing.
Belasan korban gigitan ini pun terpantau sudah mendapatkan suntikan VAR dari layanan kesehatan. Namun diperkirakan masih ada sejumlah warga yang digigit anjing ini. Mengingat anjing positif rabies ini berada di tempat umum.
Salah seorang korban gigitan anjing, Jero Wayan Siki,55, warga Banjar Lekok, Lingkungan Banjar Teges, Kelurahan Gianyar, Gianyar, luka karena gigitan pada kaki kanan belakang lutut. Jero Wayan Siki yang kesehariannya menjual tipat tahu keliling ini, digigit pada Rabu lalu sskitar pukul 09.00 Wita di kawasan pertokoan Harum Fajar. Ketika itu, Jero Wayan Siki yang nyuwun (menyunggi) sebuah keranjang berisi tahu, tiba-tiba dikagetkan dengan lompatan seekor anjing ke arah kaki kanannya. Padahal, saat melintas tak sedikit pun Jero Wayan Siki mengganggu si anjing. "Awalnya saya kira gak parah gigitanya. Tapi setelah sampai di rumah, kaget lihat darah segar mengalir. Langsung saya cuci di keran pakai sabun," jelasnya saat ditemui, Jumat (17/11).
Kejadian gigitan anjing itupun lantas diceritakan kepada suami dan keluarganya, hingga disarankan untuk mencari VAR ke Puskesmas terdekat. Ada dua lubang luka seukuran gigi anjing. Namun tak sampai dijarit. Jero Wayan Siki pun berharap, anjing-anjing liar di Pasar Gianyar supaya diamankan. Sebab, dirinya hampir setiap hari beraktifitas di pasar. Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Gianyar Drh Ketut Ariyasa membenarkan kasus gigitan anjing liar di Pasar Gianyar tersebut positif rabies. "Anjing yang menggigit pedagang dan pengunjung pasar sudah dieliminasi, diambil sampel otaknya dan ternyata positif rabies," ungkapnya.
Pihaknya telah bekerja sesuai SOP. 143 ekor anjing liar maupun peliharaan di area gigitan, telah divaksinasi ulang. Selanjutnya, Senin (20/11) nanti dijadwalkan untuk dieliminasi anjing liar di Pasar Gianyar. Eliminasi dilakukan secara selektif. "Hanya akan dieliminasi anjing liar yang sering terpapar atau kontak dengan anjing positif rabies ini. Jika yang sudah dipelihara dengan baik, kami imbau supaya anjingnya diikat dan rutin divaksin," jelasnya.
Dijelaskan Ariyasa, sejak Januari 2017 hingga kemarin, tercatat enam anjing positif rabies. Lokasinya tersebar se Kabupaten Gianyar, mulai dari temuan anjing positif rabies di Banjar Bedil, Desa Sukawati, Banjar Tegaljaya, Desa Batubulan, Banjar Kembengan, Desa Tulikup, Banjar/Desa Keliki, Banjar Kulu, Desa Tampaksiring dan terbaru di areal Pasar Gianyar. *nvi
Komentar