Bupati Suwirta Tangani Bayi Kelainan Genetik
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menemui bayi yang mengalami gizi buruk dan kelainan genetik di ruang poli anak RSUD Klungkung Jumat (17/11).
SEMARAPURA, NusaBali
Kehadiran orang nomor satu di Klungkung ini untuk memotovasi pasangan Gusti Ngurah Murjaya - Gusti Ayu Suciati, asal Banjar Kawan, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, yang memiliki bayi usia empat bulan dengan kondisi kekurangan gizi dan kelainan genetik.
Saat ditemui Bupati di ruang poli anak RSUD Klungkung, kondisi bayi bernama Gusti Ngurah Juliana ini tampak sangat berbeda dari kondisi bayi normal. Bayi ini terlihat lemas dengan suhu badan tinggi di pangkuan sang ibu. Menurut ayahnya, Gusti Ngurah Murjaya, keseharian anaknya hanya bisa melenguh kesakitan dipangkuan ibunya. Dengan bantuan ambulan dari Puskesmas Banjarangkan, bayinya diantarkan untuk mendapat perawatan di RSUD Klungkung.
Ibu bayi, Gusti Ayu Suciati mengatakan pada masa kandungan kondisi bayinya baik dan tidak pernah mengeluh kesakitan. Bahkan dari hasil pemeriksaan dokter, saat hamil, kondisi bayi normal. Bayinya baru diketahui ada kelainan saat lahir. Dokter mendiagnosa bayi mengalami kelainan genetik, kelainan jantung, kulit tanpa pori hingga gizi buruk. Kondisi itu menyebabkan suhu tubuh bayi terus tinggi hingga 38 derajat hampir setiap harinya.
Melihat kondisi sang bayi, Bupati Suwirta pun tak dapat menyembunyikan raut wajah sedihnya. Kepada Gusti Ngurah Murjaya, Bupati Suwirta meminta tetap bersabar menjalani cobaan ini. Bupati Suwirta mewanti-wanti supaya memberikan perhatian lebih kepada sang bayi mengingat kondisinya yang sangat lemah. “Fokuslah untuk merawat anak terlebih dulu. Jangan pikirkan yang lain apalagi sampai meninggalkannya untuk bekerja,” ujar Bupati Suwirta sambil menyerahkan bantuan sejumlah uang untuk biaya menunggu di RSUD.
Kepada para dokter yang turut mendampingi, Bupati Suwirta meminta supaya bayi dengan kondisi gisi buruk ini mendapatkan penanganan serius.
Kehidupan keluarga Gusti Ngurah Murjaya-Gusti Ayu Suciati terbilang memprihatinkan. Gusti Ngurah Murjaya hanya buruh bangunan dengan pekerjaan tak pasti. Hasil kerjanya, sering tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga apalagi untuk mengobati bayinya. Dia mengaku hasil dari bekerja sebagai kuli bangunan sangat sedikit dan hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.
Dari anjuran dokter, untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi, sangat membutuhkan asupan gisi cukup. Namun melihat kondisi ekonomi orangtuanya, hal ini sulit diwujudkan. Diharapkan ada uluran bantuan untuk meringankan kondisi sang bayi. *wa
Saat ditemui Bupati di ruang poli anak RSUD Klungkung, kondisi bayi bernama Gusti Ngurah Juliana ini tampak sangat berbeda dari kondisi bayi normal. Bayi ini terlihat lemas dengan suhu badan tinggi di pangkuan sang ibu. Menurut ayahnya, Gusti Ngurah Murjaya, keseharian anaknya hanya bisa melenguh kesakitan dipangkuan ibunya. Dengan bantuan ambulan dari Puskesmas Banjarangkan, bayinya diantarkan untuk mendapat perawatan di RSUD Klungkung.
Ibu bayi, Gusti Ayu Suciati mengatakan pada masa kandungan kondisi bayinya baik dan tidak pernah mengeluh kesakitan. Bahkan dari hasil pemeriksaan dokter, saat hamil, kondisi bayi normal. Bayinya baru diketahui ada kelainan saat lahir. Dokter mendiagnosa bayi mengalami kelainan genetik, kelainan jantung, kulit tanpa pori hingga gizi buruk. Kondisi itu menyebabkan suhu tubuh bayi terus tinggi hingga 38 derajat hampir setiap harinya.
Melihat kondisi sang bayi, Bupati Suwirta pun tak dapat menyembunyikan raut wajah sedihnya. Kepada Gusti Ngurah Murjaya, Bupati Suwirta meminta tetap bersabar menjalani cobaan ini. Bupati Suwirta mewanti-wanti supaya memberikan perhatian lebih kepada sang bayi mengingat kondisinya yang sangat lemah. “Fokuslah untuk merawat anak terlebih dulu. Jangan pikirkan yang lain apalagi sampai meninggalkannya untuk bekerja,” ujar Bupati Suwirta sambil menyerahkan bantuan sejumlah uang untuk biaya menunggu di RSUD.
Kepada para dokter yang turut mendampingi, Bupati Suwirta meminta supaya bayi dengan kondisi gisi buruk ini mendapatkan penanganan serius.
Kehidupan keluarga Gusti Ngurah Murjaya-Gusti Ayu Suciati terbilang memprihatinkan. Gusti Ngurah Murjaya hanya buruh bangunan dengan pekerjaan tak pasti. Hasil kerjanya, sering tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga apalagi untuk mengobati bayinya. Dia mengaku hasil dari bekerja sebagai kuli bangunan sangat sedikit dan hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.
Dari anjuran dokter, untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi, sangat membutuhkan asupan gisi cukup. Namun melihat kondisi ekonomi orangtuanya, hal ini sulit diwujudkan. Diharapkan ada uluran bantuan untuk meringankan kondisi sang bayi. *wa
1
Komentar