Hujan Lebat, Denpasar Dikepung Banjir
Dari pantauan sore kemarin, banjir yang terjadi di Jalan Surapati tampak merendam beberapa sepeda motor milik warga yang sedang parkir di depan Lapangan Puputan Badung.
DENPASAR, NusaBali
Tak jarang warga berusaha untuk mengevakuasi kendaraannya lantaran khawatir akan terjadi kerusakan mesin karena terendam air Salah satu pengunjung Lapangan Puputan Badung, I Made Agung Surya Adinata, terlihat cepat-cepat memindahkan motornya dari aliran air yang membanjiri kawasan tersebut agar terselatkan dari kerusakan mesin motornya. “Iya kami terpaksa hujan-hujanan memindahkan motor, kalau dibiarkan kasian mesinya takutnya rusak,” ujarnya.
Selain Jalan Surapati, banjir juga melanda kawasan Monang-Maning (Denpasar Barat), Jalan Gatot Subroto Tengah, Jalan Gunung Batur, Jalan Gunung Sari, Padangsambian, Jalan Bumi Ayu Sanur, Jalan Kebo Iwa, kawasan perempatan Sudirman dan kawasan Jalan Gajah Mada di atas Jembatan Tukad Badung. Parahnya lagi, banjir yang menggenang di atas jembatan Tukad Badung ini mencapai lutut orang dewasa.
“Airnya lumayan tinggi, hampir selutut, kalau memaksa lewat takutnya malah kendaraan mati di tengah jalan,” ujar salah satu warga, I Made Kristiawan, 18.
Terkait dengan kondisi tersebut, Kepala BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa saat dikonfirmasi membenarkan adanya di beberapa titik Kota Denpasar masih rentan mengalami banjir. Kondisi ini, menurutnya disebabkan karena daya tampung saluran air yang belum memadai. “Memang saat ini masih ada di beberapa titik yang banjir, hal itu karena daya tampung saluran air yang tidak maksimal,” ungkapnya.
Saat ini, pihaknya mengaku jumlah titik banjir di Kota Denpasar telah berkurang. Hal ini karena adanya penggelontoran dan normalisasi beberapa sungai. Salah satunya adalah normalisasi Tukad Mati yang mampu membebaskan Jalan Gunung Payung dan Perumahan Purnawirawan dari banjir. “Setelah normalisasi Tukad Mati, saat ini wilayah Jalan Gunung Payung dan Perumahan Purnawirawan tidak lagi terkena banjir,” kata IB Joni. *m
Tak jarang warga berusaha untuk mengevakuasi kendaraannya lantaran khawatir akan terjadi kerusakan mesin karena terendam air Salah satu pengunjung Lapangan Puputan Badung, I Made Agung Surya Adinata, terlihat cepat-cepat memindahkan motornya dari aliran air yang membanjiri kawasan tersebut agar terselatkan dari kerusakan mesin motornya. “Iya kami terpaksa hujan-hujanan memindahkan motor, kalau dibiarkan kasian mesinya takutnya rusak,” ujarnya.
Selain Jalan Surapati, banjir juga melanda kawasan Monang-Maning (Denpasar Barat), Jalan Gatot Subroto Tengah, Jalan Gunung Batur, Jalan Gunung Sari, Padangsambian, Jalan Bumi Ayu Sanur, Jalan Kebo Iwa, kawasan perempatan Sudirman dan kawasan Jalan Gajah Mada di atas Jembatan Tukad Badung. Parahnya lagi, banjir yang menggenang di atas jembatan Tukad Badung ini mencapai lutut orang dewasa.
“Airnya lumayan tinggi, hampir selutut, kalau memaksa lewat takutnya malah kendaraan mati di tengah jalan,” ujar salah satu warga, I Made Kristiawan, 18.
Terkait dengan kondisi tersebut, Kepala BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa saat dikonfirmasi membenarkan adanya di beberapa titik Kota Denpasar masih rentan mengalami banjir. Kondisi ini, menurutnya disebabkan karena daya tampung saluran air yang belum memadai. “Memang saat ini masih ada di beberapa titik yang banjir, hal itu karena daya tampung saluran air yang tidak maksimal,” ungkapnya.
Saat ini, pihaknya mengaku jumlah titik banjir di Kota Denpasar telah berkurang. Hal ini karena adanya penggelontoran dan normalisasi beberapa sungai. Salah satunya adalah normalisasi Tukad Mati yang mampu membebaskan Jalan Gunung Payung dan Perumahan Purnawirawan dari banjir. “Setelah normalisasi Tukad Mati, saat ini wilayah Jalan Gunung Payung dan Perumahan Purnawirawan tidak lagi terkena banjir,” kata IB Joni. *m
Komentar