Ijogading Barat Juara Jembrana Cup 2017
Even makepung (balapan kerbau) Jembrana Cup 2017 kembali digelar di Sirkuit Sang Hyang Cerik, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, Minggu (19/11).
NEGARA, NusaBali
Dalam even tersebut, pakepung dari blok Ijogading Barat (Kecamatan Melaya dan Kecamatan Negara) yang juga menjadi tuan rumah, berhasil keluar sebagai juara umum, setelah menaklukan pakepung dari blok Ijogading Timur (Kecamatan Jembrana, Kecamatan Mendoyo, dan Kecamatan Pekutatan).
Seperti biasa, even tersebut, menjadi daya tarik warga. Begitu juga sejumlah wisatawan mancanegara, tampak ikut menikmati kemeriahan adu balap kerbau tersebut. Pada hasil akhir event tersebut, pakepung dari blok Ijogading Barat yang total mengikutserakan sebanyak 154 pasang kerbau, berhasil memperoleh total 42 poin. Raihan poin tersebut, sangat jauh dibading blok Ijogading Timur yang mengikutserakan sebanyak 115 pasang kerbaru, dengan raihan 14 poin.
Koordinator Makepung se-Kabupaten Jembrana I Made Mara, menuturkan blok Ijogading Barat yang berhasil keluar secara juara umum I pada even makepung Jembrana Cup 2017 ini, berhak memegang piala bergilir Jembrana Cup, termasuk mendapat hadiah uang senilai Rp 25 juta. Sementara untuk juara umum II, blok Ijogading Timur juga tetap mendapat hadiah uang senilai Rp 20 juta. Selain itu, juga ada hadiah untuk juara kategori, yakni kelas A sebesar Rp 12 juta, kelas B sebesar Rp 10 juta, kelas C sebesar Rp 8 juta, juari favorit I sebesar Rp 6 juta, juara favorit II sebesar Rp 5 juta, dan juara favorit III sebesar Rp 4 juta.
Tetapi untuk hadiah uang tersebut, menurut Mara, tidak diberikan langsung kepada pemilik kerbau yang telah berhasil menyumbang poin maupun terlih sebagai juara kaetgori. Namun hadiah uang tersebut, dimasukan sebagai kas sekaa (kelompok). “Hadiah itu bukan untuk personal, tetapi dikembalikan kesekeha untuk operasional seperti honor wasit, perbaikan lintasan makepung tiap latihan, serta uang suka duka anggota sekaa (kelompok). Karena mekepung itu kebersamaan dan gotong royong,” katanya.
Mara yang juga Perbekel Melaya sekaligus Koordinator Sekaa Makepung Ijogading Barat ini, mengapresiasi upaya Pemkab Jembrana dalam mendukung tradisi makepung di Jembrana. Dia berharap setiap tahun Pemkab Jembrana rutin menyelenggaran dua even untuk para pecinta makepung, Bupati Cup dan Jembrana Cup. Begitu juga dengan membenahi fasilitas dan lintasan sirkuit mekepung. “Perhatian pemerintah selama ini sangat dirasakan oleh sekaa makepung. Apa yang menjadi harapan kami sekaa makepung, sudah banyak yang terealisasi, seperti perbaikan tribun dan sirkuit mekepung. Selain itu juga dibangun sirkuit baru di Samblong, serta Anjungan Cerdas Rambutsiwi yang sementara masih dikerjakan,” ujarnya.
Bupati Jembrana Putu Artha turut hadir dalam kesempatan tersebut. Dia mengaku akan terus berupaya mendukung kegiatan mekepung di Jembrana. Harapannya, kelestarian makepung yang telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya Nasional dapat tetap terjaga. “Makepung ini juga sebagai industri pariwisata di Jembrana. Oleh karena itu, kami berharap tidak hanya event Jembrana Cup maupun Bupati Cup, tapi event Gubernur Cup yang dulu pernah diadakan, kami harap kembali bisa digelar guna memberikan semangat dan lebih menggairahkan tradisi mekepung sekaligus mendukung pariwisata di Bali,” harap Bupati Artha.*ode
Seperti biasa, even tersebut, menjadi daya tarik warga. Begitu juga sejumlah wisatawan mancanegara, tampak ikut menikmati kemeriahan adu balap kerbau tersebut. Pada hasil akhir event tersebut, pakepung dari blok Ijogading Barat yang total mengikutserakan sebanyak 154 pasang kerbau, berhasil memperoleh total 42 poin. Raihan poin tersebut, sangat jauh dibading blok Ijogading Timur yang mengikutserakan sebanyak 115 pasang kerbaru, dengan raihan 14 poin.
Koordinator Makepung se-Kabupaten Jembrana I Made Mara, menuturkan blok Ijogading Barat yang berhasil keluar secara juara umum I pada even makepung Jembrana Cup 2017 ini, berhak memegang piala bergilir Jembrana Cup, termasuk mendapat hadiah uang senilai Rp 25 juta. Sementara untuk juara umum II, blok Ijogading Timur juga tetap mendapat hadiah uang senilai Rp 20 juta. Selain itu, juga ada hadiah untuk juara kategori, yakni kelas A sebesar Rp 12 juta, kelas B sebesar Rp 10 juta, kelas C sebesar Rp 8 juta, juari favorit I sebesar Rp 6 juta, juara favorit II sebesar Rp 5 juta, dan juara favorit III sebesar Rp 4 juta.
Tetapi untuk hadiah uang tersebut, menurut Mara, tidak diberikan langsung kepada pemilik kerbau yang telah berhasil menyumbang poin maupun terlih sebagai juara kaetgori. Namun hadiah uang tersebut, dimasukan sebagai kas sekaa (kelompok). “Hadiah itu bukan untuk personal, tetapi dikembalikan kesekeha untuk operasional seperti honor wasit, perbaikan lintasan makepung tiap latihan, serta uang suka duka anggota sekaa (kelompok). Karena mekepung itu kebersamaan dan gotong royong,” katanya.
Mara yang juga Perbekel Melaya sekaligus Koordinator Sekaa Makepung Ijogading Barat ini, mengapresiasi upaya Pemkab Jembrana dalam mendukung tradisi makepung di Jembrana. Dia berharap setiap tahun Pemkab Jembrana rutin menyelenggaran dua even untuk para pecinta makepung, Bupati Cup dan Jembrana Cup. Begitu juga dengan membenahi fasilitas dan lintasan sirkuit mekepung. “Perhatian pemerintah selama ini sangat dirasakan oleh sekaa makepung. Apa yang menjadi harapan kami sekaa makepung, sudah banyak yang terealisasi, seperti perbaikan tribun dan sirkuit mekepung. Selain itu juga dibangun sirkuit baru di Samblong, serta Anjungan Cerdas Rambutsiwi yang sementara masih dikerjakan,” ujarnya.
Bupati Jembrana Putu Artha turut hadir dalam kesempatan tersebut. Dia mengaku akan terus berupaya mendukung kegiatan mekepung di Jembrana. Harapannya, kelestarian makepung yang telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya Nasional dapat tetap terjaga. “Makepung ini juga sebagai industri pariwisata di Jembrana. Oleh karena itu, kami berharap tidak hanya event Jembrana Cup maupun Bupati Cup, tapi event Gubernur Cup yang dulu pernah diadakan, kami harap kembali bisa digelar guna memberikan semangat dan lebih menggairahkan tradisi mekepung sekaligus mendukung pariwisata di Bali,” harap Bupati Artha.*ode
Komentar