Diretribusi, Pantai Karang Sewu Minim Fasilitas
Pihak Taman Nasional Bali Barat (TNBB) memberlakukan pungutan retribusi ke Pantai Karang Sewu, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Hanya saja, meski sudah hampir setahun memungut retribusi, sejumlah pengunjung pun menyayangkan belum tersedia fasilitas memadai di salah kawasan wisata tersebut. Pantauan belum lama ini, di gerbang masuk menuju Pantai Karang Sewu ini, tampak telah dipasangi portal, dan bangunan pos petugas pungut retribusi. Untuk masuk, pengunjung diharuskan membayar retribusi Rp 5.000 bagi kendaraan roda dua dan Rp 10.000 bagi kendaraan roda empat. Tetapi ketika masuk ke dalam kawasan wisata ini, meski dipungut biaya retribusi, masih tetap sama dengan sebelum dipungut retribusi.
Masalah pungutan retribusi tanpa ada perubahan ini, mengundang kekecewaan pengunjung. Jangankan tempat parkir, untuk kamar mandi umum tidak ada tersedia di dalam kawasan wisata tersebut. Namun kamar mandi umum, hanya disediakan di gerbang masuk atau dekat bangunan pos petugas pungut retribusi, berjarak cukup jauh dari dalam kawasan wisata tersebut. “Kemarin sempat kebelet, bingung cari kamar mandi atau WC. Setelah ditanya-tanya, kamar mandi ternyata hanya ada dekat gerbang masuk, jadi males, akhirnya memilih pulang saja,” keluh Ayu Jayanti,25, yang mengaku terakhir sempat berkunjung ke Pantai Karang Sewu tersebut ketika Umanis Kuningan beberapa waktu lalu.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai TNBB, Wiriawan, ketika dikonfirmasi Senin (20/11), mengaku pungutan retribusi masuk ke Pantai Karang Sewu ini, sudah dilakukan sejak setahun terakhir. Seiring dengan pungutan retribusi tersebut, pihaknya berencana melakukan penambahan sarana dan prasana pendukung pariwisata di kawasan tersebut. Termasuk mengenai fasilitas kamar mandi umum di dalam kawasan wisata tersebut, yang sementara memang baru disediakan di gerbang masuk. “Kemarin pertimbangan kamar mandi di luar kawasan, karena kalau ditempatkan di pinggir pantai, khawatir jorok, karena juga tidak ada penjaga. Makanya, sementara dekat pos petugas,” ujarnya.
Selain fasilitas berupa kamar mandi, menurutnya, dalam usulan pengembangan kawasan wisata di Karangsewu yang masih berusaha diusulkan anggarannya ke Pemerintah Pusat itu, akan dibngunan tempat parkir, perbaikan dermaga jeti, perbaikan jalan masuk dan penataan lapak-lapak para pedagang. Begitu juga dengan mengadakan kegiatan wisata, berupa manggrove tracking untuk pejalan kaki, bersepeda gayung, bird watching, hingga camping ground. “Untuk rencana penataan ini, sebenarnya sudah ada gambar dan rancangan teknisnya. Tetapi sementara masih diusulkan, dan dari pimpinan masih meminta agar disosialisasikan dulu kepada warga, dan disesuaikan dengan keinginan warga sekitar kawasan," pungkasnya. *ode
Masalah pungutan retribusi tanpa ada perubahan ini, mengundang kekecewaan pengunjung. Jangankan tempat parkir, untuk kamar mandi umum tidak ada tersedia di dalam kawasan wisata tersebut. Namun kamar mandi umum, hanya disediakan di gerbang masuk atau dekat bangunan pos petugas pungut retribusi, berjarak cukup jauh dari dalam kawasan wisata tersebut. “Kemarin sempat kebelet, bingung cari kamar mandi atau WC. Setelah ditanya-tanya, kamar mandi ternyata hanya ada dekat gerbang masuk, jadi males, akhirnya memilih pulang saja,” keluh Ayu Jayanti,25, yang mengaku terakhir sempat berkunjung ke Pantai Karang Sewu tersebut ketika Umanis Kuningan beberapa waktu lalu.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai TNBB, Wiriawan, ketika dikonfirmasi Senin (20/11), mengaku pungutan retribusi masuk ke Pantai Karang Sewu ini, sudah dilakukan sejak setahun terakhir. Seiring dengan pungutan retribusi tersebut, pihaknya berencana melakukan penambahan sarana dan prasana pendukung pariwisata di kawasan tersebut. Termasuk mengenai fasilitas kamar mandi umum di dalam kawasan wisata tersebut, yang sementara memang baru disediakan di gerbang masuk. “Kemarin pertimbangan kamar mandi di luar kawasan, karena kalau ditempatkan di pinggir pantai, khawatir jorok, karena juga tidak ada penjaga. Makanya, sementara dekat pos petugas,” ujarnya.
Selain fasilitas berupa kamar mandi, menurutnya, dalam usulan pengembangan kawasan wisata di Karangsewu yang masih berusaha diusulkan anggarannya ke Pemerintah Pusat itu, akan dibngunan tempat parkir, perbaikan dermaga jeti, perbaikan jalan masuk dan penataan lapak-lapak para pedagang. Begitu juga dengan mengadakan kegiatan wisata, berupa manggrove tracking untuk pejalan kaki, bersepeda gayung, bird watching, hingga camping ground. “Untuk rencana penataan ini, sebenarnya sudah ada gambar dan rancangan teknisnya. Tetapi sementara masih diusulkan, dan dari pimpinan masih meminta agar disosialisasikan dulu kepada warga, dan disesuaikan dengan keinginan warga sekitar kawasan," pungkasnya. *ode
Komentar