Lumba-lumba Penuh Luka Terdampar
Seekor lumba-lumba berdiameter 122 sentimeter dengan panjang 220 meter ditemukan terdampar dan telah mati di Pantai Sindhu, Sanur, Denpasar Selatan, Minggu (19/11) pagi.
DENPASAR, NusaBali
Diduga matinya lumba-lumba tersebut akibat dari pemburuan liar yang dilakukan oleh orang yang ingin menjual daging mamalia yang dilindungi tersebut. Kasi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali, I Made Mastra saat dikonfirmasi menjelaskan, lumba-lumba yang terdampar tersebut merupakan mamalia jenis Freser Dolphin.
Jenis itu, kata Mastra, merupakan satwa dilindungi sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati. “Lumba-lumba yang terdampar ini salah satu jenis yang dilindungi, hal ini karena semua jenis lumba-lumba di Indonesia di lindungi,” katanya, kemarin.
Menurut Mastra, mamalia laut yang dikenal sebagai penolong manusia ini terdampar diduga lantaran mati akibat adanya perburuan liar. Kondisi lumba-lumba berjenis kelamin betina yang terdampar tersebut saat ditemukan sudah mengeluarkan bau tak sedap. Selain itu, terdapat luka bekas benda tajam di bagian tubuhnya. Diduga, hewan tersebut telah mati beberapa hari yang lalu di tengah laut sebelum akhirnya terdampar karena pergerakan mengikuti arus air. “Ada bekas tusukan benda tajam seperti tombak, dan sudah mengeluarkan bau busuk, bisa jadi sudah mati dua hari lalu di tengah laut,” terangnya.
Setelah dilakukan identifikasi, kata Mastra, mamalia tersebut langsung dikuburkan tak jauh dari lokasi ditemukannya. *m
Jenis itu, kata Mastra, merupakan satwa dilindungi sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati. “Lumba-lumba yang terdampar ini salah satu jenis yang dilindungi, hal ini karena semua jenis lumba-lumba di Indonesia di lindungi,” katanya, kemarin.
Menurut Mastra, mamalia laut yang dikenal sebagai penolong manusia ini terdampar diduga lantaran mati akibat adanya perburuan liar. Kondisi lumba-lumba berjenis kelamin betina yang terdampar tersebut saat ditemukan sudah mengeluarkan bau tak sedap. Selain itu, terdapat luka bekas benda tajam di bagian tubuhnya. Diduga, hewan tersebut telah mati beberapa hari yang lalu di tengah laut sebelum akhirnya terdampar karena pergerakan mengikuti arus air. “Ada bekas tusukan benda tajam seperti tombak, dan sudah mengeluarkan bau busuk, bisa jadi sudah mati dua hari lalu di tengah laut,” terangnya.
Setelah dilakukan identifikasi, kata Mastra, mamalia tersebut langsung dikuburkan tak jauh dari lokasi ditemukannya. *m
1
Komentar