Desa Lembongan Bentuk Pokdarwis
Perkembangan pariwisata di Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, kian pesat.
SEMARAPURA, NusaBali
Namun di balik perkembangan wisata ini, pengawasan terutama di perairan setempat masih minim.Terlebih kewenangan pengelolaan kelautan masih proses pelimpahan dari kabupaten ke provinsi. Sehingga dalam pengawasan ini diperlukan peran serta masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat di Desa Lembongan sepakat untuk membentuk sebuah kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dikukuhkan, Kamis (16/11). Ke depannya Pokdarwis Desa Lembongan tersebut akan mengambil andil untuk mengawasi dan menjaga kelestarian lingkungan agar tidak rusak oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
“Dengan dibentuknya Pokdarwis ini, akan sangat membantu dalam upaya menjaga lingkungan terkait pariwisata,” ujar Camat Nusa Penida I Gusti Agung Putra Mahajaya, Minggu (19/11). Sehingga, lanjut dia, Pokdarwis ini nantinya bisa turut memantau dan mengimbau jika menemukan ada perbuatan oknum yang berpotensi merusak terumbu karang. Kendati demikian mereka tetap tidak memiliki kewenangan untuk melakukan eksekusi, maka dari temuan di lapangan itu bisa disampaikan kepada pihak berwenang untuk menindaklanjuti.
Perbekel Lembongan I Ketut Arjaya mengatakan perkembangan pariwisata di Kecamatan Nusa Penida khususnya Nusa Lembongan berkembang pesat. Namun jika kelestarian lingkungan itu tidak dijaga lama-kelamaan bisa rusak. “Kami tidak ingin pariwisata yang diandalkan Lembongan bernasib sama dengan kondisi rumput laut, di mana karena mengejar kuantitas kita melupakan kualitas yang menyebabkan hilang selamanya,” ujarnya. Pihaknya berharap pembentukan Pokdarwis Desa Lembongan mampu menyadarkan masyarakat dan mampu membawa kebaikan ke depannya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Pariwisata, Dinas Pariwisata Klungkung Tjokorda Romy Tanaya, mengatakan kemajuan pariwisata perlu ada pengawasan agar pariwisata tetap berjalan dengan baik. Disamping itu, Desa Lembongan sebagai desa wisata sudah sepantasnya mempunyai Pokdarwis. “Yang nantinya bisa ikut andil dalam pengawasan dan memberi masukan kepada pemerintah,” ujarnya.
Dalam pembentukan Pokdarwis Desa Lembongan, Gede Sutawan ditunjuk sebagai ketua dan Wayan Suwarbawa sebagai wakil. Seksi-seksi dibentuk untuk memudahkan menjalankan program yang diharapkan bermanfaat kedepannya. “Saya masih buta memimpin organisasi apalagi Desa Lembongan bukanlah desa wisata yang baru berkembang. Desa ini sudah sangat maju pariwisatanya dan tentu saja sudah banyak masalah yang ada, dengan itu saya akan selalu mohon bimbingannya,” ujar Gede Sutawan. *wa
“Dengan dibentuknya Pokdarwis ini, akan sangat membantu dalam upaya menjaga lingkungan terkait pariwisata,” ujar Camat Nusa Penida I Gusti Agung Putra Mahajaya, Minggu (19/11). Sehingga, lanjut dia, Pokdarwis ini nantinya bisa turut memantau dan mengimbau jika menemukan ada perbuatan oknum yang berpotensi merusak terumbu karang. Kendati demikian mereka tetap tidak memiliki kewenangan untuk melakukan eksekusi, maka dari temuan di lapangan itu bisa disampaikan kepada pihak berwenang untuk menindaklanjuti.
Perbekel Lembongan I Ketut Arjaya mengatakan perkembangan pariwisata di Kecamatan Nusa Penida khususnya Nusa Lembongan berkembang pesat. Namun jika kelestarian lingkungan itu tidak dijaga lama-kelamaan bisa rusak. “Kami tidak ingin pariwisata yang diandalkan Lembongan bernasib sama dengan kondisi rumput laut, di mana karena mengejar kuantitas kita melupakan kualitas yang menyebabkan hilang selamanya,” ujarnya. Pihaknya berharap pembentukan Pokdarwis Desa Lembongan mampu menyadarkan masyarakat dan mampu membawa kebaikan ke depannya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Pariwisata, Dinas Pariwisata Klungkung Tjokorda Romy Tanaya, mengatakan kemajuan pariwisata perlu ada pengawasan agar pariwisata tetap berjalan dengan baik. Disamping itu, Desa Lembongan sebagai desa wisata sudah sepantasnya mempunyai Pokdarwis. “Yang nantinya bisa ikut andil dalam pengawasan dan memberi masukan kepada pemerintah,” ujarnya.
Dalam pembentukan Pokdarwis Desa Lembongan, Gede Sutawan ditunjuk sebagai ketua dan Wayan Suwarbawa sebagai wakil. Seksi-seksi dibentuk untuk memudahkan menjalankan program yang diharapkan bermanfaat kedepannya. “Saya masih buta memimpin organisasi apalagi Desa Lembongan bukanlah desa wisata yang baru berkembang. Desa ini sudah sangat maju pariwisatanya dan tentu saja sudah banyak masalah yang ada, dengan itu saya akan selalu mohon bimbingannya,” ujar Gede Sutawan. *wa
Komentar