RS Pratama Giri Emas Segera Beroperasi
Pembangunan fisik dari proyek RS Pratama di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, kembali dikebut.
SINGARAJA,NusaBali
Targetnya, RS tanpa kelas kedua di Buleleng ini sudah beroperasi di awal tahun 2018. Dinas Kesehatan pun telah melatih tenaga medis dan non medis untuk ditempatkan di RS Pratama Giri Emas.
“Sekarang kami ita tinggal menata areal rumah sakit. Tahun ini penataan itu sudah tuntas. Sehingga tahun 2018, sudah siap beroperasi,” kata Wakil Bupati Buleleng, dr Nyoman Sutjidra, usai sidang paripurna DPRD Buleleng, Selasa (21/11) pagi.
Dalam penataan fisik areal RS Pratama Giri Emas, Pemkab Buleleng telah alokasikan dana Rp 4 miliar pada APBD Perubahan 2017. Namun dana tersebut tidak sepenuhnya untuk fisik, melainkan ada juga untuk pengadaan alat kesehatan (Alkes) yang masih kurang. Sedangkan kegiatan fisik yang dikerjakan diantaranya adalah pembuatan pintu gerbang berserta dengan tembok penyengker RS. “Target penataan rampung akhir 2017, awal tahun 2018, (RS Pratama,red) sudah bisa beroperasi,” imbuh Wabup yang juga dokter spesialis kandungan ini.
Selain merampungkan pembangunan fisik, Pemkab Buleleng melalui Dinas Kesehatan juga tengah persiapkan sumber daya manusia (SDM). Tenaga medis, para medis dan pegawai lainnya yang sudah direkrut sekitar 80 orang, pada Agustus 2017 lalu, kini sedang menjalani pelatihan di sejumlah tempat pelayanan kesehatan di Buleleng. “Mereka sedang disebar ada yang di RSUD, ada juga yang di Puskesmas Rawat Inap. Sehingga mereka ini begitu ditempatkan di RS Pratama Giri Emas sudah siap melayani pasien,” ungkap Wabup Sutjidra.
RS Pratama ini merupakan RS kedua setelah RS yang sama dibangun di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt. RS Pratama di Desa Giri Emas diperuntukkan untuk melayani kesehatan masyarakat wilayah Buleleng Timur meliputi, Kecamatan Tejakula, Kubutambahan, dan Sawan. Sedangkan RS Pratama di Desa Tangguwisia dibagun guna melayani kesehatan masyarakat wilayah Buleleng Barat seperti Kecamatan Banjar, Seririt, Busungbiu, dan Kecamatan Gerogak. *k19
“Sekarang kami ita tinggal menata areal rumah sakit. Tahun ini penataan itu sudah tuntas. Sehingga tahun 2018, sudah siap beroperasi,” kata Wakil Bupati Buleleng, dr Nyoman Sutjidra, usai sidang paripurna DPRD Buleleng, Selasa (21/11) pagi.
Dalam penataan fisik areal RS Pratama Giri Emas, Pemkab Buleleng telah alokasikan dana Rp 4 miliar pada APBD Perubahan 2017. Namun dana tersebut tidak sepenuhnya untuk fisik, melainkan ada juga untuk pengadaan alat kesehatan (Alkes) yang masih kurang. Sedangkan kegiatan fisik yang dikerjakan diantaranya adalah pembuatan pintu gerbang berserta dengan tembok penyengker RS. “Target penataan rampung akhir 2017, awal tahun 2018, (RS Pratama,red) sudah bisa beroperasi,” imbuh Wabup yang juga dokter spesialis kandungan ini.
Selain merampungkan pembangunan fisik, Pemkab Buleleng melalui Dinas Kesehatan juga tengah persiapkan sumber daya manusia (SDM). Tenaga medis, para medis dan pegawai lainnya yang sudah direkrut sekitar 80 orang, pada Agustus 2017 lalu, kini sedang menjalani pelatihan di sejumlah tempat pelayanan kesehatan di Buleleng. “Mereka sedang disebar ada yang di RSUD, ada juga yang di Puskesmas Rawat Inap. Sehingga mereka ini begitu ditempatkan di RS Pratama Giri Emas sudah siap melayani pasien,” ungkap Wabup Sutjidra.
RS Pratama ini merupakan RS kedua setelah RS yang sama dibangun di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt. RS Pratama di Desa Giri Emas diperuntukkan untuk melayani kesehatan masyarakat wilayah Buleleng Timur meliputi, Kecamatan Tejakula, Kubutambahan, dan Sawan. Sedangkan RS Pratama di Desa Tangguwisia dibagun guna melayani kesehatan masyarakat wilayah Buleleng Barat seperti Kecamatan Banjar, Seririt, Busungbiu, dan Kecamatan Gerogak. *k19
1
Komentar