Pujawali Pura Batumadeg Besakih, Nyejer Hanya Sehari
Dua pedanda katuran muput pujawali di Pura Batumadeg Besakih di Banjar Batumadeg, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Saniscara Paing Langkir, Sabtu (18/11).
AMLAPURA, NusaBali
Awal pamuspaan diwarnai cuaca mendung dan diguyur hujan saat pamuspaan berakhir. Ida Bhatara nyejer hanya satu malam, rencananya nyineb pada Redite Pon Medangsia, Minggu (19/11) hari ini. Hal ini mengingat situasi masih darurat, yakni Gunung Agung berstatus siaga dan Desa Besakih masuk kawasan rencana bencana (KRB) III yang warganya masih mengungsi.
Dua pedanda yang muput pujawali, yakni Ida Pedanda Made Manggis dari Griya Gaga, Banjar Siladan, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli dan Ida Pedanda Gede Nyoman Jelantik Dangin dari Griya Buda, Banjar Nongan Kaler, Desa Nongan, Kecamatan Rendang.
Prosesinya diawali menggelar pabersihan di areal mandala upacara dengan memercikkan tirtha dilakukan segenap pamangku. Disusul menggelar banten pacaruan untuk menyomiakan unsur bhuta kala dengan ngayab banten sebanyak tiga kali. Selanjutnya melakukan Puja Trisandya bersama, disusul muspa tujuh kali, dan diakhiri mohon tirtha.
Pujawali yang terlaksana setiap setahun sekali biasanya Ida Bhatara nyejer selama tiga hari, namun kali ini hanya satu hari saja.
Jro Mangku Widiartha, pamangku di Pura Batumadeg Besakih mengatakan, mengingat situasi masih darurat sehingga pujawali kali ini dipersingkat. "Sebenarnya dua malam makemit di Pura Batumadeg, sehari sebelumnya dan puncak pujawali. Sebab, Ida Bhatara katedunang pada Sukra Umanis Langkir, Jumat (17/11)," jelas Mangku Widiartha.
Hadir dalam upacara kemarin Bupati Bangli I Made Gianyar, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, dan undangan lainnya. *k16
Dua pedanda yang muput pujawali, yakni Ida Pedanda Made Manggis dari Griya Gaga, Banjar Siladan, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli dan Ida Pedanda Gede Nyoman Jelantik Dangin dari Griya Buda, Banjar Nongan Kaler, Desa Nongan, Kecamatan Rendang.
Prosesinya diawali menggelar pabersihan di areal mandala upacara dengan memercikkan tirtha dilakukan segenap pamangku. Disusul menggelar banten pacaruan untuk menyomiakan unsur bhuta kala dengan ngayab banten sebanyak tiga kali. Selanjutnya melakukan Puja Trisandya bersama, disusul muspa tujuh kali, dan diakhiri mohon tirtha.
Pujawali yang terlaksana setiap setahun sekali biasanya Ida Bhatara nyejer selama tiga hari, namun kali ini hanya satu hari saja.
Jro Mangku Widiartha, pamangku di Pura Batumadeg Besakih mengatakan, mengingat situasi masih darurat sehingga pujawali kali ini dipersingkat. "Sebenarnya dua malam makemit di Pura Batumadeg, sehari sebelumnya dan puncak pujawali. Sebab, Ida Bhatara katedunang pada Sukra Umanis Langkir, Jumat (17/11)," jelas Mangku Widiartha.
Hadir dalam upacara kemarin Bupati Bangli I Made Gianyar, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, dan undangan lainnya. *k16
Komentar