Puluhan Hektare Lahan Sawah dan Tiga Ekor Sapi Disapu Longsor
Intensitas hujan yang meninggi menyebabkan terjadinya longsor di Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Sabtu (18/11) sore.
MANGUPURA, NusaBali
Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun puluhan hektare lahan pertanian sawah rusak disapu longsor dan tiga ekor sapi milik warga hilang. Bencana longsor tersebut kini sudah mendapat atensi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, aparat terkait dan masyarakat setempat.
Longsor di Desa Sulangai terjadi pada pukul 15.30 Wita. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, longsor disebabkan karena terganggunya aliran air di Subak di desa setempat, sehingga mengakibatkan tanah secara perlahan tergerus. Longsor kemarin mengakibatkan sekitar 30 are lahan persawahan milik warga tertimbun dan menyebabkan tiga ekor sapi hilang.
“Tiga ekor sapi adalah milik I Ketut Laba dan sawah siap panen yang tertimbun longsor milik I Wayan Budiarta,” jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, Ni Nyoman Ermy Setiari atas seizin Kepala Pelaksana BPBD Badung I Nyoman Wijaya, Minggu (19/11).
Beruntung dalam bencana longsor kali ini tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa. “Untuk korban nihil,” aku Ermy Setiari. Terkait kerugian, dia mengaku masih dilakukan pendataan. “Yang jelas untuk kerugian tiga ekor sapi dan padi siap panen kurang lebih 3,5 ton,” katanya.
Camat Petang IB Nata Manuaba mengimbau masyarakat Petang terutama yang berada di daerah rawan longsor agar lebih waspada. “Sudah kami wanti-wanti masyarakat untuk lebih waspada selama musim penghujan, karena kita ketahui tupografi wilayah Petang memang rawan longsor. Kami juga imbau kepada warga agar tidak bikin pemondokan atau tempat ternak mereka di kebun, khawatir terjadi longsor seperti ini,” ujar Manuaba saat dikonfirmasi via telepon, kemarin.
Apabila terjadi bencana, pesannya lagi, masyarakat diminta untuk lekas berkoordinasi dengan aparat desa atau BPBD Badung. Dengan begitu bisa mendapatkan penanganan segera. *asa
Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun puluhan hektare lahan pertanian sawah rusak disapu longsor dan tiga ekor sapi milik warga hilang. Bencana longsor tersebut kini sudah mendapat atensi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, aparat terkait dan masyarakat setempat.
Longsor di Desa Sulangai terjadi pada pukul 15.30 Wita. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, longsor disebabkan karena terganggunya aliran air di Subak di desa setempat, sehingga mengakibatkan tanah secara perlahan tergerus. Longsor kemarin mengakibatkan sekitar 30 are lahan persawahan milik warga tertimbun dan menyebabkan tiga ekor sapi hilang.
“Tiga ekor sapi adalah milik I Ketut Laba dan sawah siap panen yang tertimbun longsor milik I Wayan Budiarta,” jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, Ni Nyoman Ermy Setiari atas seizin Kepala Pelaksana BPBD Badung I Nyoman Wijaya, Minggu (19/11).
Beruntung dalam bencana longsor kali ini tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa. “Untuk korban nihil,” aku Ermy Setiari. Terkait kerugian, dia mengaku masih dilakukan pendataan. “Yang jelas untuk kerugian tiga ekor sapi dan padi siap panen kurang lebih 3,5 ton,” katanya.
Camat Petang IB Nata Manuaba mengimbau masyarakat Petang terutama yang berada di daerah rawan longsor agar lebih waspada. “Sudah kami wanti-wanti masyarakat untuk lebih waspada selama musim penghujan, karena kita ketahui tupografi wilayah Petang memang rawan longsor. Kami juga imbau kepada warga agar tidak bikin pemondokan atau tempat ternak mereka di kebun, khawatir terjadi longsor seperti ini,” ujar Manuaba saat dikonfirmasi via telepon, kemarin.
Apabila terjadi bencana, pesannya lagi, masyarakat diminta untuk lekas berkoordinasi dengan aparat desa atau BPBD Badung. Dengan begitu bisa mendapatkan penanganan segera. *asa
1
Komentar