Trotoar Benyah Dikeluhkan Warga
Trotoar yang ada di Jalan Raya Kuta, Kecamatan Kuta, Badung dikeluhkan warga karena dalam kondisi rusak (benyah).
MANGUPURA, NusaBali
Warga mengaku trotoar yang berada di pusat pariwisata itu sudah lama tak diperbaiki. Seperti yang diungkapkan Wayan Diusnada, salah seorang tokoh masyarakat Kuta, Senin (20/11). Menurutnya, trotoar itu tak pernah diperbaiki ulang semenjak dibangun 8 tahun silam. “Ya, hanya dilakukan penutupan lubang dengan sistem tambal sulam,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Yus itu mengusulkan agar trotoar tersebut diganti dengan model yang sekarang. “Kami sudah pernah mengusulkannya pada saat musyawarah kelurahan. Selain itu kami juga pernah mengusulkannya di parum Banjar Abianbase, Kuta namun hingga kini belum ada realisasi. Banyak pejalan kaki yang jadi korban terjatuh di lubang drainase rusak itu. Kami berharap pemerintah untuk memerhatikannya,” tuturnya.
Kerusakan terparah kata dia, terjadi di depan Puskesmas Kuta I dan di depan Central parkir Kuta. Menurutnya, kondisinya tak bisa hanya dilakukan perbaikan tambal sulam tetapi harus diganti yang baru. “Masa daerah pariwisata kondisinya memprihatikan. Kita malu sama wisatawan yang berjalan kaki berusaha menghindari lubang trotoar. Kalau ditambal sulam pasti cepat rusak, karena mudah dilintasi pengendara. Maunya diganti dengan model yang sekarang. Trotoarnya agak tinggi sehingga tak mudah dinaiki roda dua,” usulnya.
Sementara itu Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung saat dikonfirmasi, kemarin, mengaku, trotor yang rusak di Kuta itu merupakan tanggungjawab Balai Pelaksana Jalan Nasional. *p
Warga mengaku trotoar yang berada di pusat pariwisata itu sudah lama tak diperbaiki. Seperti yang diungkapkan Wayan Diusnada, salah seorang tokoh masyarakat Kuta, Senin (20/11). Menurutnya, trotoar itu tak pernah diperbaiki ulang semenjak dibangun 8 tahun silam. “Ya, hanya dilakukan penutupan lubang dengan sistem tambal sulam,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Yus itu mengusulkan agar trotoar tersebut diganti dengan model yang sekarang. “Kami sudah pernah mengusulkannya pada saat musyawarah kelurahan. Selain itu kami juga pernah mengusulkannya di parum Banjar Abianbase, Kuta namun hingga kini belum ada realisasi. Banyak pejalan kaki yang jadi korban terjatuh di lubang drainase rusak itu. Kami berharap pemerintah untuk memerhatikannya,” tuturnya.
Kerusakan terparah kata dia, terjadi di depan Puskesmas Kuta I dan di depan Central parkir Kuta. Menurutnya, kondisinya tak bisa hanya dilakukan perbaikan tambal sulam tetapi harus diganti yang baru. “Masa daerah pariwisata kondisinya memprihatikan. Kita malu sama wisatawan yang berjalan kaki berusaha menghindari lubang trotoar. Kalau ditambal sulam pasti cepat rusak, karena mudah dilintasi pengendara. Maunya diganti dengan model yang sekarang. Trotoarnya agak tinggi sehingga tak mudah dinaiki roda dua,” usulnya.
Sementara itu Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung saat dikonfirmasi, kemarin, mengaku, trotor yang rusak di Kuta itu merupakan tanggungjawab Balai Pelaksana Jalan Nasional. *p
1
Komentar